menerima H0 maka digunakan tabel nilai kritis uji Walsh dengan memasukkan harga- harga d yang telah mendapat urutan.
Dalam penelitian ini digunakan sampel sebesar 15 dari 29 sampel yang tersedia karena uji ini hanya dapat digunakan pada besar sampel tidak lebih dari 15
sampel. Hipotesisnya adalah : H
: tidak terdapat perbedaan pertambahan berat badan BATITA sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan µ
1
= µ
2
. H
1
: terdapat perbedaan berat badan BATITA antara sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan µ
1
0. Hasil dari pengolahan data menghasilkan :
a. Untuk taraf signifikasi α 0,01 :
Pada pengujian satu sisi dengan besar sampel 15 maka didapat formula dari tabel nilai kritis uji Walsh sebagai berikut :
Maximum [ ½ d
6
+ d
15
, ½ d
10
+ d
11
0 ] Dengan memasukkan masing-masing nilai d
i
ke dalam formula, maka didapat bahwa uji memenuhi syarat untuk menerima H
1
µ
1
0 yaitu nilai max = -0,6 sehingga H
ditolak -0,6 0 . Maka dapat disimpulkan bahwa berat badan BATITA setelah pemberian
makanan tambahan lebih besar dibandingkan berat badan sebelum pemberian makanan tambahan.
b. Untuk taraf signifikasi α 0,02 :
Universitas Sumatera Utara
Pada pengujian satu sisi dengan besar sampel 15 maka didapat formula dari tabel nilai kritis uji Walsh
yang dalam taraf signifikasi ini mengambil α yang terdekat dengan 0,02 yang ada pada tabel yaitu 0,023 yaitu :
Maximum [ ½ d
5
+ d
15
, ½ d
6
+ d
14
0 ] Dengan memasukkan masing-masing nilai d
i
ke dalam formula, maka didapat bahwa uji memenuhi syarat untuk menerima H
1
µ
1
0 yaitu nilai max = -0,6 sehingga H
ditolak -0,6 0 . Maka dapat disimpulkan bahwa berat badan BATITA setelah pemberian
makanan tambahan lebih besar dibandingkan berat badan sebelum pemberian makanan tambahan.
c. Untuk taraf signifikasi α 0,05 :
Pada pengujian satu sisi dengan besar sampel 15 maka didapat formula dari tabel nilai kritis uji Walsh
yang dalam taraf signifikasi ini mengambil α yang terdekat dengan 0,05 yang ada pada tabel yaitu 0,047 yaitu :
Maximum [ ½ d
4
+ d
15
, ½ d
5
+ d
14
0 ] Dengan memasukkan masing-masing nilai d
i
ke dalam formula, maka didapat bahwa uji memenuhi syarat untuk menerima H
1
µ
1
0 yaitu nilai max = -0,4 sehingga H
ditolak -0,4 0 . Maka dapat disimpulkan bahwa berat badan BATITA setelah pemberian
makanan tambahan lebih besar dibandingkan berat badan sebelum pemberian makanan tambahan.
5.3 Perbandingan Hasil Analisis Uji Jenjang Bertanda Wilcoxon Dengan Uji Walsh
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji jenjang bertanda Wilcoxon menunjukkan bahwa pada besar sampel 14 masing-masing tingakat signifikasi menolak H0 sehingga
disimpulkan pada data berat badan BATITA di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2009 mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Demikian halnya juga pada hasil uji statistik Walsh menunjukkan pada besar sampel 15 menolak H0 pada setiap taraf signifikasi yang berbeda dengan jumlah
sampel 15 sehingga disimpulkan terdapat perbedaan berat badan BATITA di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2009 yang cukup signifikan.
Maka dari hasil-hasil analisis tersebut dapat dilihat kesesuaian uji ranking bertanda Wilcoxon dan uji Walsh dalam menganalisis data berat badan BATITA di
wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalifah Deli Serdang tahun 2009 mempunyai kesimpulan yang sama.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan