Latar Belakang Masalah Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 Dalam Penyajian Laporan Laba Rugi Pada PT. Intan nasional iron industri medan.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan umum perusahaan dalam jangka pendek adalah menghasilkan laba, sedangkan untuk jangka panjang adalah untuk menjaga kelangsungan hidup serta meningkatkan ekspansi usaha perusahaan. Secara umum keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan tingkat perolehan laba. Laba merupakan gambaran prestasi kuantitatif suatu perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk moneter. Sehingga manajer perusahaan sebagai pelaksana dan penanggungjawab perusahaan dituntut untuk mampu mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan seefisien mungkin agar dapat menghasilkan laba seoptimal mungkin. Laba suatu perusahaan dalam periode tertentu dimuat dalam suatu daftar yaitu Laporan Laba Rugi, yang merupakan salah satu dari komponen laporan keuangan. Laporan laba rugi tersebut digunakan sebagai salah satu sumber informasi baik bagi pihak intern maupun bagi pihak ekstern perusahaan. Bagi pihak intern perusahaan, informasi tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan ekonomi misalnya dalam hal penyusunan anggaran periode yang akan datang maupun dalam perencanaan pengembangan usaha. Selain itu informasi laporan laba rugi juga dapat digunakan untuk menilai kualitas manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan, sedangkan bagi pihak ekstern perusahaan informasi tentang laba dapat digunakan oleh para calon investor sebagai pertimbangan untuk penanaman Universitas Sumatera Utara modalnya pada perusahaan tersebut, bagi pihak kreditur sangat berguna untuk mengetahui dan menilai apakah perusahaan mampu untuk menbayar hutang- hutangnya tepat waktu sesuai dengan yang dijadwalkan dan bagi pemerintah informasi laba dapat digunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa manajer perlu menentukan laba secara cermat yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik akuntansi yakni dengan membandingkan macthing antara pendapatan revenue dengan beban expence. Dari perbandingan antara pendapatan dan beban akan diperoleh selisih positif atau selisih negatif. Selisih positif disebut juga laba sedangkan selisih negatif disebut rugi. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum PABU di Indonesia sebagaimana yang telah dituangkan dalam suatu standar yaitu Standar Akuntansi Keuangan No. 25. Penyusunan laporan laba rugi sebagai salah satu komponen laporan keuangan harus lah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI, sehingga laporan laba rugi tersebut tidak menyesatkan dan dapat menjadi sumber informasi bagi pemakai laporan keuangan. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan salah satu perusahaan swasta berkedudukan di Jalan Kol. Yos Sudarso KM 10,2 Kota Bangun Medan bergerak dalam bidang industri seng. Sumber pendapatan utama perusahaan ini berasal dari penjualan seng. Ditengah persaingan dan peningkatan usahanya, PT. Intan Nasional Iron Industri membutuhkan data yang akurat untuk dapat mengetahui tingkat kemajuan Universitas Sumatera Utara dan keberhasilan usahanya melalui laporan yang dibuat manajemen termasuk di dalamnya laporan laba rugi. Karena itu, penulis memilih PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan objek yang tepat untuk penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa penyusunan dan penyajian laporan laba rugi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 adalah sangat penting agar laporan laba rugi tidak menyesatkan dan tidak menimbulkan kesalahpahaman informasi yang disajikan. Hal ini mendorong penulis untuk membandingkan pengetahuan teoritis dengan kenyataan dalam prakteknya serta menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul : Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 dalam Penyajian Laporan Laba Rugi pada PT. Intan Nasional Iron Industri Medan.

B. Perumusan Masalah