Bentuk Laporan Laba Rugi Penyajian Laporan Laba Rugi

− Beban pengangkutan − Beban lain-lain Beban Administrasi dan Umum terdiri dari : − Beban gaji karyawan − Beban air, listrik, dan telepon − Beban perlengkapan kantor − Beban perobatan karyawan − Beban penyusutan aktiva tetap − Beban administrasi bank − Beban serba serbi Perusahaan mengadakan penyusutan terhadap aktiva tetap sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.17. Aktiva tetap dinilai berdasarkan harga perolehan. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap yang akan menambah produktivitas dan umur aktiva dimasukkan sebagai aktiva tetap. Sedangkan biaya-biaya yang tidak material dan tidak akan menambah produktivitas dibebankan sebagai beban saat terjadinya.

5. Bentuk Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi perusahaan dapat disajikan dengan beberapa konsep yakni dengan menggunakan current operating atau all inclusive concept. Dilihat dari laporan laba rugi yang disusun oleh PT. Intan Nasional Iron Industri adalah laporan laba rugi yang menganut all inclusive concept kosep laba menyeluruh, hal ini dapat dilihat dari Universitas Sumatera Utara laporan laba rugi selain mencerminkan perubahan-perubahan nilai dan peristiwa-peristiwa yang dapat dikendalikan oleh manajemen juga kejadian-kejadian yang ditak dapat dikendalikan menajamen. Artinya laporan laba rugi PT. Intan Nasional Iron Industri telah menggambarkan seluruh aktivitas perusahan dalam periode tertentu. Bentuk laporan laba rugi PT. Intan Nasional Iron Industri adalah multiple step bertahap. Penggelompokkan penghasilan-penghasilan dan beban sehingga para pemakainya dapat menggunakan informasi mengenai data laba yang ada pada berbagai tingkatan yakni laba kotor, laba usaha, dan laba bersih sebelum pajak, yang mencerminkan tingkat profitabilitas yang berbeda sehingga pemakainya lebih cepat dalam proses pengambilan keputusan untuk kemajuan perusahaan.

6. Penyajian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi perusahaan digunakan untuk mengetahui prestasi yang dicapai oleh perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi. Laporan laba rugi sangat berguna untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Laporan laba rugi menghasilkan laba atau rugi sebagai hasil dari laporan tersebut dilakukan dengan menandingkan seluruh pendapatan dengan biaya matching of costs with revenue yang terjadi dalam satu periode. Jika selisihnya positif maka perusahaan memperoleh laba dan jika selisihnya negatif maka perusahaan mengalami kerugian. Universitas Sumatera Utara Pada PT. Intan Nasional Iron Industri dalam menyusun dan menyajikan laporan laba rugi desusun dalam bentuk urutan kebawah staffel yangmencakup unsur-unsur pendapatan dan beban. Laporan laba rugi PT. Intan Nasional Iron Industri tidak disajikan secara komparatif untuk dua tahun terakhir. Sehingga para pemakainya tidak dapat memperbandingkan antara laba tahun lalu dengan periode sekarang hanya dengan membaca laporan laba rugi tahun berjalan. Sedangkan untuk mengetahui kemajuan ataupun kemunduran perusahaan sangat penting membandingkan laporan laba rugi dua tahun terakhir. Penyajian secara komparatif akan sangat bermanfaat bagi para pemakai laporan laba rugi untuk mengetahui kewajaran dan kelayakan dari laba yang diperoleh perusahaan dan sekaligus juga akan diperoleh pandangan mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode yang akan datang. Perkiraan-perkiraan dalam laporan laba rugi PT. Intan Nasional Iron Industri terdiri dari: 1. Penjualan 2. Harga Pokok Penjualan 3. Laba Kotor 4. Beban Usaha 5. Laba Usaha 6. Pendapatan lain-lain 7. Laba sebelum pajak penghasilan Universitas Sumatera Utara Penyajian laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini: PT. Intan Nasional Iron Industri Laporan Laba Rugi Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 PENJUALAN 9.054.282.376,00 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan Barang Dagangan Awal 125.357.652,00 Harga Pokok Produksi 6.742.957.585,00 6.868.315.237,00 Persediaan Barang Dagangan Akhir 168.146.279,00 Harga Pokok Penjualan 6.700.168.958,00 Laba Kotor 2.354.113.418,00 BEBAN USAHA: Beban Penjualan - Beban iklan dan pemasaran 256.324.672,00 - Beban reparasi dan pemeliharaan kendaraan 144.158.681,00 - Beban pengangkutan 15.934.355,00 - Beban lain-lain 8.456.126,00 Total Beban Penjualan 424.873.833,00 Beban Umum dan Administrasi - Beban gaji karyawan 874.824.000,00 - Beban air, listrik, dan telepon 95.186.425,00 - Beban perlengkapan kantor 32.146.186,00 - Beban perobatan karyawan 18.364.225,00 - Beban penyusutan aktiva tetap 65.487.391,82 - Beban administrasi bank 5.245.681,36 - Beban serba serbi 11.458.187,00 Total Beban Umum dan Administrasi 1.102.712.096,18 Total Beban Usaha 1.527.585.929,18 Laba Usaha 826.527.488,82 PENDAPATAN LAIN-LAIN - Pendapatan Jasa Giro 32.687.183,41 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 859.214.672,23 Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Pengakuan Pendapatan