Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pengertian Akuntansi Keuangan

dan keberhasilan usahanya melalui laporan yang dibuat manajemen termasuk di dalamnya laporan laba rugi. Karena itu, penulis memilih PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan objek yang tepat untuk penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa penyusunan dan penyajian laporan laba rugi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 adalah sangat penting agar laporan laba rugi tidak menyesatkan dan tidak menimbulkan kesalahpahaman informasi yang disajikan. Hal ini mendorong penulis untuk membandingkan pengetahuan teoritis dengan kenyataan dalam prakteknya serta menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul : Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 dalam Penyajian Laporan Laba Rugi pada PT. Intan Nasional Iron Industri Medan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan mengenai alasan pemilihan judul di atas, penulis mencoba merumuskan masalah dalam bentuk kalimat tanya : Apakah penyusunan dan penyajian laporan laba rugi PT. Intan Nasional Iron Industri telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No.25?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah pihak manajemen PT. Intan Nasional Iron Industri telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 sebagai pedoman dalam penyusunan dan penyajian laporan laba rugi. Universitas Sumatera Utara 2. Untuk membandingkan dan menganalisa teori yang diperoleh melalui perkuliahan dan kepustakaan dengan praktek dalam dunia usaha.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Bagi perusahaan Sebagai informasi tambahan bagi pihak manajemen perushaaan dalam penyusunan dan penyajian laporan laba rugi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No.25 2. Bagi penulis Memberikan tambahan pengetahuan bagi peneliti dalam bidang yang berkaitan dengan penyajian perhitungan laba rugi. 3. Bagi pihak lain Menjadi bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang sejenis. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Akuntansi Keuangan

Akuntansi sebagai suatu sistem informasi dapat digolongkan ke dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen terutama ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan kepada pihak intern manajemen untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan rutin, pengambilan keputusan tidak rutin dan perumusan strategi jangka panjang serta untuk penilaian prestasi manajer, karyawan dan unit-unit organisasinya. Sedangkan akuntansi keuangan terutama ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan kepada pihak ekstern yaitu pemilik, kreditur, instansi pemerintah, dan lain-lain pihak yang dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan investasi, penetapan pajak penghasilan, dan keputusan ekonomi lainnya. Untuk pelaporan kepada pihak ekstern ini, manajemen diharuskan untuk menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan cara dunia usaha mengkomunikasikan informasi akuntansi kepada publik yang terdiri dari berbagai pihak yang melakukan keputusan investasi, meminjam uang atau yang melakukan bisnis dengan perusahaan. Pihak-pihak tersebut mengandalkan laporan keuangan perusahaan dan informasi lainnya untuk melakukan investasi serta keputusan keuangan lainnya. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, agar laporan keuangan dapat menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai eksternal maka laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan konsep, standar dan metode yang dinyatakan sebagai pedoman utama dalam praktek akuntansi. Menurut Soemarso 2004 : 15 “Akuntansi keuangan financial accounting: bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan secara berkala untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.” Sedangkan Harahap 2001 : 201 menyatakan bahwa : Laporan Keuangan adalah merupakan output atau hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability. Dan juga menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pada bagian lain Soemarso 2004 : 90 berpendapat bahwa dalam menyusun laporan keuangan harus melalui suatu proses yang disebut sebagai siklus akuntansi yang urutan-urutannya adalah sebagai berikut: Tahap pencatatan: 1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi 2. Pencatatan dalam jurnal buku harian 3. Pemindah-bukuan posting ke buku besar Tahap pengikhtisaran: 1. Pembuatan neraca saldo trial balance 2. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian adjustment 3. Penyusunan laporan keuangan 4. Pembuatan jurnal penutup closing entries 5. Pembuatan neraca saldo penutup post closing trial balance 6. Pembuatan jurnal balik reversing entries Universitas Sumatera Utara Skousen, et.al 2001 : 30 berpendapat bahwa “Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.” Laporan keuangan dibuat oleh manjemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Di samping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan yaitu untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi. Ikatan Akuntan Indonesia 2002, PSAK No. 1, par.5 menyatakan bahwa, “Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.” Selanjutnya Ikatan Akuntan Indonesia 2002, PSAK No.1, par.7 berpendapat bahwa “Laporan keuangan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.”

B. Pengertian Laba Rugi