Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Sejauhmana pengaruh kerja tim, pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja karyawan PT. United Tractors Tbk Medan? b. Sejauhmana pengaruh kerja sama, kepercayaan dan kekompakan terhadap kerja tim karyawan PT. United Tractors Tbk Medan?

I.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kerja tim, pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja karyawan PT. United Tractors Tbk Medan. b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kerja sama, kepercayaan, dan kekompakan terhadap kerja tim karyawan PT. United Tractors Tbk Medan.

I.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. United Tractors Tbk Medan dalam mengatasi masalah kerja tim karyawan sehingga perusahaan mampu memperbaikinya dan menemukan metode pelatihan dan pengembangan yang tepat agar prestasi kerja karyawan dapat ditingkatkan di masa mendatang. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara b. Sebagai menambah khasanah penelitian bagi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. c. Sebagai menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh kerja tim, pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja karyawan. d. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

I.5. Kerangka Berpikir

Kerja tim karyawan sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. Menurut Williams 2008 “Kerja tim adalah kemampuan untuk bekerjasama menuju suatu visi yang sama, kemampuan mengarahkan pencapaian individu ke arah sasaran organisasi. Setiap anggota tim berkontribusi mengerahkan kemampuannya dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, sehingga prestasi kerja individual dan kelompok dapat terwujud”. Hubungan kerja tim terhadap prestasi kerja diperkuat dengan pendapat Robbins dan Judge 2008 menyatakan bahwa, “Kerja tim menghasilkan sinergi yang positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat hasil kerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual”. Pendapat di atas didukung Dewi 2007 yang menyatakan bahwa, “Kerja tim adalah daya kerja yang bersinergi menyatukan tenaga individu dan untuk menyatukan keterbatasan individu serta menggandakan upaya individu dalam p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara tim menjadi sebuah kekuatan agar lebih banyak dan lebih besar. Hal ini dapat dimaknakan dengan kerja tim dapat menciptakan prestasi yang lebih baik lagi”. Selanjutnya Wibowo 2007 menyatakan bahwa, “Kerja tim atau kerja kelompok merupakan strategi kunci untuk memberdayakan orang dan memperbaiki pencapaian organisasional. Kerja tim yang baik sangat dipengaruhi kerja sama, saling mempercayai, dan kekompakan antaranggota, sehingga hasil yang akan dicapai lebih tinggi”. Tingkat pencapaian yang lebih tinggi dapat diartikan sebagai sebuah prestasi. Karyawan bekerja dengan kerja tim yang terkoordinasi akan menciptakan prestasi kerja melalui kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Selain kerja tim, pelatihan dan pengembangan juga sangat penting dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan. Pelatihan dan pengembangan merupakan bagian dari tahapan pengelolaan sumber daya manusia. Dalam sebuah organisasi, walaupun karyawan telah direkrut melalui seleksi yang baik, namun dalam melaksanakan tugasnya masih selalu menghadapi persoalan seperti terdapat kekurangan kemampuan dan keterampilan karyawan dalam melakukan pekerjaan sesuai yang diinginkan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan dan pengembangan bagi karyawannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya. Dessler 2006 menyatakan bahwa, “Pelatihan adalah proses terintegrasi yang digunakan oleh pengusaha untuk memastikan agar para karyawan bekerja untuk mencapai tujuan organisasi”. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Selanjutnya Sulistiyani dan Rosidah 2009 menyatakan bahwa “Pelatihan adalah proses sistemik pengubahan perilaku para pegawai dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasi. Pengembangan didasarkan pada kenyataan bahwa seorang pegawai akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang baik dan suksesi posisi yang ditemuinya selama karirnya. Pelatihan dan pengembangan penting karena keduanya merupakan cara yang digunakan oleh organisasi untuk mempertahankan, menjaga, memelihara pegawai untuk kemudian meraih prestasi kerjanya”. Pelatihan dan pengembangan pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi kerja. Hal ini diperkuat pernyataan Harianja 2009, “Pelatihan dan pengembangan adalah usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan pegawai. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama dapat meningkatkan produktivitas dan prestasi kerja karyawan”. Demikian pula Rachmawati 2008 memandang hubungan yang positif pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja dengan menyatakan, “Pelatihan dan pengembangan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja para karyawan. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja saat ini, sedangkan pengembangan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja saat ini dan masa yang akan datang”. Karyawan merupakan kekayaan bagi organisasi. Oleh karena itu karyawan dapat terus dilatih dan dikembangkan, sehingga dapat lebih berdaya guna, prestasi kerjanya semakin meningkat untuk mencapai tujuan organisasi Sedarmayanti, 2009. Pengertian pelatihan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan pada saat ini dan prestasi kerja karyawan di masa mendatang. Sedangkan pengembangan adalah suatu proses bagaimana p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara karyawan mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap yang dapat membantu karyawan untuk memegang tanggung jawab di masa yang akan datang. Kegiatan pelatihan dan pengembangan memberikan keuntungan kepada karyawan dan perusahaan, berupa keahlian dan keterampilan yang selanjutnya akan meningkatkan prestasi kerja karyawan. Menurut Mangkunegara 2007, “Prestasi kerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Selanjutnya Sutrisno 2009 menyatakan bahwa, “Prestasi kerja adalah hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Seseorang akan dinyatakan berprestasi bila memiliki pencapaian atau hasil yang lebih baik dari biasanya. Pencapaian ini biasanya diukur dari kualitas dan kuantitas hasil yang diperoleh”. Berdasarkan teori-teori di atas menunjukkan bahwa kerja tim serta pelatihan dan pengembangan memiliki pengaruh terhadap terciptanya prestasi kerja karyawan. Oleh karena itu kerangka berpikir hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Kerja Tim Prestasi Kerja Karyawan Pelatihan dan Pengembangan Gambar I.1. K erangka Berpikir Hipotesis Pertama Selanjutnya dalam melihat terciptanya kerja tim yang baik, Posner dan Kouzes 2004 menyatakan bahwa, “Kerja sama adalah kompetensi penting untuk mencapai keberhasilan kerja tim. Dalam beberapa kasus yang telah diteliti, belum pernah ditemukan pencapaian luar biasa yang terjadi tanpa keterlibatan aktif dan dukungan banyak orang dalam tim”. Buhler 2006 mendukung teori di atas dengan menyatakan, “Kerja tim bergantung pada kerja sama setiap individu. Anggota tim bekerja sama untuk mengumpulkan sumber daya mereka, biasanya dalam hal ini kecakapan untuk mencapai sasaran dan tujuan dalam tim”. Kerja sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergi bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Tanpa kerja sama yang baik tidak akan memunculkan ide-ide cemerlang. Keberhasilan suatu tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama tim yang dibangun p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak terselesaikan. Kerja sama memberikan manfaat yang besar bagi pelaksanaan kerja tim, sebagaimana West 2002 menyatakan bahwa, “Kerja sama anggota sangat mendukung keberhasilan kerja tim. Kerja tim akan lebih efektif dalam organisasi bila melibatkan kerja sama setiap anggota. Berkerja sama dalam sebuah tim berarti memberi tanggung jawab dan otoritas kepada tim untuk membuat keputusan tentang bagaimana bekerja paling efisien”. Selanjutnya kepercayaan sangat kuat di dalam sebuah perusahaan, orang- orang tidak akan berbuat terbaik jika mereka tidak percaya bahwa mereka akan diperlakukan secara adil, bahwa tak ada kronisme dan setiap orang memiliki sasaran yang nyata. Satu-satunya cara yang diketahui untuk menciptakan kepercayaan semacam itu adalah dengan menyusun nilai-nilai dan kemudian melakukan apa yang telah dibicarakan. Posner dan Kouzes 2004 menyatakan bahwa, “Kepercayaan sangat mendorong keberhasilan kerja dalam tim. Kepercayaan merupakan masalah sentral hubungan antarmanusia, baik di dalam maupun luar organisasi. Tanpa saling mempercayai, pimpinan dan anggota tim tidak dapat melakukan hal yang luar biasa”. Selanjutnya Durbin 2005 menyatakan bahwa, “Kepercayaan dapat mempengaruhi kerja tim. Seorang pemimpin haruslah seorang yang dipercaya oleh anggota timnya untuk memimpin mereka mencapai tujuan bersama. Ketika karyawan mempercayai seorang pemimpin, mereka akan bersedia terbuka terhadap tindakan pemimpin, percaya bahwa hak-hak dan kepentingan mereka tidak akan disalahgunakan. Demikian pula kepercayaan perlu dibangun antaranggota tim”. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Robbins dan Judge 2008 menyatakan bahwa, “Dalam kerja tim, para anggota yang efektif harus saling mempercayai. Kepercayaan antarpersonal di antara para anggota tim memudahkan kerja sama, mengurangi kebutuhan untuk mengawasi perilaku satu sama lain. Kepercayaan adalah penting karena memungkinkan tim tersebut untuk bersedia menerima dan berkomitmen terhadap berbagai tujuan dan keputusan pemimpin mereka”. Selain kerja sama yang baik dalam tim, memiliki kepercayaan yang kuat di antara pimpinan dan anggota tim, kekompakan juga merupakan unsur yang tak kalah penting dalam membangun tim. Sebagaimana Moses 2009 menyatakan bahwa, “Kekompakan merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam kerja tim. Tidak boleh ada satu orangpun yang menganggap bahwa dirinya lebih tinggi atau paling rendah dalam kelompoknya”. Kekompakan cohesiveness merupakan sebuah proses di mana rasa kebersamaan muncul untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dan motif-motif individual. Anggota-anggota dari kelompok yang kompak saling mendukung satu sama lain. Kekompakan antar anggota menimbulkan kekuatan dalam sebuah tim West, 2002. Selanjutnya Williams 2008 menyatakan bahwa, “Kekompakan adalah salah satu komponen yang penting dalam kerja tim teamwork. Kekompakan ditunjukkan dengan adanya saling membutuhkan antaranggota dan merasakan bagian dalam tim. Jika kekompakan terus dibina maka kerja tim semakin kuat”. Secara rinci kerja sama, kepercayaan dan kekompakan sangat mendukung terciptanya kerja tim, hal ini berkaitan dengan pernyataan Jones 2001, “The Successful teamwork is any cooperation, a amount of trust and cohesiveness in a team. Each member of a team should feel valued. Good team members should also p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara understand each other’s responsibilities and goals”. Keberhasilan kerja tim adalah adanya kerja sama, sejumlah kepercayaan dan kekompakan dalam tim. Masing- masing anggota tim sebaiknya merasa bernilai. Anggota tim yang baik juga sebaiknya mengerti masing-masing tanggung jawab dan tujuan”. Kerja sama, kepercayaan dan kekompakan memiliki hubungan yang erat terhadap kerja tim yang baik, sehingga kerangka berpikir hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar I.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua