tidak meningkatkan kolesterol LDL karena asam stearat dengan cepat diubah menjadi asam oleat C 18:1 setelah memasuki tubuh Decker, 1996; Grundy,
1999; Pada minyak nabati, SFA banyak ditemukan pada posisi sn-1,3 sedangkan
untuk MUFA dan PUFA banyak ditemukan pada posisi sn-2. Sebaliknya pada lemak hewani, banyak ditemukan SFA pada posisi sn-2. Perbandingan posisi
asam lemak pada minyak nabati dan lemak hewani ini membedakan pengaruhnya
terhadap resiko PJK Forsythe, et al., 2007; Berry, 2009.
Uauy, 2009, White, 2009.
2.6 Penentuan Komposisi Asam Lemak
Pemisahan dengan menggunakan alat kromatografi gas adalah proses pemisahan dimana fase geraknya berupa gas dan fase diamnya dapat berupa suatu
cairan atau zat padat atau kombinasi zat padat dan cair Ditjen POM, 1995; Silalahi, 1995. Komposisi asam lemak pada beberapa minyak nabati dan lemak
hewani dapat dilihat pada Tabel 2.2. Pemisahan dengan menggunakan alat kromatografi gas merupakan metode
yang baik menentukan komposisi asam lemak dari minyak dan lemak, dalam hal ini asam lemak dari triasilgliserol diubah menjadi bentuk metil esternya yang
lebih mudah menguap sehingga mudah di analisis dengan kromatografi gas. Metil ester asam lemak tersebut terbawa oleh fase gas biasanya gas helium melalui
kolom dimana terjadi proses pemisahan. Kemudian masing-masing metil ester keluar dari kolom ke detektor dan diidentifikasi sebagai kromatogram yang terdiri
dari puncak dari masing-masing metil ester Adnan, 1995; Kenneth, 1990; Paquot
dan Hautfenne, 1987; Silalahi, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Komposisi asam lemak bersumber dari beberapa minyak nabati dan lemak hewani pada umumnya
Asam Lemak
Minyak Nabati Lemak Hewani
Kelapa K. Sawit
Jagung Kedele
Sapi Ayam
Babi Kambing
SF A
8 : 0 7,60-10,57
10 : 0 7,30-8,55
0,04-0,50 12 : 0 48,20-49,00
0,10-0,49 0,21-0,34
0,10-2,41 0,33-1,76
14 : 0 16,60-19,80 1,00-2,20
4,36-7,82 0,74-2,26
0,98-1,07 3,80-4,53
16 : 0 7,09-8,00 44,30-49,77 10,90-27,21 10,60-26,89 25,00-29,40 13,05-27,24 20,06-25,00
47,17-53,16 17 : 0
1,74-2,00 18 : 0
1,21-3,80 2,49-4,60
1,41-2,00 3,31-4,00 20,00-31,26
3,44-5,56 13,95-20,00 23,00-24,50
20 : 0 0,30-1,00
M UF
A
14 : 1 2,34-3,00
16 : 1 1,40-2,00
7,01-7,17 18 : 1
3,17-5,00 32,14-38,70 21,61-25,40 16,63-25,45 20,53-39,91 26,35-38,35 40,74-47,46 26,85-27,79
20 : 1
PU FA
18 : 2 0,74-2,50 10,50-12,21 47,80-59,60 42,12-53,70
15,90-16,36 12,00-14,94 4,07-5,00
18 : 3 0,18-0,30
1,20-1,60 1,60-7,42
1,50-1,70
Sumber : Doyle 2004; Sardjono 1999; Silalahi 2007; Stolyhwo 2007 Keterangan :
C 8:0 : Asam kaprilat C 16:0 : Asam palmitat
C 16:1 : Asam palmitoleat C 10:0 : Asam kaprat
C 17:0 : Asam margarat C 18:1 : Asam oleat
C 12:0 : Asam laurat C 18:0 : Asam stearat
C 20:1 : Asam gadoleat C 14:0 : Asam miristat
C 20:0 : Asam arakidat C 18:2 : Asam linoleat
C 15:0 : Asam pentadekanoat C 14:1 : Asam miristoleat C 18:3 : Asam linolenat
2.7 Penentuan Jenis Asam Lemak pada Posisi sn-2 pada Triasilgliserol