B. Pengertian Kredit Bermasalah
Perkembangan pemberian kredit yang paling tidak menyenangkan bagi pihak bank adalah apabila kredit yang diberikannya ternyata menjadi kredit
bermasalah. Walaupun sudah dilakukan analisis kredit, dan sudah dinyatakan layak untuk diberikan kepada calon debitur kemungkinan pengembalian kelak
mengalami masalah selalu ada. Terjadinya masalah pengembalian kredit mungkin disebabkan oleh kesalahankelalaian pihak bank sendiri yakni perilaku pengelola
dan pemilik bank yang cenderung mengeksploitasi, mengabaikan prinsip kehati- hatian dalam berusaha menjadi salah satu penyebab sistem perbankan keropos,
disamping juga karena lemahnya pengawasan dari Bank Indonesia.
43
Atau dari pihak nasabah, atau karena keadaan memaksa force majeur.
44
43
Iswi Hariyani, Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet, PT.Gramedia, Jakarta 2010, hal 31.
44
Abdulkadir Rilda Murniati, Segi Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2004. hal 68.
Kata “masalah” berarti adanya kesulitan yang memerlukan pemecahan, atau suatu kendala yang mengganggu pencapaian tujuan atau kinerja yang optimal.
Masalah itu dapat juga merupakan suatu penyimpangan atau ketidakserasian antara keharusan dan kenyataan. Inti dari rumusan masalah yang harus
memperoleh jawaban adalah memperbaiki kesalahan bila memang ada kesalahan yang dijumpai dan menghilangkan kendala bila memang ada kendala yang
ditemukan. Mengapa kredit bermasalah, yang menjadi perhatian khusus mengapa kredit
bermasalah adalah pada beberap hal penting, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. nasabah tidak membayar atau terlambat melakukan pembayaran jumlah
pokok, angsuran dan bunganya 2.
nilai agunan atau kekuatan hukum agunan menjadi merosot, sehingga dapat merusak kekuatan bank terhadpa pengikatan agunan, atau harganya menjadi
jatuh. Misalnya: Jatuhnya nilai mesin-mesin yang dijamin karena sudah tua, rusak atau sengaja dikurangi nilainya Sebagian barang agunan berupa
kendaraan sudah dikontrakkan oleh nasabah dalam jangka waktu yang cukup panjang.
3. Kemampuan usaha nasabah menurun karena alat produksinya melai
ketinggalan zaman dan mulai tidak disukai masyarakat 4.
Kekayaan bersih nasabah semakin menurun karena nasabah mulai terlibat hutang-hutang dengan pihak lain
5. Adanya beberapa persyaratn pinjam loan covenants tidak dipenuhi oleh
nasabah, baik karena memang mempunyai itikad tidak baik. Berbagai bentuk yang dapat dicatat sebagai potensi kredit bermasalah;
a Tidak memenuhi pembayaran bunga
b Tidak memenuhi pengembalian pokok pinjaman
c Tidak mampu meningkatan margin deposit
d Tidak mampu melakukan pengikatan barang jaminan
e Tidak mampu meningkatkan barang agunannya
f Tidak memberikan laporan yang diperjanjikan
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa pihak yang memberikan pengertian kredit bermasalah, yaitu pengertian umum, pengertian khusus, pengertian konsep perbankan, dan
pengertian konsep akuntasi.
45
1. Menurut pengertian umum atau secara luas, kredit bermasalah ialah kredit
yang tidak lancar atau kredit dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang diperjanjikan, misalnya persyaratan mengenai pembayaran bunga,
pengembalian pokok pinjaman, peningkatan margin deposit, pengikatan dan peningkatan agunan, dan sebagainya.
2. Pengertian khusus atau menurut pengertian pihak perbankan terutama
cabang bank asing di indonesia, menganggap suatu kredit bermasalah apabila debitur tidak memasukkan laporan yang dijanjikannya, misalnya;
a laporan keuangan bulanan
b laporan keuangan tahunan yang dibuat sendiri maupun yang sudah
diaudit oleh akuntan publik c
laporan produksi dan persediaan bulanan, dst. Jadi meskipun bunga dan angsuran pokok dibayar secara teratur, tetapi jika
kewajiban pelaporan dan pendokumentasian tidak dipenuhi, maka bank mulai mengklasifikasikan pinjaman. Dengan lain perkataan, bank
menganggap semua classified loans sebagai kredit bermasalah, dimana classified loans bukan saja terdiri atas pinjaman kurang lancar
substandard, diragukan doubtful dan macet loss, tetapi juga yang especially mentioned.
45
As.Mahmoeddin, Melacak Kredit Bermasalah, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2004, hal 3-4.
Universitas Sumatera Utara
3. Menurut pengertian konsep perbankan tertentu defenisi kredit bermasalah
adalah kredit yang berada dalam klasifikasi diragukan dan macet non- performing loans. Istilah “diragukan” dan “macet” disini mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia yang dianut oleh Perbankan Indonesia. a
Dalam pengertian umum defenisi ini tidaklah merupakan pencerminan kerancuan pengertian. Perbedaan dalam penekanan kapan suatu kredit
menjadi bermasalah sebenarnya merupakan refleksi dari filsafat yang mendasari pemberian kredit oleh bank yang bersangkutan.
b Dalam pengertian khusus atau menurut bank, bank yang konservatif
melihat kreidt atau pinjaman yang diberikannya sebagai aset yang berisiko risk asset dan karenanya bank harus mengelola risiko yang
melekat pada proses pemberian pinjaman. Bank semacam ini menganggap bahwa laporan keuangan yang seharusnya dihasilkan
oleh debitur untuk disampaikan kepada banknya, sebagai salah satu cara pengelola berisiko. Dan sarana untuk risk management ini tidak
ada, maka kreditnya menjadi bermasalah. 4.
Menurut pengertian konsep akutansi, kredit bermasalah ialah pemberian kredit yang berisiko tinggi, sehingga memaksa bank untuk harus menyisikan
sebagian keuntungannya guna menghadapi risiko kegagalan pengembalian kredit.
Kredit bermasalah dan kredit macet selalu dilihat dan diukur dari kolektibilitas kredit yang bersangkutan. Kolektibilitas adalah keadaan pembayaran
pokok atau angsuran dan bunga kredit oleh debitur serta tingkat kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
diterimanya kembali dana tersebut. Kolektibilitas kredit diatur dalam SK Direksi Bank Indonesia Nomor 264 22KepDir tanggal 29 Mei 1993. Berdasrakan SK
Direksi Bank Indonesia tersebut, ada 4 empat empat kriteria kolektibilitas kredit, yaitu kredit lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet.
1. Kredit Lancar
Dikatakan kredit lancar karena tidak terdapat tunggakan, baik angsuran pokok maupun bunganya. Terdapat tunggakan angsuran
pokok atau tunggakan bunga, tetapi belum melampaui 1 satu bulan kredit yang masa angsurannya kurang dari 1 bulan, atau belum
melampaui 3 bulan bagi kredit massa angsurannya 2 bulan sampai 3 bulan, atau belum melampaui 6 bulan bagi kredit yang masa
angsurannya 4 bulan atau lebih. 2.
Kredit Kurang Lancar Dikatakan kredit kurang lancar apabila terdapat tunggakan angsuran
pokok yang melampaui 1 bulan dan belum melampaui 2 bulan bagi kredit dengan masa angsuran kurang dari 1 bulan, atau melampau 3
bulan dan belum melampaui 6 bulan bagi kredit yang masa angsurannya 2 bulanan atau 3 bulanan, atau melampaui 6 bulan dan
belum melampaui 12 bulan bagi kredit yang masa angsurannya 6 bulanan atau lebih. Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3
bulan bagi kredit yang masa angsurannya kurang dari 1 bulan, atau melampaui 6 bulan bagi kredit yang masa angsurannya lebih dari 1
bulan.
Universitas Sumatera Utara
3. Kredit diragukan
Dikatakan kredit diragukan apabila suatu kredit tidak memenuhi kriteria lancar dan kurang lancar, yang derdasarkan penilaian dapat
disimpulkan bahwa kredit masih dapat diselamatkan dan angunannya bernilai sekurang-kurangnya 75 termasuk bunganya,
atau kredit tidak dapat diselamatkan, tetapi agunannya masih bernilai sekurang-kurangnya 100 dari hutang peminjam.
4. Kredit macet
Dikatakan kredit macet apabila tidak memenuhi kriteria lancar, kurang lancar, dan diragukan. Atau memenuhi kriteria diragukan,
tetapi dalam jangka waktu 21 dua puluh satu bulan sejak digolongkan diragukan, belum ada pelunasan atau usaha
penyelematan kredit. Menurut Subarjo Joyosumarto:
“kredit macet adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya tidak dapat diluanasi selama lebih dari 2 dua masa angsuran ditambah 21
dua puluh satu bulan, atau penyelesaian kredit telah diserahkan kepada pengadilanBUPLN atau telah diajukan ganti kerugian kepada
perusahaan ansuransi kredit.”
46
Setiap kredit macet loan debt merupakan kredit bermasalah problem loan, tetapi setiap kredit bermasalah belum tentu kredit macet. Karena mungkin
saja kredit tersebut bermasalah, tetapi sama sekali belum macet. Jadi kredit bermasalah masih bisa diselesaikan, jika ditangani dengan baik dan tepat, oleh
petugas atau pejabat bank yang benar-benar memilki kemampuan dan
46
Abdulkadir, dkk, Op.Cit, hal 68.
Universitas Sumatera Utara
pengalaman. Karena itu kredit bermasalah memerlukan perhatian khusus dari pihak bank selaku kreditur, dan pihak nasabah selaku debitur. Karena kredit
bermasalah jika tidak ditangani secara profesional, ia akan berkembang untuk merusak tatanan perkreditan yang sudah mapan sekaligus.
C. Penyebab Kredit Bermasalah