Dampak kredit bermasalah terhadap pemerintah selaku otoritas moneter adalah;
a Dapat menghambatpembangunan dan pertumbuhanekonomi negara
secara keseluruhan, yang pada gilirannya menghambat pembangunan di bidang moneter
b Dapat menimbulka rush dan menghambat perekoomian bangsa
c Terjadinya hambatan dalam pembangunan dapat merusak tatanan
sosial ekonomi. Bukan tidak mungkin dapat berakibat negatif terhadap situasi sosial umumnya.
d Keuangan pemasukan pajak sebagai salah satu sumber penghasilan
negara. e
Dapat menganggu perluasan kesempatan kerja karena kredit bermasalah akan menurunkan peluang di berbagai sektor
perekonomian.
E. Tekhnik Menyelesaikan Kredit Bermasalah
Untuk menyelesaikan kredit bermasalah non performing loan ada dua strategi yang dapat ditempuh.
48
A. Upaya Penyelamatan kredit
Penyelamatan adalah suatu langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui perundingan atau negosiasi kembali antara kreditur dan debitur dengan
memperingan syarat-syarat pengembalian kredit sehingga kredit tersebut
48
Sutarno, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, CV Alfabeta, Bandung, 2004, hal 265-266.
Universitas Sumatera Utara
diharapkan debitur memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kredit itu. Jadi tahap penyelamatan kredit ini belum memanfaatkan lembaga hukum karena
debitur masih kooperatif dan dari prospek usaha masih layak feasible. Penyelesaian kredit melalui tahap penyelamatan kredit ini dinamakan
penyelesaian restrukturisasi kredit dimana diperlukan syarat paling utama yaitu adanya kemauan dan etikad baik dan koperatif dari debitur serta bersedia
mengikuti syarat-syarat yang ditentukan bank karena dalam penyelesaian kredit melalui restrukturisasi lebih banyak negosiasi dan solusi yang ditawarkan bank
untuk menentukan syarat dan ketentuan restrukturisasi. Dalam penyelamatan restrukturisasi ini hubungan debitur dan kreditur
masih dipertahankan. jika terjadi pemutusan hubungan kreditur dan debitur, itu terjadi berdasarkan pemutusan kesepakatan. Kredit langkah ini disebut merupakan
jalan keluar pertama first way out. 1.
Penjadwalan kembali rescheduling, yaitu melakukan perubahan jadwal atau jangka waktu pembayaran kewajiban nasabah.
49
Penjadwalan kembali dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu; Rescheduling dapat
diberikan kepada debitur yang masih menunjukan itikad baik untuk melunasi kewajibannya.
a. Perpanjangan jangka waktu pelunasan utang.
b. Perpanjangan jangka waktu penunggakan bunga.
c. Perpanjangan jangka waktu utang pokok dan tunggakan angsuran
kredit sesuai dengan dana yang mengalir.
49
Badriyah Harun, Op.Cit, h 39.
Universitas Sumatera Utara
d. Perpanjangan jangka waktu pelunasan utang pokok dan atau
tunggakan angsuran, tunggakan bunga, serta perubahan jumlah angsuran.
e. Perpanjangan jangka waktu pelunasan bunga kredit sesuai dengan
dana yang mengalir. f.
Perpanjangan jangka waktu pelunasan utang pokok dan tunggakan bunga kredit sesuai dengan aliran dana yang mengalir.
g. Pergeseranperpanjangan grace period dan pergeseran rencana
pelunasan. h.
Pergeseran grace period dan perpanjangan jangka waktu kredit i.
Kombinasi bentuk-bentuk rescheduling diatas 2.
Persyaratan kembali reconditioning yaitu perubahan sebagianseluruh jadwal pembayaran, jangka waktu atau melakukan pensyaratan lainnya
sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo kredit. Tindakan reconditioning dilakukan karena debitur mengalami kekurangan modal kerja
Persyaratan kembali dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu; a.
Perubahan tingkat suku bunga b.
Perubahan tata cara perhitungan bunga c.
Pemberian keringanan tunggakan bunga d.
Pemberian keringanan denda e.
Pemberian keringanan ongkos lainnya f.
Perubahan struktur permodalan perusahaan debitur
Universitas Sumatera Utara
g. Bank ikut dalam penyertaan modal sebagaimana diatur dalam Pasal
10 2 SK.DIR.BI No.31147KEPDIR tanggal 11 November 1998 h.
Perubahan kepengurusan perusahaan debitur, biasanya bank ikut memberikan pendapat dalam pembentukan susunan pengurus baru
tersebut. i.
Perubahan syarat kredit, syarat lain j.
Penambahan agunan k.
Kombinasi antara bentuk reconditioning diatas B.
Penyelesaian kredit Penyelesaian kredit adalah langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui
dua jalur yakni, a.
melalui lembaga hukum litigasi dikarenakan langkah penyelamatan sudah tidak dimungkinkan kembali, seperti gugatan ke Pengadilan
negeri, eksekusi grosse akta pengakuan utang, eksekusi sertifikat hak, Permohonan pailit via Pengadilan Niaga, Pelelangan agunan via
lelang eksekusi. Penyelamatan kredit melalui lembaga-lembaga hukum akan terjadi pemutusan hubungan kreditur dan debitur.
penyelamatan kredit melalui litigasi ini terpaksa dilakukan karena syarat-syarat restrukturisasi tidak bisa dipenuhi debitur. Langkah
seperti ini dalam bahasa penyelamatan disebut Second Way Out. b.
non litigasi, meliputi penjualan portofolio kredit bermasalah, pengambilalihan agunan debitur, penyelesaian sengketa alternatif
PSA, Penjualan agunan via parate eksekusi, Penjualan agunan
Universitas Sumatera Utara
dibawah tangan, penjualan agunan secara sukarela, pelelangan agunan via lelang sukarela.
Kesimpulannya adalah penyelesaian non litigasi sebaiknya lebih diutamakan dibandingkan cara-cara litigasi.
50
A. Gambaran Umum Mengenai PT. Bank BNI Pesero Tbk BAB IV