Penyebab Kredit Bermasalah TINJAUAN UMUM TENTANG PENILAIAN ANALISIS

pengalaman. Karena itu kredit bermasalah memerlukan perhatian khusus dari pihak bank selaku kreditur, dan pihak nasabah selaku debitur. Karena kredit bermasalah jika tidak ditangani secara profesional, ia akan berkembang untuk merusak tatanan perkreditan yang sudah mapan sekaligus.

C. Penyebab Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah menggambarkan situasi, dimana persetujuan pengembalian kredit mengalami risiko kegagalan, bahkan cenderung menuju atau mengalami rugi yang potensial potential loss. Jika tidak ditangani secara baik dan tepat, kredit bermasalah merupakan sumber kerugian yang potensial bagi bank karena itu diperlukan penanganan yang sistematis dan berkelanjutan. Akibatnya kredit bermasalah menimbulkan biaya yang menjadi beban dan kerugian bagi bank. Peranan sektor perbankan adalah menjembatani dua kelompok kepentingan masyarakat pemilik dana surplus spending units dengan masyarakat yang membutuhkan dana deficit spending units. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penerima amanah masyarakat, maka bank adalah selaku lembaga deposito yang bermodalkan kepercayaan semata dari masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur dana kepada masyarakat, maka bank sebagai lembaga perkreditan harus melakukan analisis melalui prinsip The Five C’s Of Credit 5C, guna meminimal risiko kredit bermasalahnya atau tidak kembalinya kredit. Ada tiga penyebab utama munculnya kredit bermasalah: Universitas Sumatera Utara 1. Lemahnya aspek yuridis dalam memproses permintaan kredit dari para calon nasabah. Hal ini menyangkut pengikatan barang jaminan sebagai agunan kredit. Adanya cacat hukum karena kurang jelinya petugas bank dalam melakukan analisis. 2. Lemahnya pengawasan sejak dini, yaitu sejak kredit diberi putusan oleh pejabat bank yang berwenang. Pada hal pengawasan adalah mutlak dilakukan, terutama disaat kredit sudah berada ditangan nasabah, maka monitoring harus dilaksanakan secara rutin. 3. Lemahnya pembinaan nasabah oleh bank di lapangan. Hal ini guna mempersempit peluang debitur yang nakal melakukan itikad tidak baiknya. Banyak faktor yang menyebabkan kredit tersebut menjadi bermasalah, yaitu; 1. Faktor Intern Bank a Rendahnya kemampuan melakukan analisis kredit secara profesional terhadap permintaan kredit yang diajukan oleh calon debitur terutama disebabkan karena rendahnya pengetahuan dan pengalaman petugas bank termasuk officer menjalankan fungsinya. Sedangkan tumpulnya analisis kelayakan kredit seringkali terjadi karena pimpinan bank mendapat tekanan halus atau tidak dari pihak ketiga untuk meluluskan permintaan kredit, karena terjadi kolusi antara pimpinan bank dengan calon debitor, atau karena strategi pemberian kredit yang terlalu ekspansif. Strategi pemberian kredit yang terlalu ekspansif ini timbul, Universitas Sumatera Utara karena bank yang bersangkutan terlalu cepat menghimpun dana dari masyarakat termasuk deposito, sehingga mendorong mereka untuk menerapkan strategi penyaluran kredit yang melebihi tingkat kewajaran. Kredit yang diberikan tanpa analisis kredit yang profesional, dari semula memang diragukan mutunya. Oleh karena itu, sejak diberikan kredit tersebut memang sudah membawa bibit masalah. b Lemahnya sistem informasi kredit serta sistem pengawasan dan administrasi kredit sehingga pimpinan bank tidak mampu memantau penggunaan kredit serta perkembangan kegiatan usaha maupun kondisi keuangan debitur secara cermat. mereka tidak dapat melakukan tindakan koreksi apabila terjadi penurunan kondisi bisnis atau keuangan debitor atau terjadi penyimpangan dari ikatan perjanjian kredit. c Campur tangan berlebihan dari para pemegang saham bank dalam keputusan kredit yang menyimpang dari asas perkreditan yang sehat. d Pengikatan jaminan kredit yang kurang sempurna Jaminan kredit merupakan sumber kedua dana pelunasan kredit. Apabila debitor tidak bersedia melunasi saldo kredit dan bunga yang tertunggak, bank dapat mengeksekusi jaminan guna melunasi pinjaman yang tertunggak. Apabila ikatan jaminan diadakan secara sempurna dan jaminan dapat dieksekusi dengan lancar, maka tunggakan pinjaman debitor dapat diselesaikan dengan cepat. Sebaliknya, apabila pengikatan jaminan Universitas Sumatera Utara tidak dilakukan dengan sempurna, hal tadi dapat mejadi sebab tunggakan pinjaman berkembang menjadi kredit yang harus dihapuskan. 2. Faktor internal nasabah a Kelemahan karater nasabah dan kemampuan nasabah a. Nasabah tidak mau atau memang beritikad tidak baik, nasabah seperti tidak bisa ditolelir, karena memang karakternya yang buruk. b. Tidak mampu mengembalikan kredit karena terganggu kelancran usahanya, kemampuan manegement yang kurang, pengetahuan terbatas atau kurang memadai, pengalaman terbatas atau kurang memadai dan informasi terbatas atau kurang memadai. b Musibah yang dialami nasabah, khususnya mengenai musibah tidak semuanya dapat diprediksi, karena musibah adalah sesuatu berada diluar perhitungan manusia, baik itu musibah nasabah mengalami penipuan, kecelakaan, nasabah telibat kasus tindak pidana atau tindak perdata, penyakit dan musibah kematian. c Kecerobohan nasabah, nasabah melakukan penyimpangan dan kelemahan managemen nasabah. 3. Faktor ekstern a Situasi globalisasi ekonomi yang berakibat negatif sehingga terjadi perubahan kurs mata uang asing yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran usaha nasabah. Universitas Sumatera Utara b Situasi politik dalam negeri, peraturan pemerintah dan politik negara lain yang merugikan. c Situasi alam yang merugikan. 4. Faktor kegagalan bisnis Dalam analisis kegagalan permohonan kredit, petugas kredit melakukan identifikasi risiko yang mungkin timbul. Meskipun setiap putusan kredit meruakan decision under uncertaincy, namun risiko tersebut harus dielimir. Analisis kredit didasarkan pada kemacetan atas kemapuan meminimalkan risiko, namun harus disadari bahwa risiko tersebut tidak mungkin hilang 100. Kegagalan bisnis senantiasa muncul diluar kemampuan berbagai pihak. Dalam faktor kegagalan bisnis bisa ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya; aspek hubungan human relation, aspek yuridis, aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek tekhnis produksi, aspek keuangan dan aspek sosial ekonomi. 5. Faktor ketidakmampuan manejemen Khusus berdasarkan aspek manegemen maka berdasarkan penelitian di perusahaan amerika serikat 90 kegagalan bisnis bersumber dari ketidakmampuan manejemn atau incomepetence manegement. a. Pencatatan tidak memadai inadequate record b. Informasi biaya tidak memadai inadequate costing information c. Modal jangka panjang tidak cukup insuffcient long term capital d. Gagal mengendalikan biaya failure to budget expenses e. Overheadcost yang berlebihan Universitas Sumatera Utara f. Kurangnya pengawasan no internal control g. Gagal melakukan penjualan faulty purchusing h. Investasi berlebihan excessive investment i. Kurang menguasai tekhnis technical incompetence j. Perselisihan antara pengurus

D. Dampak Kredit Bermasalah