Kandungan lemak di dalam kolostrum lebih banyak mengandung kolesterol dan linositol. Kandungan itu menyebabkan sejak di bayi sudah terlatih untuk mengolah
kolesterol. Kolesterol di dalam tubuh bayi berfungsi untuk membangun enzim yang mencerna kolesterol itu kembali Hubertin, 2004.
2.6.4 Mineral dan vitamin
Terdapat bermacam-macam mineral dalam kolostrum, diantaranya natrium, kalium, dan klorida yang kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan ASI matur. Vitamin yang terlarut
dalam lemak lebih tinggi dibandingkan dengan ASI matur, sedangkan vitamin yang terlarut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah Verrals, 2003.
2.6.5 Zat Antibodi
Kolostrum adalah ASI yang sangat bermanfaat terutama fungsinya untuk mencegah terjadinya infeksi. Zat pencegah infeksi ini disebut antibodi dimana kemampuan zat tersebut
bekerja di dalam tubuh bayi sekitar 6 bulan. Kadar IgA dari kolostrum sekitar 335,9 mg100ml, lebih tinggi kadarnya daripada ASI matur yang hanya 119,6 mg 100 ml. Begitu
juga dengan IgM dan IgG kandungan zat tersebut lebih tinggi pada kolostrum daripada ASI matur Suhardjo, 1992.
2.7 Keuntungan Pemberian ASI
Menyusui merupakan suatu proses yang alamiah yang dialami berjuta-juta ibu-ibu di seluruh dunia. Banyak keuntungan baik bagi ibu maupun si bayi terhadap pemberian ASI
menyusui.
Keuntungan bayi terhadap pemberian ASI Besar Eveline, 2008: 1.
ASI mengandung antibodi IgA dan berbagai protein yang sangat penting untuk memberi pertahanan terhadap infeksi terutama yang disebabkan oleh E.coli dan berbagai
virus pada saluran pencernaan. 2.
ASI merupakan sumber nutrisi yang sangat banyak dan bermanfaat bagi pertumbuhan si bayi.
3. ASI sebagai sumber makanan yang tidak menimbulkan alergi
4. ASI sangat mudah dicerna
5. ASI tidak mengandung patogen
6. ASI dapat mencegah terjadinya necrotizing enterocolitis
Universitas Sumatera Utara
7. ASI dapat meningkatkan kecerdasaan karena mengandung hemat rantai panjang yang
berfungsi untuk perkembangan jaringan otak. 8.
Dapat meningkatkan kemampuan melihat dan kepandaian bicara Drife, 2004.
Keuntungan untuk ibu : 1.
Mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena pada saat menyusui terjadi peningkatan dari kadar oksitosin hormon yang berguna juga untuk kontriksi dan
penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan berhenti. Dengan demikian, menyusui juga dapat menurunkan angka kematian karena melahirkan.
2. Mengurangi terjadinya anemia
3. Menjarangkan kehamilan
4. Mengecilkan rahim
5. Lebih cepat langsing kembali
6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker
7. Lebih ekonomis
8. Tidak merepotkan dan hemat waktu
9. Praktis
10. Memberi kepuasan pada ibu.
2.8 Konsep Perilaku
Secara biologis yang dinamakan perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu, secara biologis manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan
mempunyai perilaku karena mereka mempunyai aktivitas sendiri-sendiri. Yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah tindakan manusia itu yang mempunyai bentangan yang
sangat luas. Skiner 1938, menyimpulkan perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Berdasarkan konsep perilaku dari skiner maka
perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman,
serta lingkungan. Perilaku dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
a Perilaku pemeliharaan kesehatan Health Maintanance
Perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.
b Perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan
kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
Universitas Sumatera Utara
c Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. Perlu
dijelaskan disini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang yang sehatpun perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal
mungkin.
2.8.1 Domain Perilaku Kesehatan: Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior.
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni :
a. Tahu know