Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

2000. Dari hasil survei Departemen Kesehatan RI Depkes RI pada tahun 2003, hampir satu dari tiga orang dewasa merokok dan lebih banyak pria pedesaan yang merokok 67 dibandingkan dengan pria dari perkotaan 58,3. Selain itu, sebagian besar perokok 68,8 mulai merokok sebelum umur 19 tahun Depkes RI, 2003. Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey 2006 yang diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Dunia terbukti jika 24,5 anak laki-laki dan 2,3 anak perempuan berusia 13-15 tahun di Indonesia adalah perokok, dimana 3,2 dari jumlah tersebut telah berada dalam kondisi ketagihan atau kecanduan Kompas, 2008. Keadaan ini menyebabkan Indonesia dijadikan sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia Aliansi Perokok Indonesia, 2008. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa perilaku merokok dimulai pada saat masa anak-anak dan masa remaja. Hampir sebagian memahami akibat-akibat yang berbahaya dari asap rokok,tetapi mengapa mereka tidak mencoba atau menghindari perilaku tersebut? Dari hal yang sudah disebutkan diatas, saya ingin mengetahui sampai dimana pengetahuan remaja terhadap dampak buruk dari merokok, dan selanjutnya mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan pada remaja SMA dan remaja putus sekolah tentang hal tersebut. Sebagai tenaga kesehatan, melalui penelitian ini dan dengan sedikit penyuluhan kiranya dapat mengurangi perilaku merokok dikalangan remaja baik di tingkat SMA, maupun remaja putus sekolah.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diajukan adalah: Adakah perbedaan tingkat pengetahuan antara siswa SMA dan remaja putus sekolah terhadap bahaya merokok?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja SMA dan remaja putus sekolah terhadap bahaya merokok, sehingga dapat mengatasi dan juga mengurangi masalah perilaku merokok di kalangan remaja. 1.3.2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan siswa Swasta Afifiyah Medan mengenai bahaya rokok. b. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan remaja putus sekolah di Kawasan Medan Denai mengenai bahaya rokok. c. Mendeskripsikan kategori sikap siswa Swasta Afifiyah Medan mengenai bahaya rokok. d. Mendeskripsikan kategori sikap remaja putus sekolah di Kawasan Medan Denai mengenai bahaya rokok. e. Mendeskripsikan perbedaan tingkat pengetahuan remaja sekolah dan yang putus sekolah terhadap bahaya rokok. f. Mengetahui hubungan sikap dan pengetahuan siswa SMA Swasta Afifiyah Medan dan remaja putus sekolah terhadap bahaya rokok. g. Mengetahui hubungan kategori pengetahuan dan kategori sikap terhadap perilaku merokok pada siswa SMA Swasta Afifiyah Medan dan remaja putus sekolah terhadap bahaya rokok.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kalangan remaja untuk : a. Meningkatkan pengetahuan baik siswa SMA maupun remaja putus sekolah terhadap bahaya merokok. b. Membangun rasa peduli terhadap bahaya kandungan rokok dan asap rokok bagi kesehatan, terutama di kalangan remaja. c. Untuk mencegah ataupun mengurangi penyebaran rokok di kalangan remaja. d. Dapat memanfaatkan penelitian ini untuk mengetahui penyebab perilaku merokok di kalangan remaja. e. Dapat mengetahui kepribadian, tingkah laku, serta pola fikir yang berbeda di antara kalangan remaja SMA, dan juga remaja putus sekolah. f. Mencari penanggulangan perilaku merokok terhadap remaja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Remaja 2.1.1 Defenisi Remaja Remaja adalah aset sumber daya manusia yang merupakan tulang punggung penerus generasi bangsa di masa mendatang. Remaja adalah mereka yang berusia 10-20 tahun, dan ditandai dengan perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi dan aspek fungsional. Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awalearly adolescence 10-13 tahun, remaja menengahmiddle adolescence 14-16 tahun dan remaja akhirlate adolescence 17-20 tahun Behrman, Kliegman Jenson, 2004. Menurut Depkes RI 2005, masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan, yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda. Masa remaja atau adolescence diartikan sebagai perubahan emosi dan perubahan sosial pada masa remaja. Masa remaja menggambarkan dampak perubahan fisik, dan pengalaman emosi yang mendalam. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru termasuk pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengisi kehidupan mereka kelak Nugraha Windy, 1997. Menurut Pardede 2002, masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial yang berlangsung pada dekade kedua kehidupan. Pada masa remaja, rasa ingin tahu mengenai seksualitas sangat penting terutama dalam pembentukan hubungan dengan lawan jenisnya. Besarnya keingintahuan remaja mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas menyebabkan remaja selalu berusaha mencari tahu lebih banyak informasi mengenai seksualitas. Remaja merupakan suatu masa peralihan baik secara

Dokumen yang terkait

ERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA SMP DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN JEMBER

0 6 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK DI SMP Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Merokok Dengan Perilaku Merokok Di SMPMuhammadiyah 1 Kartasura.

0 5 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA ROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Dengan Tindakan Merokok Pada Siswa Sma Negeri 8 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA ROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Dengan Tindakan Merokok Pada Siswa Sma Negeri 8 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP BAHAYA MEROKOK PADA SISWA Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dengan Sikap Terhadap Bahaya Merokok Pada Siswa Smk Batik 1 Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP BAHAYA MEROKOK PADA SISWA Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dengan Sikap Terhadap Bahaya Merokok Pada Siswa Smk Batik 1 Surakarta.

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Remaja 2.1.1 Defenisi Remaja - Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Dan Remaja Putus Sekolah Terhadap Bahaya Merokok

0 1 19

Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Dan Remaja Putus Sekolah Terhadap Bahaya Merokok

0 0 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pengetahuan tentang Bahaya Merokok dengan Perilaku Merokok pada Remaja di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta - DIGILIB

0 0 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SIKAP TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA MEROKOK DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO”

0 0 18