Perubahan-Perubahan pada Masa Remaja

• Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru. • Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. • Egosentrisme terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. • Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya private self dan masyarakat umum. Pada tahap ini usia antara 18 sampai 21 tahun. Sedangkan BKKBN 2001 membagi remaja berdasarkan tahapan usia sebagai berikut : a. Remaja sehat usia antara 11-13 tahun yang ditandai dengan adanya masa akil balighpubertas. b. Remaja sehat usia 14-18 tahun yang ditandai dengan dimulainya hubungan dengan lawan jenispacaran. c. Remaja sehat usia antara 19-21 yang ditandai dengan kematangan fisik, mental dan sosial.

2.1.3 Perubahan-Perubahan pada Masa Remaja

Pada umunya perubahan remaja baik laki-laki maupun perempuan terjadi pada saat memasuki masa pubertas yaitu sekitar usia 9-15 tahun BKKBN Yayasan Mitra Inti, 2001. Pubertas dalam hal ini diartikan sebagai masa akhir masa anak- anak dan awal masa remaja yang ditandai dengan munculnya tanda seks sekunder Konseng, 1995. Sesungguhnya masa yang tepat kapan dimulainya pubertas tidak sama pada setiap individu, terlebih bila dikaitkan dengan faktor sosial budaya setempat. Menurut BKKBN 2001, bahwa remaja akan mengalami beberapa perubahan yang terjadi pada masa remaja yaitu : 1. Fisik a. Pertumbuhan berat badan dan tinggi badan masih berlangsung. b. Organ seks alat kelamin makin matang. c. Perbandingan ukuran tubuh mulai seimbang. 2. Perkembangan mental 3. Perkembangan kecerdasankognitif. a. Daya pikir kritis yang ditujukan terhadap lingkungan sekitar. b. Rasa ingin tahu makin meningkat dan mencari informasi tentang seks. c. Daya pikir abstrak sehingga kurang berpegang pada kenyataan. 4. Perkembangan sosial a. Jangkauan pergaulan lebih luas dan pergaulan dengan teman lain jenis. b. Hubungan dengan senasib lebih diutamakan. 5. Perkembangan afektifemosi. a. Perasaan masih belum stabil, cepat berubah dan sulit konsentrasi. b. Ada rasa bersaing serta merasa banyak masalah. 6. Perubahan sikap dan tingkah laku. a. Mulai menyadari kekuatan diri sendiri dan menemukan hal yang baru. b. Merasakan diri mampu melakukan sesuatu dan ingin menikmati hal yang baru. c. Memperoleh pengalaman yang baru. d. Berpegang teguh pada pendirian sehingga sering mengabaikan kewibawaan orang tua dan guru. Perkembangan fisik pada masa remaja mengalami perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik yang berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Akibat aktivitas kelenjar pituitary pada masa ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada wanita yang juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada wanita ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai dengan produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita. 2.2. Rokok 2.2.1 Defenisi Rokok

Dokumen yang terkait

ERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA SMP DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN JEMBER

0 6 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK DI SMP Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Merokok Dengan Perilaku Merokok Di SMPMuhammadiyah 1 Kartasura.

0 5 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA ROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Dengan Tindakan Merokok Pada Siswa Sma Negeri 8 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA ROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Dengan Tindakan Merokok Pada Siswa Sma Negeri 8 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP BAHAYA MEROKOK PADA SISWA Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dengan Sikap Terhadap Bahaya Merokok Pada Siswa Smk Batik 1 Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP BAHAYA MEROKOK PADA SISWA Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dengan Sikap Terhadap Bahaya Merokok Pada Siswa Smk Batik 1 Surakarta.

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Remaja 2.1.1 Defenisi Remaja - Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Dan Remaja Putus Sekolah Terhadap Bahaya Merokok

0 1 19

Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Dan Remaja Putus Sekolah Terhadap Bahaya Merokok

0 0 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pengetahuan tentang Bahaya Merokok dengan Perilaku Merokok pada Remaja di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta - DIGILIB

0 0 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SIKAP TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA MEROKOK DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO”

0 0 18