Kerangka Konsep Penelitian Defenisi Operasionil

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Variabel Independen Variabel Dependen

3.2. Defenisi Operasionil

Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Siswa SMA Remaja atau anak berumur 14-17 tahun yang terdaftar sebagai murid dan mendapatkan bimbingan atau pendidikan di Sekolah Menengah Atas tertentu. b. Remaja Putus Sekolah Remaja atau anak yang berumur 14-17 tahun yang tidak lagi melanjutkan proses bimbingan belajarnya di suatu sekolah yang disebabkan oleh berbagai hal. c. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini telah terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoadmodjo,2007. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan penelitian Rogers 1974 mengungkapkan Pengetahuan terhadap Bahaya Rokok - Siswa SMA - Remaja Putus Sekolah bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni : Awareness, Interest, Evaluation, Trial, Adaption Notoatmodjo,2007. d. Pengetahuan terhadap Bahaya Merokok yang diteliti Segala sesuatu yang diketahui atau tingkat pengetahuan antara remaja SMA dan remaja putus sekolah terhadap bahaya merokok, mengapa mereka melakukan hal tersebut, dan sampai dimana bahaya merokok yang mereka ketahui sehingga membuat mereka berani mencoba mengkonsumsi rokok dalam jumlah banyak dalam sehari. Adapun cara ukur dan alat ukur yang akan saya pergunakan dalam penelitian ini,yaitu : • Cara ukur : Metode Angket • Alat ukur : o Kuesioner A : Kuesioner untuk menilai tentang pengetahuan remaja tentang bahaya merokok. Meliputi : sebab, akibat yang ditimbulkan oleh rokok. Kuesioner ini berisikan pernyataan dan juga pertanyaan dengan kemungkinan jawaban benar dan salah. Skor 1  untuk jawaban benar Skor 0  untuk jawaban salah o Kuesioner B : Kuesioner untuk respon penilaian, pendapat remaja baik positif maupun negatif terhadap bahaya merokok. Kuesioner ini berisikan pernyataan positif favourable maupun yang bersifat negatif unfavourable dinyatakan dengan skala likert. Jawaban diukur dengan skor: 1. Pernyataan positif SS : 4 S : 3 TS : 2 STS : 1 2. Pernyataan negatif SS : 1 S : 2 TS : 3 STS : 4 o Kuesioner C : Kuesioner untuk mengetahui banyak dan seringnya remaja yang mengkonsumsi rokok. Kuesioner ini menentukan jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari. • Hasil ukur : o Kuesioner A : Skor pengetahuan0-10 : - Baik, bila presentase benar antara 80-100 rentang nilai 8-10 - Cukup, 65-79 rentang nilai 5-7 - Kurang 65 rentang nilai 0-4 o Kuesioner B : Terdiri dari 14 pertanyaan dengan kategori : - Sikap mendukung, skor  42-56 - Sikap tidak mendukug, skor  14-28 o Kuesioner C : - Perokok Ringan  jika merokok berselang-seling 5 batang perhari. - Perokok Sedang  jika merokok setiap hari 5 batang 1 bungkus. - Perokok Berat  Jika merokok setiap hari 1 bungkus. • Skala pengukuran : interval

3.3. Hipotesis

Dokumen yang terkait

ERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA SMP DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN JEMBER

0 6 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK DI SMP Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Merokok Dengan Perilaku Merokok Di SMPMuhammadiyah 1 Kartasura.

0 5 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA ROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Dengan Tindakan Merokok Pada Siswa Sma Negeri 8 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA ROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Dengan Tindakan Merokok Pada Siswa Sma Negeri 8 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP BAHAYA MEROKOK PADA SISWA Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dengan Sikap Terhadap Bahaya Merokok Pada Siswa Smk Batik 1 Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN SIKAP TERHADAP BAHAYA MEROKOK PADA SISWA Hubungan Pengetahuan Tentang Rokok Dengan Sikap Terhadap Bahaya Merokok Pada Siswa Smk Batik 1 Surakarta.

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Remaja 2.1.1 Defenisi Remaja - Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Dan Remaja Putus Sekolah Terhadap Bahaya Merokok

0 1 19

Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Dan Remaja Putus Sekolah Terhadap Bahaya Merokok

0 0 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pengetahuan tentang Bahaya Merokok dengan Perilaku Merokok pada Remaja di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta - DIGILIB

0 0 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SIKAP TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA MEROKOK DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO”

0 0 18