4.2.6 Hubungan biaya dengan consumable untuk pekerjaan Overhaul
54 4.3 Evaluasi Variabel Inspeksi dan Overhaul
57 4.3.1 Probabilitas kerusakan pada sistem turbin
57 4.3.2 Variabel alternatif Preventive Maintenance
60 4.3.3 Hubungan antara performance dan kerusakan
61
4.4 Teknik Pemeliharaan Bantalan Turbin 65
4.4.1 Dasar teori 65
4.4.2 Tahapan pelaksanaan Corective Maintenance 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79
5.1 Kesimpulan 79
5.2 Saran 80
DAFTAR PUSTAKA 81
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Tanggal hari kerja inspeksi 37
Tabel 4.2. Jumlah manpower tenaga kerja ahli dispatch engineer 39
Tabel 4.3. Jumlah manpower dari karyawan PTPN-IV DOLOK ILIR
40 Tabel 4.4. Total biaya untuk tool inspeksi
41 Tabel 4.5. Total biaya untuk equipment
42 Tabel 4.6. MaterialSpare part untuk pekerjaan inspeksi
42 Tabel 4.7. Consumable untuk pekerjaan inspeksi
43 Tabel 4.8. Tanggal kerja overhaul
46 Tabel 4.9. Jumlah manpower tenaga kerja ahli dispatch engineer
49 Tabel 4.10. Jumlah dari karyawan dari PTPN-IV DOLOK ILIR
50 Tabel 4.11. Total variabel untuk tool
51 Tabel 4.12. Total variabel untuk equipment
52 Tabel 4.13. Total variabel untuk materialspare part
52 Tabel 4.14. Total variabel untuk consumable
54 Tabel 4.15. Trouble and accident pada sistema turbin uap dengan
kapasitas 1200 kW dan putaran 5294 Rpm 58
Tabel 4.16. Probabilitas kerusakan yang terjadi 58
Tabel 4.17. Variabel alternatif Preventive Maintenance 60
Tabel 4.18. Jumlah kerusakan VS Performance Level Condition 62
Tabel 4.19. Pertambahan panjang umur mesin dengan menggunakan sistem Preventive Maintenance
63 Tabel 4.20. Jumlah kerusakan Performance Level Condition
64 Tabel 4.21. Sifat fisis material
67 Tabel 4.22. Data – data poros dan bantalan
68 Tabel 4.23. Massa jenis material
68 Tabel 4.24. Koefisien keausan
76 Tabel 4.25. Laju keausan berdasarkan hari operasi
78
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Turbin uap KKK
6 Gambar 2.2.
Diagram Maintenance Strategy 8
Gambar 3.1. Komponen utama turbin uap
32 Gambar 3.2.
Turbin uap 33
Gambar 4.1. Grafik total variabel untuk inspeksi
45 Gambar 4.2.
Grafik total variabel untuk overhaul 57
Gambar 4.3. Grafik variabel Preventive Maintenance VS
Breakdown Maintenance 61
Gambar 4.4. Hubungan Kerusakan VS Performance
62 Gambar 4.5.
Sistem Preventive Maintenance PM setiap 72 bulan VS Breakdown Maintenance BM
64 Gambar 4.6.
Pelumasan pada poros turbin 65
Gambar 4.7. Dimensi bantalan journal
67 Gambar 4.8.
Mekanisme gesekan dipermukaan bantalan 69
Gambar 4.9. Radius Curvarture
71
ABSTRAK
Pentingnya sistem pemeliharaan pada sebuah perusahaan memang tidak dapat dipungkiri lagi, sebab sangat berpengaruh terhadap kapasitas produksi dan
keuntungan perusahaan, tetapi apabila sistem manajemen pemeliharaan tersebut terlalu jarang atau sering dilakukan, maka akan mengakibatkan kerugian besar
bagi perusahaan, yaitu pemborosan biaya dan banyak waktu yang terbuang hanya untuk pekerjaan pemeliharaan. Maka dari itu, penulisan skripsi ini bertujuan untuk
menentukan schedulejadual yang tepat untuk pelaksanaan pemeliharaan, baik ditinjau dari segi probabilitas kerusakan yang terjadi maupun ditinjau dari segi
biaya Alternatif Preventive Maintenance yang paling murah, dan juga untuk membandingkan sistem Preventive Maintenance PM dengan Breakdown
Maintenance BM . Dimana hal tersebut dapat ditinjau dari segi umur pemakaian
dan biaya pemeliharaannya yang diperoleh berdasarkan data-data yang ada, sehingga kita dapat menentukan schedulejadual pemeliharaan yang tepat
pemeliharaan yang dilakukan sebelum terjadinya kerusakan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa dengan menggunakan sistem Preventive
Maintenance PM maka dapat menentukan schedulejadual pemeliharaan yang
tepat dan biaya pemeliharaan yang lebih murah, dibandingkan dengan sistem Breakdown Maintenance BM
dan pada sistem Preventive Maintenance umur mesin lebih tahan lama dibandingkan dengan sistem Breakdown Maintenance.
BAB I PENDAHULUAN