Setiap pabrik akan mempunyai persoalan sendiri-sendiri dan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antara banyaknya Manpower dengan jumlah
waktu operasi personal dan kaitan antara pegawai-pegawai pemeliharaan yang bisa diperoleh merupakan kajian yang sangat penting.
Pada prinsipnya sedikit tenaga kerja Manpower dengan kapasitas dan kualitas kerja yang memuaskan adalah tujuan dari pemeliharaan yang maksimal.
Tiap-tiap tenaga kerja untuk bisa menyelesaikan satu objek pekerjaan tidaklah sama kecekatan hasil pekerjaannya. Sehingga bila perbedaan-perbedaan itu dikaji
maka akan diperoleh gambaran tentang waktu penyelesaian persatuan unit kerja pemeliharaan mesin untuk personal yang berbeda-beda. Dengan demikian dapat
diperoleh rata-rata waktu yang diperlukan pekerja dengan kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang sama untuk tiap satuan hasil kerja. Hal tersebut diatas
sangat penting untuk diperhitungkan guna memperhitungkan stadart biaya harian pekerja yang lebih efisien.
2.4.5 Manhour
Manhour adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dan biasanya dalam satu jam. Dalam memperhitungkan waktu yang diperlukan untuk suatu pekerjaan sangat bergantung pada pengalaman yang ada.
Karena pengalaman memerlukan waktu yang lama, maka ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu :
1. Waktu untuk pekerjaan khusus 2. Memakai data standart yang berasal dari perusahaan-perusahaan atau dari
jurnal-jurnal ilmiah. Indikator yang biasa ditemukan adalah persentase jam kerja yang
terjadual. Tenaga kerja pemeliharaan pada umumnya tersedia untuk pekerjaan- pekerjaan yang sudah terjadual selama seminggu. Seorang perencana harus
mengetahui dan mencatat jumlah Manpower yang ada yang dibutuhkan dan Manhour
yang diperlukan untuk suatu pekerjaan pemeliharaan. Untuk mengontrol mengoptimalkan dan meningkatkan daya guna kerjanya maka bagian perencana
juga melakukan pengawasan yang dapat mencakup setiap pekerjaan pemeliharaan.
2.4.6 Equipment, Tool, Material dan Consumable
Equipment adalah peralatan-peralatan yang besar yang digunakan untuk
pekerjaan pemeliharaan, seperti : crane, mobil derek, dan lain-lain. Tool adalah peralatan kerja, seperti : tang, martil,obeng, dan lain-lain. Material adalah bahan-
bahan yang tidak habis pakai, seperti : packing, bantalan , dan lain-lain. Consumable
adalah bahan-bahan yang habis pakai, seperti : minyak gemuk, oli, sabun, dan lain-lain.
Masing-masing peralatan biasanya disimpan atau ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis terhadap lokasi pekerjaan pemeliharaan, agar pada
saat peralatan tersebut diperlukan dengan cepat, dapat langsung dipergunakan. Sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk mengambil atau mencari
peralatan tersebut. Setiap pemakaian peralatan tersebut harus memiliki laporan baik secara lisan maupun tulisan, guna menjaga pekerjaan dapat berjalan dengan
kondusif.
BAB III PERENCANAAN PEMELIHARAAN
3.1 Perencanaan Pemeliharaan Planing
Perencanaan pemeliharaan Planing merupakan rencana pokok Master Plan
yang dibuat oleh bagianseksi perencanaan. Dalam hal ini PTPN-IV DOLOK ILIR
memiliki perencanaan pemeliharaan Planing yang
diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu pemeliharaannya, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan jangka panjang Long Term Maintenance Plan b. Perencanaan jangka menengah Middle Term Maintenance Plan
c. Perencanaan tahunan Yearly Maintenance Plan d. Perencanaan bulanan Monthly Maintenance Plan
e. Perencanaan mingguan Weekly Maintenance Plan f. Perencanaan harian Daily Manitenance Plan
3.1.1 Perencanaan Jangka Panjang Long Term Maintenance Plan
Perencanaan jangka panjang long term maintenance plan adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan pemeliharaan dalam kurun waktu yang
lama yaitu perencanaan diatas 10 tahun. Pada PTPN-IV DOLOK ILIR jangka panjang tersebut dibuat untuk jangka waktu 17 tahun. Dimana pekerjaan
pemeliharaan dalam kurun waktu tersebut meliputi kegiatan : Renewal RW, Replacement with new one RN
, Replacement with the repair one RR, Repair RP
, Semi Precise Inspection SPI, Repair-Revarnish-Measurement RM, Modification M
, General Inspection GI, Precise Inspection PI, Visual Check VC
, Repainting RT, Cleaning C, Measurement and Adjustment MA, Ordinary Inspection OI
, Chemical Flushing FC dan Overhaul OH . Dengan adanya perencanaan jangka panjang tersebut maka untuk perencanaan yang lebih
rinci lagi dibuatlah perencanaan jangka menengah middle term maintenance plan
yang tetap beracuan pada perencanaan jangka panjang long term maintenance plan
.