B24 = M . P12 + P24 + B12 . P12 = 10,028 + 0,055 + 0,0280,00,028 = 0,804
B36 = M . P12 + P24 + P36 + B24.P12 + B12 P24 = 0,115
B48 = M . P12 + P24 + P36 + P48 + B36.P12 + B24.P24 + B12. P36 = 0,23
B60 = M . P12 + P24 + P36 + P48 + P60 + B48.P12 + B36.P24 + B24. P36 + B12.P48 = 0,238
B72 = M . P12 + P24 + P36 + P48 + P60 + P72 + B60.P12 + B48.P24 + B36. P36 + B24. P48 + B12.P60 = 0,389
B84 = M . P12 + P24 + P36 + P48 + P60 + P72 + P84 + B72.P12 + B60.P24 + B48. P36 + B36. P48 + B24.P60 + B12.P72 = 0,75
B96 = M . P12 + P24 + P36 + P48 + P60 + P72 + P84 + P96 + B84.P12 + B72.P24 + B60. P36 + B48. P48 + B36.P60 + B24.P72 + B12.P84 B96 = 0,921
B108 = M . P12 + P24 + P36 + P48 + P60 + P72 + P84 + P96 + P108 + B96.P12 + B84.P24 + B72. P36 + B60. P48 + B48.P60 + B36.P72 + B24.P84 +
B12.P96 = 1,1505
Maka didapat kerusakan diantara service rutin pada bulan ke-j, yaitu :
B12 = 0,03 B72 = 0,39 B24 = 0,08 B84 = 0,74
B36 = 0,11 B96 = 0,92 B48 = 0,17 B108 = 1,15
B60 = 0,24
4.3.2 Variabel alternatif Preventive Maintenance
Untuk variabel alternatif Preventive Maintenance dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Variabel Alternatif Preventive Maintenance
1 Jumlah bulan
diantara preventive
service j
2 Jumlah
kerusakan dalam j bulan
Bj 3
Variabel U perbulan
untuk memperbaiki
kerusakan CR.Bjj
4 Variabel U
perbulan untuk
preventive service setiap j
bulan Cp.Mj
5 Variabel total
perbulan dari preventive
maintenance dan perbaikan
3+4
12 0,03
449,35 7923,20
8372,56 24
0,08 599,14
3961,60 4560,74
36 0,11
549,21 2641,07
3190,28 48
0,17 636,58
1980,80 2617,38
60 0,24
718,96 1584,64
2303,60
72 0,39
973,60 1320,53
2294,13
84 0,74
1583,43 1131,89
2715,32 96
0,92 1722,51
990,40 2712,91
108 1,15
1913,90 880,36
2794,26
Pada tabel 4.17 terlihat jika memakai Preventive Maintenance setiap 72 bulan akan menghasilkan variabel rata-rata yang paling murah sebesar U 2294,13.
Harga ini lebih murah dari variabel total tanpa menggunakan Preventive Maintenance PM sebesar : U 2.690,22 – U 2.294,13 = U 396,094
Kebijakan ini akan mengurangi variabel sebesar 14,7 dibawah variabel perbaikan mesin bila terjadi kerusakan. Jika hasilnya diplot dapat dilihat pada
gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik variabel Preventive Maintenance VS Breakdown
Maintenance
4.3.3 Hubungan Antara Performance dan Kerusakan
Untuk melihat hubungan antara performance dengan kerusakan yang terjadi pada sebuah mesin dapat dilihat berdasarkan tabel dan grafik failure definition berikut
ini:
Tabel 4.18 Jumlah kerusakan VS PerformanceLevel Condition 1
Jumlah bulan diantara preventive
service j
2 Jumlah kerusakan
dalam j bulan Bj
3 Performance
Level Condition
12 0,03
-0,03 24
0,08 -0,08
36 0,11
-0,11 48
0,17 -0,17
60 0,24
-0,24 72
0,39 -0,39
84 0,74
-0,74 96
0,92 -0,92
108 1,15
-1,15 Berdasarkan tabel diatas maka dapat kita lihat hasilnya dalam gambar 4.4.
Gambar 4.4 Hubungan Kerusakan VS Performance
Dari gambar 4.4 diatas tampak bahwa semakin besar kerusakan yang terjadi maka akan semakin rendah performance dan umur sebuah mesin.
Kemudian dengan menggunakan sistem preventive maintenance yaitu pememeliharaan yang dilakukan setiap 72 bulan melakukan overhaul akan
membuat umur mesin lebih panjang dibandingkan dengan Breakdown Maintenance
, dapat kita buktikan pada tabel 4.19.
Tabel 4.19 Pertambahan panjang umur mesin dengan meggunakan Sistem
Preventive Maintenance
Bulan Probabilitas
kerusakan yang terjadi
Probabilitas kerusakan yang akan terjadi setelah
Preventive Maintenance setiap 72 bulan
Pi Pi
12 0,028
24 0,055
36 0,028
48 0,055
60 0,055
72 0,139
0,028 84
0,333 0,055
96 0,139
0,028
Untuk melihat hubungan antara jumlah kerusakan dengan performancelevel
condition dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20 Jumlah kerusakan danPerformance Level Condition
Bulan Jumlah
kerusakan dalam bulan
Bj Performance
Level Condition
Jumlah kerusakan
dalam bulan Bj
Performance Level
Condition
12 0,03
-0,03 24
0,08 -0,08
36 0,11
-0,11 48
0,17 -0,17
60 0,24
-0,24
72 0,39
-0,39 0,03
-0,03 84
0,74 -0,74
0,08 -0,08
96 0,92
-0,92 0,11
-0,11 108
1,15 -1,15
0,17 -0,17
0,24 -0,24
120
0,39 -0,39
132 0,74
-0,74 144
0,92 -0,92
156 1,15
-1,15 168
108 0,167
0,055 0,999
0,055 0,055
120
0,139 132
0,333 144
0,139 156
0,167 168
1,00
Pertambahan Panjang Umur Mesin Stelah Preventive
Maintenance setiap 72 bulan
Gambar 4.5 Sistem Preventive Maintenance PM setiap 72 bulan VS
Breakdown Maintenance BM .
Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa semakin besar jumlah kerusakan maka akan semakin rendah PerformanceLevel condition sebuah mesin. Maka
dengan menggunakan sistem Preventive Maintenance setiap 72 bulan melakukan overhaul secara rutin akan dapat memperkecil terjadinya kerusakan sehingga
performance mesin lebih baik dibandingkan dengan sistem Breakdown
Maintenance . Untuk perhitungan laju keausan bantalan journal pada turbin uap
dapat dilihat pada sub bab 4.4 berikut.
4.4 Tenik Pemeliharaan Pada Bantalan Turbin 4.4.1 Dasar Teori