Sistem Pemeliharaan Setelah Rusak Breakdown Maintenance Sistem Pemeliharaan Ulang Corrective Maintenance

b. Sistem Pemeliharaan Setelah Rusak Breakdown Maintenance

Pada awalnya semua industri menggunakan sistem ini. Prinsip kerjanya yaitu jika ada mesinperalatan yang sudah rusak, baru pemeliharaan akan dilakukan sesegera mungkin. Jika industri memakai sistem ini maka kerusakan mesin akan berulang berkali-kali dan frekuensi kerusakannya sama setiap tahunnya. Industri yang menggunakan sistem ini dianjurkan untuk menyediakan cadangan mesin stand by machine bagi mesin-mesin yang vital. Sifat lain dari sistem ini adalah data dan file informasi, dimana data dan file informasi perbaikan mesinperalatan harus tetap dijaga. Pada sistem ini untuk pembongkaran tahunan tidak ada karena pada saat dilakukan penyetelan atau perbaikan, unit-unit cadanganlah yang dipakai. Dan hal ini memerlukan tenaga kerja tetap yang sangat banyak dibandingkan dengan sistem lain. Sistem Breakdown Maintenance ini sudah banyak ditinggalkan oleh industri-industri karena sudah ketinggalan zaman karena tidak sistematik secara keseluruhannya dan banyak mengeluarkan biaya maupun waktu yang terbuang.

c. Sistem Pemeliharaan Ulang Corrective Maintenance

Dengan meningkatnya sistem perkembangan bahan sehingga tidak sejalan dengan perkembangan pemeliharaan sistem preventive. Untuk mengatasi hal tersebut maka dianjurkan untuk melakukan sistem pemeliharaan ulang Corrective Maintenance . Setelah beberapa tahun pemeliharaan rutin dilaksanakan di pabrik dan dari data-data inspeksi yang dilakukan maka dapat diperoleh umur dan biaya pemeliharaan dari masing-masing mesinperalatan. Dari informasi ini kita dapat menentukan prioritas unit mana yang harus segera di perbaiki. Bagian inspeksi dan perencanaan bekerja sama dengan bagian produksi dan pekerja lapangan akan menginformasikan kondisi masing-masing mesin dengan cara sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan aslinya dan apakah kinerja berubah setelah masa pemeliharaan yang lama, suku cadang mana yang mudah rusak. 2. Adakah cara lain untuk mencegah kerusakan tersebut. 3. Mencari dimana letak permasalahan dari sistem tersebut. 4. Menetapkan umur dari masing-masing mesin dan peralatan untuk menangkal munculnya masalah yang lebih besar lagi. Selanjutnya data-data perbaikan dan pemeriksaan rutin akan memungkinkan kita mendeteksi kemungkinan terjadinya kerusakan dan mempersiapan kerja untuk jenis pekerjaan tersebut. Ini akan menghasilkan prosedur perbaikan yang tepat dan dapat meminimalkan waktu yang di pakai untuk pekerjaan tersebut. Sifat-sifat yang menonjol dari sistem pemeliharaan ulang adalah efisien dan erat hubungan diantara bagian perencana, bagian inspeksi dan pekerja seperti ahli bahan, insinyur mesin, kimia dan lain-lain. Disinilah masalah yang muncul di lapangan dapat diatasi berkat adanya kerjasama dari seluruh bagian-bagian yang ada di pabrik. Meminimalkan frekuensi kerusakan pabrik setiap bulan dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas bahan, memodifikasi rancangan mesin, proses, dan lain-lain. Informasi dari penyediaan barang Supplier mengenai barang- barangbahan yang terbaru akan sangat membantu perencanaan selanjutnya, tetapi pemakaian bahan-bahan ini harus kita mengerti benar dan disesuaikan dengan keperluan pabrik. Tugas dari seorang insinyur bagian pemeliharaan tidak hanya sebatas memelihara mesin dan peralatan yang ada saja, tetapi juga bertugas untuk memaksimumkan keuntungan pabrik dengan mengurangi jumlah kerusakan mesinperalatan dan juga mengurangi biaya pemeliharaan. Hal ini dilakukan dengan mempelajarimengembangkan teknologi yang terbaru. Konsep pembiayaan pada pengembangan bahan untuk suku cadang mesinperalatan tertentu sangatlah penting dan orang yang ahli bahan harus bekerja sama dengan bagian pemeliharaan. Awalnya pada pemeliharaan ulang, tenaga kerja tambahan dan penanaman modal diperlukan, tetapi modal tersebut akan kembali dalam waktu yang singkat dengan dinaikkannya pelayanan, berkurangnya kerusakan, penurunan biaya perbaikan, dan bertambah panjangnya umur fasilitas-fasilitas tersebut. Dengan demikian kondisi masing-masing mesinperalatan sudah sangat terjamin.

d. Sistem Pemeliharaan Produktif Produktif Maintenance