Pengaruh Peer group terhadap Konsep Diri Remaja tentang Perilaku

5.3. Pengaruh Peer group terhadap Konsep Diri Remaja tentang Perilaku

Seksual di SMA Negeri 2 Medan dan MAN 2 Medan Peer group teman sebaya adalah anak- anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama Santrock, 2003. Salah satu fungsi teman sebaya adalah untuk memberikan berbagai informasi dan perbandingan tentang dunia di luar keluarga. Hasil penelitian tentang variabel peer group ditemukan mayoritas responden di SMA Negeri 2 Medan pada peer group buruk yaitu sebanyak 49 orang 66,2 dan mayoritas responden di MAN 2 Medan pada peer group yang baik yaitu sebanyak 47 orang 63,5. Uji statistik bivariat peer group responden di SMA Negeri 2 Medan diperoleh nilai p=0,018 dan MAN 2 Medan diperoleh nilai p=0,001 masing-masing 0,05. Artinya dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara peer group terhadap konsep diri remaja tentang perilaku seksual di SMA Negeri 2 Medan dan MAN 2 Medan. Uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan variabel peer group menunjukkan ada pengaruh peer group terhadap konsep diri remaja tentang perilaku seksual di SMA Negeri 2 Medan dan MAN 2 Medan dengan nilai p=0,045 dan p=0,001 0,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa peer group yang buruk menyebabkan konsep diri remaja yang buruk tentang perilaku seksual. Peer group terhadap konsep diri remaja di kedua sekolah ini masih tergolong wajar. Walaupun demikian guru bimbingan konseling dan wali kelas dan guru agama Universitas Sumatera Utara hendaknya serintensif terus mengkampanyekan bahwa hubungan seksual bukan menu yang sehat dalam berpacaran, serta kerjasama antara guru dan orangtua dalam menangani perilaku negatif siswa sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengaruh peer group pada pembentukan konsep diri remaja tentang perilaku seksual memang sangat besar, hal ini dikarenakan pada usia remaja, kebutuhan emosional individu beralih dari orangtua kepada teman sebaya. Pada masa ini, teman sebaya juga merupakan sumber informasi. Tidak terkecuali dalam pembentukan konsep diri mengenai perilaku seksual, sayangnya informasi yang diberikan oleh teman sebaya cenderung salah Sarwono, 2011. Hal ini sesuai dengan Ristianti, A., 2009 yang mengutip pendapat Cairns, R. B. 1988 bahwa remaja menerima dukungan dari kelompok teman sebaya. Oleh karena itu, remaja berusaha menggabungkan diri dengan teman-teman sebayanya. Hal ini dilakukan remaja dengan tujuan untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan dari kelompok teman sebayanya. Melalui berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dalam berbagai hal tertentu, remaja dapat mengubah kebiasan- kebiasan hidupnya dan dapat mencoba berbagai hal yang baru serta saling mendukung satu sama lain. Remaja berusaha menemukan konsep dirinya di dalam kelompok sebayanya. Disini ia dinilai oleh teman sebayanya tanpa memperdulikan sanksi-sanksi orang dewasa. Kelompok sebaya memberikan lingkungan, yaitu dunia tempat remaja dapat melakukan sosialisasi di mana nilai yang berlaku bukanlah nilai yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara orang dewasa, melainkan oleh teman seusianya. Inilah letak berbahayanya bagi teman sebaya memainkan peran yang signifikan dalam kehidupan remaja, tidak terkecuali dalam hal seksualitas. Newcomb, Huba, and Hubler 1986 dalam Hurlock 2003, mengatakan bahwa perilaku seksual juga dipengaruhi secara positif oleh teman sebaya yang juga aktif secara seksual. Jika seorang remaja memiliki teman yang aktif secara seksual maka akan semakin besar pula kemungkinan remaja tersebut untuk juga aktif secara seksual mengingat bahwa pada usia tersebut remaja ingin diterima oleh lingkungannya. Pada masa remaja, kecenderungan menjadi anggota teman sebaya peer group sangat kuat. Remaja menginginkan teman dan menjadi bagian dari ikatan di antara sesama mereka. Pola sikap tindakan yang diakui dan dihargai dalam ikatan teman sebaya dianggap sebagai suatu pengakuan terhadap superioritas. Interaksi yang intensif ini dan disertai oleh fenomena disebut konformitas atau tekanan teman sebaya. Santrock 2003 mengatakan, bahwa tekanan kelompok bisa berarti kondisi di mana seseorang mengadopsi sikap atau perilaku dari orang lain dalam kelompoknya karena tekanan dari kenyataan atau kesan yang diberikan oleh kelompoknya tersebut yang merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pembentukan konsep diri remaja. Ketika berada dalam tekanan kolompok yang buruk tentang perilaku seksual, maka konsep diri remaja tentang perilaku seksual akan buruk juga, akibat dari tekanan kelompok tersebut. Universitas Sumatera Utara

5.4 Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Peer Group tentang Perilaku

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di SMA Dharma Bakti Medan Tahun 2014

5 77 113

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di Sma Negeri 2 Dan Man 2 Medan Tahun 2012

7 77 190

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN PEER GROUP TERHADAP KONSEP DIRI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN 2014

0 0 30

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Diri 2.1.1. Definisi - Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di SMA Dharma Bakti Medan Tahun 2014

0 0 17

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di SMA Dharma Bakti Medan Tahun 2014

0 0 11

Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di SMA Dharma Bakti Medan Tahun 2014

0 0 16

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di Sma Negeri 2 Dan Man 2 Medan Tahun 2012

0 0 69

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri - Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di Sma Negeri 2 Dan Man 2 Medan Tahun 2012

0 0 31

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN PEER GROUP TERHADAP KONSEP DIRI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMA NEGERI 2 DAN MAN 2 MEDAN TAHUN 2012 TESIS

0 0 19

Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group terhadap Konsep Diri Remaja tentang Perilaku Seksual di SMA Negeri 2 dan MAN 2 Medan Tahun 2012

0 0 69