Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Peer Group tentang Perilaku

5.4 Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Peer Group tentang Perilaku

Seksual Remaja di SMA Negeri 2 dan MAN 2 Medan Hasil analisis hubungan pola asuh orangtua dengan peer group di MAN 2 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan peer group dengan nilai p=0,642 P0,05. Hal ini didukung karena pola asuh otoriter itu yang memiliki peer group yang baik sebaiknya jika pola asuh demokratis maka peer groupnya baik. Pendidikan agama diharapkan dapat menumbuhkan sikap anak yang mampu menjauhi hal-hal yang dilarang dan melaksanakan perintah yang dianjurkan. Menanamkan norma agama dianggap sangat besar perannya terutama dalam menghadapi situasi globalisasi yang berakibat pada bergesernya nilai kehidupan. Remaja yang taat norma agama akan terhindar atau mampu bertahan terhadap pengaruh buruk di lingkungannya. Hal ini juga didukung oleh pendidikan moral di sekolah yang menanamkan sikap sopan santun, kerja sama, tenggang rasa, saling menghormati dan menghargai sesama sehingga remaja memiliki kepribadian yang baik. Pola asuh orangtua yang otoriter lebih mengawasi pertemanan anaknya seperti pulang tepat waktu, mengawasi pertemanan dengan lawan jenis, ini guna untuk membina perkembangan anak. Tetapi remaja menganggap itu adalah bukti kasih sayang orangtuanya untuk berperilaku baik. Universitas Sumatera Utara Di SMA 2 Medan ditemukan mayoritas pola asuh otoriter yang memiliki peer group buruk sebesar 72,7. Hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua dengan peer group dengan nilai p=0,152. Remaja tidak peduli dianggap nakal karena bagi mereka penerimaan kelompok lebih penting, mereka tidak ingin kehilangan dukungan kelompok dan tidak ingin dikucilkan dari pergaulan. Sebagian dari remaja mengambil jalan pintas untuk menghindarkan diri dari masalah sehingga cenderung untuk keluyuran dan melakukan tindakan pergaulan yang salah dengan teman-temannya. Akibatnya banyak yang terjerumus dalam tindak kenakalan seperti menipu, berkelahi, mencuri dan sebagainya.

5.5 Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di SMA Dharma Bakti Medan Tahun 2014

5 77 113

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di Sma Negeri 2 Dan Man 2 Medan Tahun 2012

7 77 190

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN PEER GROUP TERHADAP KONSEP DIRI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN 2014

0 0 30

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Diri 2.1.1. Definisi - Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di SMA Dharma Bakti Medan Tahun 2014

0 0 17

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di SMA Dharma Bakti Medan Tahun 2014

0 0 11

Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di SMA Dharma Bakti Medan Tahun 2014

0 0 16

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di Sma Negeri 2 Dan Man 2 Medan Tahun 2012

0 0 69

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri - Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dan Peer Group Terhadap Konsep Diri Remaja Tentang Perilaku Seksual Di Sma Negeri 2 Dan Man 2 Medan Tahun 2012

0 0 31

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN PEER GROUP TERHADAP KONSEP DIRI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMA NEGERI 2 DAN MAN 2 MEDAN TAHUN 2012 TESIS

0 0 19

Pengaruh Pola Asuh Orangtua dan Peer Group terhadap Konsep Diri Remaja tentang Perilaku Seksual di SMA Negeri 2 dan MAN 2 Medan Tahun 2012

0 0 69