konsistensi terhadap efisiensi tenaga kerja pada PT. Merpati Nusantara Airlines.
Penelitian ini dilakukan di PT. Merpati Nusantara Airlines dengan menetapkan seluruh karyawan menjadi populasi, dan peneliti mengambil
sampel sebanyak 98 responden dengan teknik pengambilan sampel s imple random sampling, daftar pertanyaan dalam penelitian ini menggunakan skala
likert dengan 10 skala, serta data dianalisis dengan analisis regresi linear berganda.
Hal pengujian dalam panalitian tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variabel keahlian, upaya, kondisi lingkungan kerja, dan konsistensi
berpengaruh signifikan terhadap efisiensi tenaga kerja pada PT. Merpati Nusantara Airlines, koefisien determinasi dalam penelitian tersebut sebesar
51,7 , pengujian secara parsial dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa keempat variabel bebas yanitu keahlian, upaya, kondisi lingkungan
kerja dan konsistensi nerpengaruh terhadap efisiensi tenaga kerja pada PT. Merpati
Nusantara Airlines,
dan variabel
yang paling
dominan mempengaruhi efisiensi tenaga kerja adalah konsistensi.
2.2. Teori Tentang Keahlian
Menurut Agung 2007 Keahlian adalah Kemampuan seseorang dalam mengerjakan sebuah pekerjaan tertentu yang menjadi bidang ker janya.
dengan keahlian yang dimilikinya memungkinkan untuk dapat menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas secara baik dengan hasil yang maksimal.
Keahlian yang dimiliki seseorang dapat diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal yang nantinya harus terus menerus ditingkatkan. Salah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
satu sumber peningkatan keahlian dapat berasal dari pengalaman-pengalaman dalam bidang tertentu. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses
yang bertahap, seperti pelaksanaan tugas-tugas, pelatihan ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pengembangan keahlian seseorang.
Keahlian yang dimiliki tenaga kerja berpengaruh pada kelancaran produksi dan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Kelancaran proses kerja
bergantung pada keahlian yang dimiliki oleh tenaga kerja. Semakin tinggi keahlian yang dimiliki akan semakin maksimal output yang dihasilkan begitu
juga sebaliknya Siswanto, 2003. Keahlian yang dimiliki tenaga kerja berpengaruh pada kelancaraan produksi dan efisiensi penggunaan tenaga
kerja. Dengan demikian kelancaran proses kerja bergantung pada keahlian yang dimiliki tenaga kerja.
Pengetahuan karyawan akan pelaksanaan tugas dan pengetahuan umum akan mempengaruhi pelaksanan tugas dan tanggung jawab tenaga
kerja tersebut. Pemborosan bahan baku, waktu dan faktor produksi lain akan terjadi apabila karyawan tidak mempunyai cukup pengetahuan akan bidang
kerjanya. Pemberian pelatihan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Pelatihan untuk
meningkatkan keahlian dalam melaksanakan pekerjaan yang spesifik, sedangkan pendidikan menyangkut peningkatan kemampuan manusia secara
keseluruhan social, intelektual dan phisik. Dari traininglatihan kerja akan didapatkan pengetahuan dan keahlian baru sehingga akan menjadikan
seseorang lebih efektif dan berkualitas Cruden dan Sherman, 1984
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Robert dalam Robbins 2007 mendefenisikan tiga keahlian mendasar manajemen yaitu:
1. Keahlian teknis yaitu kemampuan menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus.
2. Keahlian personal yaitu kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individual maupun dalam
kelompok. 3. Keahlian konseptual kemampuan mental untuk menganalisis dan
mendiagnosis situasi-situasi rumit.
2.3. Teori Tentang Konsistensi