91
2.7. Penelitian Sebelumnya
Hasil penelitian Oka et al, 2005, HHBK merupakan sumberdaya hayati yang paling bernilai dari hutan bqagi masyarakat Dusun Pampli. Selain nilai
ekonominya yang jauh lebih besar dari kayu, pemungutan HHBK tidak menyebabkan kerusakan hutan, sehingga tidak akan mengakibatkan hilangnya
fungsi-fungsi dan nilai jasa dari hutan. Kontribusi HHBK terhadap kehidupan masyarakat hutan Dusun Pampli
selain sangat berarti secara ekonomi juga lebih merata dibandingkan dengan kayu. Manfaat dari kayu hanya dinikmati oleh masyarakat tertentu saja, yaitu mereka
yang memiliki modal paling kurang satu unit chainsaw. Karena HHBK dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kapan pun mereka
kehendaki, ada kecenderungan bahwa masyarakat Dusun Pampli menjadi manja, tidak berupaya melestarikan HHBK tempatnya bergantung hidup dan tidak
merencanakan masa depannya dengan baik, sehingga mereka terbelenggu dalam kemiskinan.
Hasil penelitian Siregar 2004, tentang Pola Budidaya dan Pengusahaan Gambir, Studi Kasus Kabupaten Dairi menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan
pendapatan masyarakat dengan mengembangkan sistem pola tanam tumpang sari. Hasil penelitian Tinambunan 2004 mengungkapkan bahwa usahatani
gambir, teknik budidaya dan pengolahan pascapanen masih bersifat tradisional yang merupakan salah satu penyebab rendahnya mutu, rendemen dan pendapatan
petani. Pendapatan bersih apabila petani menjual output dalam bentuk daun dan ranting muda per hektar per tahun adalah sebesar Rp11.476.200,- sementara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
92
apabila menjual output dalam bentuk getah basah bubur dan getah kering masing-masing adalah sebesar Rp14.073.200,- dan Rp15.129.200,-. Secara
statistik, beda rata-rata dari pendapatan bersih adalah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa petani lebih menguntungkan bila menjual gambir dalam
bentuk getah kering. Pemasaran yang terjadi baik output getah basah maupun getah kering
masih cukup efisien, ditunjukkan marjin harga yang diterima petani cukup tinggi 100 untuk daun dan ranting muda, 75 untuk getah kering dan 90,57 untuk
getah basah. Besarnya marjin pemasaran antara lembaga-lembaga pemasaran pada masing-masing output cukup seimbang 6-19 dan keuntungan dari lembaga
pemasaran pada masing-masing output berkisar antara 5,63 sampai 14.
2.8. Kerangka Pemikiran