92
apabila menjual output dalam bentuk getah basah bubur dan getah kering masing-masing adalah sebesar Rp14.073.200,- dan Rp15.129.200,-. Secara
statistik, beda rata-rata dari pendapatan bersih adalah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa petani lebih menguntungkan bila menjual gambir dalam
bentuk getah kering. Pemasaran yang terjadi baik output getah basah maupun getah kering
masih cukup efisien, ditunjukkan marjin harga yang diterima petani cukup tinggi 100 untuk daun dan ranting muda, 75 untuk getah kering dan 90,57 untuk
getah basah. Besarnya marjin pemasaran antara lembaga-lembaga pemasaran pada masing-masing output cukup seimbang 6-19 dan keuntungan dari lembaga
pemasaran pada masing-masing output berkisar antara 5,63 sampai 14.
2.8. Kerangka Pemikiran
Pengembangan hasil hutan bukan kayu dimaksudkan untuk memberikan arah strategi, program dan kegiatan dalam pengembangan usaha tani budidaya dan
pemanfaatan komoditas hasil hutan bukan kayu. Sedangkan tujuannya adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi HHBK, berkembangnya usaha dan
pemanfaatan HHBK sehingga HHBK memiliki nilai ekonomi dan daya saing tinggi, serta HHBK Unggulan adalah jenis hasil hutan bukan kayu yang memiliki
potensi ekonomi yang dapat dikembangkan budidaya maupun pemanfaatannya di Kabupaten Pakpak Bharat sesuai kondisi biofisik setempat guna meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
93
Peranan HHBK terhadap pembangunan wilayah pedesaan memberikan kontribusi terbesar dalam menggerakkan pembangunan adalah dari sektor
pertanian dan kehutanan. Dari beberapa pola pengelolaan hutan rakyat yang ada maka hasil dari hutan rakyat memberikan kontribusi yang besar terhadap
pendapatan desa dan pembangunan wilayah. dikaitkan dengan sektor ekonomi lainnya sebagai mekanisme perangsang yang tercipta merupakan akibat dari
pengaruh dari berbagai sektor industri lain yang menyediakan bahan baku bagi industri lain untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan pendapatan
masyarakat yang merupakan interaksi atas pengaruh kebelakang backward linkages effect
dan pengaruh kedepan forward linkages effect. Daerah dituntut harus dapat mengembangkan kemampuan daerah dalam pengembangan ekonomi
lokal dan yang merupakan bagian dari pengembangan wilayah. Dengan meningkatnya perekonomian suatu daerah akan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
94
Gambar 2.2. Kerangka Pikir Penelitian
2.9. Hipotesis Penelitian
Ho
1
. HHBK yang bukan merupakan komoditas unggulan basis di Kabupaten Pakpak Bharat adalah dengan nilai LQ 1
Ha
1
. HHBK yang merupakan komoditas unggulan basis di Kabupaten Pakpak
Bharat adalah dengan nilai LQ 1
Penyerapan tenaga Kerja
PDRB Sektor Pertanian
PENGEMBANGAN WILAYAH HHBK
Komoditas Unggulan
Pendapatan
Kontribusi terhadap tenaga kerja tersedia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
95
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pakpak Bharat berlokasi pada 8 delapan Kecamatan, yaitu Salak, Sitellu Tali Urang Jehe, Pagindar, Sitellu Tali
Urang Julu, Pergetteng-getteng Sengkut, Kerajaan, Tinada dan Siempat Rube. Penelitian ini direncanakan mulai bulan Maret sampai dengan Agustus 2011.
3.2. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer Data primer berupa data yang diperoleh melalui wawancara langsung terhadap
petani HHBK di Kabupaten Pakpak Bharat, yang dikumpulkan melalui daftar pertanyaan kuesioner untuk memperoleh data mengenai keadaan dan
operasionalisasi petani HHBK. b. Data Sekunder
Berupa data yang di peroleh dari sumber –sumber yang dianggap relevan
dengan tujuan penelitian yaitu seperti: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pakpak
Bharat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat, dan instansi yang terkait lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA