Ir. Supriadi, MS 4. Drs. Rujiman, MA

45 Telah diuji pada Tanggal : Agustus 2011 PANITIA PENGUJI TESIS: Ketua : Prof. Dr.Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE Anggota : 1. Dr. Ir. Tavi Supriana, MS 2. Prof. Erlina, SE. M.Si. Ph.D. Ak

3. Ir. Supriadi, MS 4. Drs. Rujiman, MA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 46 ABSTRAK Iwan Taruna Berutu, Peranan Hasil Hutan Bukan Kayu terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat di bawah bimbingan Bapak Prof. Dr.lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE dan Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS. Tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu adalah sub sektor yang cukup berperan pada sektor pertanian di PDRB Kabupaten Pakpak Bharat, Tanaman Hasil hutan bukan kayu yang tercatat di Kabupaten Pakpak Bharat terdapat sembilan komoditi yaitu Kemenyan, Kulit Manis, Minyak Nilam, Kemiri, Gambir, Aren, Pinang, Rotan, Durian. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis komoditas HHBK yang menjadi basis di Kabupaten Pakpak Bharat, 2. Menganalisis peranan tenaga kerja pada HHBK terhadap pembangunan wilayah di Kabupaten Pakpak Bharat. 3.Menganalisis pendapatan dari HHBK yang menjadi basis terhadap PDRB sektor pertanian dan PDRB keseluruhan Kabupaten Pakpak Bharat. Metode anali sis yang digunakan yaitu Analisis Deskriptif, “metode location quotient ” atau LQ dan diperoleh komoditi berbasis yakni Gambir, nilam dan kemenyan. 1.Tanaman Gambir Uncaria gambir Roxb dengan nilai LQ= 51,76, Budidaya tanaman membutuhkan rata – rata tenaga kerja 120 hokha dengan produksi rata - rata 19.893 kgha dan memberikan pendapatan rata –rata kepada petani sebesar Rp. 21.518.086ha. 2.Tanaman Kemenyan Styrax benzoin dengan nilai LQ= 1,81. Kebutuhan rata – rata tenaga kerja sebanyak 61 hokha dengan produksi rata - rata 150 kgha dan memberikan pendapatan rata – rata kepada petani sebesar Rp 30.476.151 ha. 3.Nilam Patchouly Oil dengan nilai LQ= 1,93. Kebutuhan rata-rata tenaga kerja sebanyak 61 hokha, dengan produksi rata-rata 0,21 tonha dan memberikan sumbangan pendapatan kepada petani sebesar Rp 77.830.000ha. HHBK menyumbang tenaga kerja sebanyak 189.225 Hok untuk tiga komoditi berbasis kepada 6.226.800 tenaga kerja usia produktif tersedia 17 sd 49 tahuntahun atau sebesar 3.04. Kontribusi pendapatan dari HHBK yang menjadi basis terhadap PDRB sektor pertanian di Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 20,55 dari total PDRB sektor pertanian dan kontribusi HHBK terhadap PDRB Pakpak Bharat sebesar 13,40 serta kontribusi PDRB Total sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 65,21. Kata Kunci: HHBK, Penyerapan Tenaga Kerja, Pendapatan Pengembangan Wilayah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 47 ABSTRACT Berutu Iwan Taruna, Role Non-Timber Forest Products Against Pakpak Bharat Area Development District under the guidance of Prof.. Dr.lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE and Dr. Mom. Ir. Tavi Supriana, MS Non-Timber Forest Products Plant is a sub-sector in the agricultural sector in GDP Pakpak Bharat, non-timber forest products plants recorded in Pakpak Bharat ie there are nine commodity Frankincense, cinnamon, Patchouli Oil, candlenut, Gambir, Palm, Areca, Rattan, durian. The purpose of this study were: 1. Analyzing NTFP commodities which are the basis on Pakpak Bharat, 2. Analyzing the role of labor in the NTFP on development areas in Pakpak Bharat. 3. Analyze the income from NTFPs which are the basis of the GDP of agriculture sector and overall GDP Pakpak Bharat. The method of analysis used is Descriptive Analysis, location quotient method or the LQ and obtained commodities which is based, 1. Gambir Uncaria gambier Roxb with a value of LQ = 51,76, these plants need the average - average 120 labor Hok ha with a production average - average 19,893 kg ha and provide income to farmers an average of Rp. 21.518.086ha. 2. Incense Styrax benzoin with a value of LQ = 1,81. Needs of the average - the average work force of 61 Hok ha with a production average - average 150 kg ha and provides average income - average to farmers amounting to Rp 30,476,151 ha. 3. Patchouli Patchouly Oil with a value of LQ = 1,93. Needs of the average work force of 61 Hok ha, with average production of 0.21 tons ha and contribute income to farmers amounting to Rp 77.830.000ha. NTFPs contribute as much labor as Hok 189,225 for the three commodity- based to 6.2268 million available workforce productive age 17 s d 49 year, or by 3:04. Revenue contribution of NTFPs which are the basis of the agricultural sector in GDP Pakpak Bharat by 20.55 and the contribution of NTFPs to GRDP Pakpak Bharat at 13.40 and the total GDP contribution of agriculture to GDP Pakpak Bharat at 65.21. Keywords: Non-timber forest products NTFPs, employment, income, regional development. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 48 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkah-Nya hingga dapat selesainya penulisan tesis ini yang berjudul “Peranan Hasil Hutan Bukan Kayu terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat ”. Tesis ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Magister Sains pada Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Proses penulisan tesis ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu sudah selayaknya bila dalam lembaran pengantar ini saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Bapak Prof. Siroruzilam selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing dengan segala jerih payahnya dan tanpa mengenal waktu bersedia memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, MScCTM. Sp.AK, Rektor