95
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pakpak Bharat berlokasi pada 8 delapan Kecamatan, yaitu Salak, Sitellu Tali Urang Jehe, Pagindar, Sitellu Tali
Urang Julu, Pergetteng-getteng Sengkut, Kerajaan, Tinada dan Siempat Rube. Penelitian ini direncanakan mulai bulan Maret sampai dengan Agustus 2011.
3.2. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer Data primer berupa data yang diperoleh melalui wawancara langsung terhadap
petani HHBK di Kabupaten Pakpak Bharat, yang dikumpulkan melalui daftar pertanyaan kuesioner untuk memperoleh data mengenai keadaan dan
operasionalisasi petani HHBK. b. Data Sekunder
Berupa data yang di peroleh dari sumber –sumber yang dianggap relevan
dengan tujuan penelitian yaitu seperti: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pakpak
Bharat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat, dan instansi yang terkait lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
96
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani HHBK pada 8 delapan Kecamatan, yaitu Salak, Sitellu Tali Urang Jehe, Pagindar, Sitellu Tali
Urang Julu, Pergetteng-getteng Sengkut, Kerajaan, Tinada dan Siempat Rube di Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 2.384 KK. Populasi petani HHBK di
Kabupaten Pakpak Bharat per Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jumlah Petani HHBK di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010 No
Kecamatan Jumlah Petani KK
1 Salak
118 2
Sitelu Tali Urang Jehe 935
3 Pagindar
147 4
Sitelu Tali Urang Julu 145
5 Pergetteng-Getteng Sengkut
184 6
Kerajaan 282
7 Tinada
393 8
Siempat Rube 180
Jumlah 2.384
Sumber : BP4K dan Kabupaten Pakpak Bharat. dalam Angka, 2011
3.3.2. Sampel
Menurut Gay dalam Kuncoro 2003, jumlah sampel yang diambil untuk penelitian adalah minimal 10 , dengan demikian akan ditetapkan total sampel
yang dinilai cukup representatif sebesar 10 dari total populasi petani HHBK yang terdapat pada masing-masing kecamatan sampel. Secara rinci ukuran sampel
sample size yang diambil dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
97
Tabel 3.2. Distribusi Sampel menurut Kecamatan No
Kecamatan Jumlah Petani KK
1 Salak
12 2
Sitelu Tali Urang Jehe 94
3 Pagindar
15 4
Sitelu Tali Urang Julu 14
5 Pergetteng-Getteng Sengkut
19 6
Kerajaan 28
7 Tinada
39 8
Siempat Rube 18
Jumlah 239
Sumber : BP4K dan Kabupaten Pakpak Bharat. dalam Angka, 2011
Berdasarkan kriteria sampel, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 239 KK Petani HHBK pada 8 delapan Kecamatan wilayah penelitian di Kabupaten
Pakpak Bharat. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.
3.4. Metode Analisis Data
a. Untuk mengetahui HHBK yang berbasis dianalisis dengan metode pengukuran tidak langsung “metode location quotient” atau LQ. Nilai LQ diperoleh
berdasarkan derajat keunggulan komparatifnya. Penetapan komoditas unggulan pertanian dilakukan berdasarkan nilai LQ
menggunakan persamaan :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
98
LQ
i
=
t i
t i
P P
p p
dimana : pi = Jumlah produksi komoditas HHBKi pada tingkat Kabupaten
pt = Jumlah produksi total komoditas HHBK pada tingkat Kabupaten Pi = Jumlah produksi komoditas HHBKi pada tingkat Provinsi
Pt = Jumlah produksi total komoditas HHBK pada tingkat Provinsi LQ 1, maka komoditas tersebut merupakan komoditas basis atau disebut
komoditas unggulan. LQ = 1, non basis, artinya komoditas i tidak memiliki keunggulan, produksinya
hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri. LQ 1, non basis, komoditas tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri, perlu
dipasok dari luar. Setelah diketahui komiditas unggulan berdasarkan perhitungan nilai LQ maka
dilanjutkan untuk menjawab tujuan penelitian berikutnya berdasarkan komoditas yang terpilih dengan kriteria memiliki nilai LQ 1 sebagai sampel penelitian.
b. Untuk mengetahui peranan tenaga kerja pada HHBK terhadap pembangunan wilayah di Kabupaten Pakpak Bharat dilakukan analisis secara deskriptif
dengan cara membandingkan rata-rata penggunaan tenaga kerja per satuan luas ha HHBK dengan total tenaga kerja usia produktif 15-49 tahun di Kabupaten
Pakpak Bharat. c. Untuk mengetahui pendapatan dari HHBK yang menjadi basis terhadap PDRB
sektor pertanian di Kabupaten Pakpak Bharat dilakukan analisis secara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
99
deskriptif, melalui perbandingan total pendapatan dari HHBK dengan PDRB sektor pertanian di Kabupaten Pakpak Bharat
3.5. Definisi Operasional