72
pengembangan wilayah. Dengan adanya kegiatan produksi dan pengolahan maka terjadi penyerapan tenaga kerja yang besar.
2.2. Teori Produksi
Dalam proses produksi pertanian, seorang petani modern menggunakan faktor
produksi input seperti tanah, tenaga kerja, mesin dan pupuk. Input tersebut dipergunakan selama musim tanam, dan pada musim panen petani tersebut
mengambil hasil output tanamnya. Petani selalu berusaha keras untuk melakukan produksi secara efisien atau dengan biaya yang paling rendah, dengan
demikian petani selalu berusaha untuk memproduksi tingkat output maksimum dengan menggunakan suatu dosis input tertentu, dan menghindarkan pemborosan
sekecil mungkin, selanjutnya petani tersebut dianggap berusaha memaksimumkan laba ekonomis.
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output, dan input produksi ini tidak hanya
human resources , tetapi dapat pula capital resources modal, natural
resources tanah dan managerial skill Joesron dan Fathorrozi, 2003
John Glasson dalam Sirojuzilam 2005 mengatakan, bahwa pertumbuhan wilayah dapat terjadi sebagai akibat dari penentu endogen dan eksogen, yaitu
faktor-faktor yang terdapat di dalam wilayah yang bersangkutan atau faktor-faktor
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
73
yang terdapat di luar wilayah, atau kombinasi keduanya. Dimana dalam ekonomi makro, disebut bahwa ekonomi penentu intern pertumbuhan wilayah tersebut
adalah modal, tenaga kerja, sumber daya alam tanah, dan sistem sosial politik. Selanjutnya menurut Ravianto 2000, bahwa dalam suatu proses
produksi, untuk menghasilkan out put atau keluaran, maka diperlukan input atau masukan sumber daya. Sumber daya sebagai masukan tersebut dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam atau bahan baku industri, dimana ketiga kelompok masukan ini dinamakan
physical input .
a. Sumber Daya Alam Sumber daya alam Natural Resources dapat diartikan sebagai segala
sumber daya hayati dan non-hayati yang dimanfaatkan umat manusia sebagai sumber pangan, bahan baku, dan enerji. Dengan kata lain bahwa sumber daya
alam adalah faktor produksi dari alam yang digunakan untuk menyediakan barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi Fauzi, 2004.
Secara umum dapat dikatakan sumber daya alam dapat berupa air, udara, tanah, minyak bumi, hutan, ikan dan lain-lain yang merupakan esensial bagi
kehidupan manusia. Tanah sebagai salah satu faktor produksi adalah merupakan pabriknya hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari
mana hasil produksi itu keluar. Tanah sebagai unsur faktor produksi biasanya terdiri dari barang ekonomi yang diberikan oleh alam yang meliputi permukaan
tanah, air dan segala yang terkandung di dalamnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
74
Tinggi rendahnya sewa tanah adalah disebabkan oleh perbedaan kesuburan tanah, makin subur tanah makin tinggi sewa tanah. Dengan berkembangnya
penduduk maka nilai tanah akan terus menerus naik karena tanah adalah satu- satunya faktor produksi yang tidak dapat dibuat oleh manusia Mubyarto, 2003.
Menurut Hanley dalam Fauzi 2004, sumber daya alam dapat diklasifikasikan menurut jenis penggunaan akhir, yaitu sumber daya alam
material dan sumber daya alama energi. Sumber daya alam material merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai bagian dari komoditas, misalnya
biji besi diproses menjadi besi yang kemudian dijadikan mobil atau komponen bahan bangunan. Sedangkan sumber daya alam energi merupakan sumber daya
yang digunakan untuk kebutuhan menggerakkan energi melalui proses transformasi panas maupun transformasi energi lainnya.
b. Modal Dalam pengertian ekonomi modal adalah barang atau uang yang bersama-
sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru. Karena modal menghasilkan barang-barang baru atau merupakan alat untuk
memupuk pendapatan maka akan menciptakan dorongan dan minat untuk menyisihkan kekayaannya maupun hasil produksi dengan maksud yang produktif
dan tidak untuk maksud keperluan yang konsumtif. Dalam pengertian sehari-hari modal diartikan sebagai tabungan
masyarakat yang setiap saat dapat digunakan untuk membeli saham perusahaan atau obligasi pemerintah ataupun untuk untuk dipinjamkan kepada orang lain.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
75
Modal dinyatakan nilainya dalam bentuk uang yang merupakan sebagai alat pengukur nilai dari modal tersebut.
Menurut Suryana 2000, akumulasi modal merupakan keharusan bagi kegiatanpembangunan ekonomi suatu negara terlebih bagi negara-negara
berkembang, karena pembangunan itu sendiri memerlukan modal. Meskipun demikian dapat disadari bahwa modal bukanlah satu-satunya yang penting dalam
menggerakkan pembangunan, karena ada beberapa faktor lainnya seperti skill, enterpreuner, sistem pemerintahan yang efisien, kesanggupan untuk menciptakan
dan menggunakan teknologi, dan corak sikap masyarakat. Modal diharapkan dapat diciptakan untuk menahan diri dalam bentuk
konsumsi, dengan tujuan pendapatannya akan dapat lebih besar lagi di masa yang akan datang. Pengembangan pembangunan ekonomi akan terlaksana bila
pembentukan modal berjalan baik. Oleh sebab itu pembangunan yang berhasil akan tetap berusaha meningkatkan modalnya.
c. Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan resources, tepatnya human resources atau sumber
daya manusia yang berperan dalam kegiatan pembangunan masyarakat. Peranan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi sangat besar terhadap
perkembangan ekonomi, demikian pula pada sektor industri yang banyak berorientasi kepada sektor padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja.
Menurut Suryana 2000, bahwa penduduk dapat berperan sebagai sumber tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan, dan tenaga usahawan yang
diperlukan untuk memimpin dan menciptakan kegiatan pembangunan ekonomi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
76
Dengan demikian penduduk bukan merupakan salah satu faktor produksi saja, tetapi juga yang paling penting merupakan sumber daya yang menciptakan dan
mengembangkan teknologi serta yang mengorganisir penggunaan berbagai faktor produksi.
Selanjutnya Simanjuntak 1998 menyatakan bahwa tenaga kerja dan bukan tenaga kerja dibedakan hanya oleh batas umur. Tiap-tiap negara
memberikan batasan umur berbeda. Misalnya, India menggunakan batasan umur 14 sampai 60 tahun. Jadi tenaga kerja adalah penduduk yang berumur antara 14
sampai 60 tahun. Sedangkan orang yang berumur dibawah 14 tahun atau diatas 60 tahun digolongkan sebagai bukan tenaga kerja.
Menurut Sukirno 2000, bahwa golongan penduduk yang tergolong sebagai angkatan kerja adalah penduduk yang berumur di antara 15-64 tahun,
kecuali: i ibu rumah tangga yang lebih suka menjaga keluarganya daripada bekerja, ii penduduk muda dalam lingkungan umur tersebut yang masih
meneruskan pelajarannya di sekolah atau universitas, iii orang yang belum mencapai umur 65 tetapi sudah pensiun dan tidak mau bekerja lagi, iv
pengangguran sukarela-yaitu golongan penduduk dalam lingkungan umur tersebut yang tidak secara aktif mencari pekerjaan.
Selanjutnya Dumairy 2000, mengatakan tenaga kerja dipilah ke dalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk
angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja dan
mencari pekerjaan. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah tenaga
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
77
kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, yakni orang-orang yang
kegiatannya bersekolah pelajar dan mahasiswa, mengurus rumah tangga, serta menerima pendapatan tetapi bukan merupakan imbalan langsung atas jasa
kerjanya.
2.3. Fungsi produksi