Tujuan dan Manfaat Kerangka Berpikir Penelitian

3 tahun 2004 – 2007 terbatas pada cakalang, lisong, tuna abu-abu, banyar, albakor, yellow fin, eteman, tembang, layur, layang, peperek dan teri Statistik Perikanan PPN Pelabuhan Ratu, 2007. Teluk Pelabuhan Ratu yang terletak 60 km arah selatan dari kota Sukabumi, adalah sebuah kawasan yang terletak di pesisir selatan Jawa Barat, di Samudra Hindia. Wilayah pesisirnya terbentang dengan panjang garis pantai ± 200 km. Potensi wilayah pesisir Pelabuhan Ratu mencakup potensi sumberdaya hayati, non-hayati dan jasa-jasa lingkungan. Potensi sumberdaya hayati meliputi ekosistem pesisir, perikanan dan biota laut lainnya. Wilayah pesisir selatan ini secara umum aktivitas pembangunannya belum optimal, padahal tidak sedikit potensi pesisir selatan yang dapat dikembangkan, seperti pariwisata dan budidaya laut dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungannya Kinerja Penataan Ruang Jawa Barat, 2006. Pelabuhan Ratu merupakan lokasi yang sangat cocok untuk dikembangkannya kegiatan budidaya perikanan dengan sistem keramba jaring apung. Selain kemudahan penyediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan budidaya seperti transportasi dan komunikasi, bahan baku instalasi budidaya, ketersediaan benih serta kemudahan menjangkau lokasi, Teluk Pelabuhan Ratu merupakan kawasan wisata pantai yang menghendaki adanya bahan baku seafood yang segar. Selain itu, Pelabuhan Ratu memiliki pelabuhan perikanan Nusantara yang merupakan tempat pelelangan ikan terbesar di Jawa Barat. Dengan demikian, pemasaran produk budidaya yang bersifat lokal dan nasional dipastikan tidak mengalami kesulitan. Letak Pelabuhan Ratu ± 180 km dari Ibu Kota Jakarta merupakan keunggulan lainnya dalam hal melakukan kegiatan ekspor ikan hidup ke mancanegara. Dengan melihat fenomena berupa peluang dan tantangan tersebut, maka kajian kesesuaian lahan untuk budidaya dengan sistem keramba jaring apung sebagai alternatif usaha bagi para nelayan setempat dalam upaya memanfaatkan lahan pesisir mutlak harus dilakukan.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan lokasi dan seberapa luas yang dapat dikembangkan untuk budidaya ikan dengan sistem 4 keramba jaring apung yang berkelanjutan. Penentuan lokasi tersebut didasarkan pada parameter-parameter kualitas perairan, analisa spasial mengenai kesesuaian lahan, estimasi beban limbah yang dihasilkan serta analisa daya dukung lingkungan perairan berdasarkan flushing di Teluk Pelabuhan Ratu. Secara spesifik manfaat penelitian ini diharapkan: a. Dapat memberikan kontribusi kepada kelompok nelayan atau pengusaha pembudidaya perikanan laut tentang persyaratan dan kelayakan teknis kesesuaian lahan di Teluk Pelabuhan Ratu untuk pengembangan budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung dengan mutu akhir yang baik. b. Melalui pengelolaanpemanfaatan wilayah pesisir di Teluk Pelabuhan Ratu untuk budidaya ikan laut secara baik dan berkelanjutan diharapkan dapat menjaga konservasi perikanan laut, tanpa menimbulkan degradasi sumberdaya lingkungan perairan teluk tersebut. c. Dapat memberikan kontribusi dan rekomendasi pada instansi terkait sebagai pertimbangan dalam mengambil langkah kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya perairan pesisir khususnya budidaya perikanan laut di daerah penelitian, guna peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir serta sebagai upaya pemanfaatan wilayah pesisir yang berkelanjutan.

1.3. Kerangka Berpikir Penelitian

Alokasi sumberdaya perikanan budidaya yang tidak terkendali akan memicu penurunan kualitas lingkungan perairan dan berdampak pada proses biologi dalam sistem produksi perikanan budidaya, serta dampak ekologi yang lebih luas. Limbah atau polutan yang masuk kedalam perairan apabila masih berada dalam batas yang ditolerir tidak akan menimbulkan dampak yang negatif bagi perairan. Namun sebaliknya apabila konsentrasinya di perairan melebihi daya dukung akan menyebabkan terganggunya ekosistem perairan tersebut. Pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi limbah yang dihasilkan dari kegiatan budidaya yang dilakukan sangat penting. Hal ini merupakan dasar utama untuk mengestimasi daya dukung lingkungan suatu perairan. Nilai estimasi ini akan menjadi acuan kedua dalam menentukan seberapa besar unit budidaya maksimal yang dapat diusahakan di suatu perairan serta menghindari terjadinya kerusakan lingkungan perairan yang menjadi lokasi usaha 5 budidaya dengan sistem keramba jaring apung. Kemampuan badan air dalam menerima limbah yang masuk sangat ditentukan oleh kemampuan pencucian flushing dari perairan tersebut. Kegiatan budidaya laut dapat berlangsung secara berkelanjutan apabila kondisi lingkungan perairan sesuai dengan kriteria-kriteriaprasarat untuk pertumbuhan organisme yang akan dipelihara. Penelitian mengenai penentuan kesesuaian lahan, penghitungan daya dukung lingkungan serta estimasi penyebaran limbah organik yang dihasilkan dari kegiatan budidaya keramba jaring apung yang dilakukan merupakan suatu kajian yang sangat penting agar tujuan dari upaya mencapai keberlanjutan budidaya dapat terwujud. Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 . Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Faktor Biofisik Lingkungan fisika, kimia dan biologi Analisa Spasial dengan SIG Peta Kesesuaian Lahan Peta Tematik Dasar: - Hidrooseanografi - Batimetri - Peta Rupa Bumi Pembobotan Pembandingan dgn Kriteria Pemanfaatan Wilayah Pesisir Teluk Pelabuhan Ratu untuk Kegiatan Budidaya Ikan dengan Sistem Keramba Jaring Apung Berkelanjutan Estimasi Beban Limbah Organik Penentuan Daya Dukung 10 Jumlah Unit Keramba Masukan Bahan Organik Kegiatan KJA dan Antropogenik Waktu Flushing Badan Perairan Produksi Optimal 6

1.4. Perumusan Masalah