Model Perilaku Pencarian Informasi

a. Inisiasi initiation pada tahapan ini seseorang sadar bahwa mereka kurang akan pengetahuan atau pemahaman atau kurannya informasi yang dibutuhkan sehingga ia merasa membutuhkan untuk mencari informasi. b. Seleksi selection dalam hal seleksi seseorang melakukan identifikasi dan memilih topik atau apa yang akan dicarinya. Pada tahap ini seseorang sudah merasa siap untuk memulai pencarian informasi karena sudah melakukan penyeleksian. c. Eksplorasi Exploration Pada tahap ini pencari informasi berhubungan langsung dengan perantara intermediary. Pencari informasi pada tahap ini akan merasa sulitan dan bingung karena pencari informasi tidak dapat mengatakan atau mengemukakan apa yang sebenarnya akan ia cari atau butuhkan. d. Formulasi Formulation Pada saat formulasi rasa ketidak pastian dan keraguan seorang pencari informasi mulai berkurang dan sebaliknya rasa percaya diri seseorang mulai tumbuh dan meningkat. Pada masa ini fikiran seseorang mulai fokus dan berorientasi pada suatu topik tertentu. Pada tahapan ini seseorang memfokuskan pencarian pada masalah yang sedang diteliti dengan mengidentifikasi dan memilih ide yang berfokus pada topik informasi e. Koleksi penggumpulan collection sehingga hubungan atara pencari informasi dan sistem informasi menjadi efektif dan efisien. Pada tahapan ini tugas pencari informasi adalah mengumpulkan informasi yang berkaitan dan berfokus pada topik. f. Presentasi presentation pada tahap ini semua penelusuran dapat terselesaikan dan akan muncul perasaan lega dan puas yang umum terjadi bila pencarian berjalan dengan baik namun sebaliknya akan mengecewakan jika hasil tidak sesuai dengan topik yang dicari. 16 Sedangkan model pencarian inforasi menurut wilson tahun 1981 dengan model inforamasi yang dikenal dengan a model of information behavior. Dalam model ini ditekankan mengenai keinginan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhanya akan informasi dan hambatan atau barries dalam memenuhi kebutuhannya. Berikut merupakan model yang dikemukakan oleh Wilson. 17 16 Kuhlthau, Carol C. , Inside the search process: Information seeking from the users perspective. JASIS` 42.5 1991 h. 361-371. 17 Wilson, T. D, On User Studies and Information needs, Journal of Documentation Vol. 62 No. 6, Emerald:2006658-670 Gambar 2. Wilson’s model of information behavior Dari gambar diatas dapat dijabarkan bahwa pencarian informasi seseorang diawali dari kebutuhan seseorang akan informasi sehingga mereka melakukan pencarian informasi yang dapat dilakukan dengan cara bertukar informasi, menggunakan atau merujuk sumber informasi dan sistem informasi. Dalam gambar diatas dijelaskan bila pencarian menggunakan sumber informasi dan sistem informasi maka pencarian informasi dapat menghasilkan dua kemungkinan yaitu sukses atau gagal, bila pencarin sukses maka informasi dapat digunakan dan dapat dibagikan pada orang lain. Sedangkan bila gagal maka kegiatan akan berhenti. Dalam model ini seseorang yang melakukan pencarian informasi akan mendapatkan hasil pencarian yang memuaskan atau tidak memuaskan bila hasil tidak memuaskan pencarian akan berhenti. Sedangkan Elis dalam penelitiannya behavioral model of seeking strategies. Elis merumuskan model pencarian informasi sebagai berikut: a. Starting the means employed by the user to begin seeking information, for example, asking some knowledgeable colleague. Starting diartikan oleh pengguna untuk memulai pencarian informasi misalnya, bertanya kepada rekan yang berpengetahuan luas. Starting merupakan suatu aktifitas dimana seseorang mulai melakukan pencarian informasi menggunakan bahan rujukan dan mulai memilih informasi yang cocok dengan kebutuhannya. b. Chaining following footnotes and citations in known material or “forward” chaining from known items through citation indexes. Chaining ialah mengikuti saluran rantai catatan kaki dan kutipan yang ada dalam bahan pustaka yang diketahui atau melanjutkan rantai dari bahan pustaka yang dikenal melalui indeks rujukan, sitasi dan sejenisnya. Pada periode ini seseorang mulai melakukan pencarian informasi dengan mengutip bentuk dari bahan rujukan pada suatu dokumen dengan mengikuti rangkaian saluran atau rantai yang menghubungkan bahan rujukan dengan alat pencarian berupa sitasi, indeks dan lainnya. c. Browsing semi-directed or semi-structured searching. Browsing adalah sebuah peencarian yang semi terstruktur dan terarah. Kegiatan pada vase ini merupakan kegiatan pencarian yang mulai terarah dan mulai terstruktur ditandai dengan pencarian yang mengarah pada bidang sesuai minat melalui abstrak dari penelitian, daftar isi dan lainnya. d. Differentiating using known differences in information sources as a way of filtering the amount of information obtained. Differentiating ialah membedakan dengan cara mengetahui perbedaan dalam sumber informasi sebagai suatu cara untuk memilih dari banyaknya informasi yang diperoleh. Pada kegiatan ini seseorang memilih dari seluh peolehan pencarian informasi untuk memeriksa kualitas maupun isi dokumen dengan cara menggunakan ciri- ciri sumber informasi tersebut. e. Monitoring keeping up-to-date or current awareness searching. Monitoring ialah memantau dengan cara menjaga pencarian agar tetap up-to-date atau tetap terkini. Merupakan kegiatan dimamana seseoranga mulai menjaga atau memantau perkembangan pencariannya dengan cara memfokuskan pada beberapa sumber informasi yang telah ia pilih. f. Extracting selectively identifying relevant material in an information source. Pada kegiatan ini pencarian dilakukan dengan cara yang lebih sisematis dengan cara mengambil, memisahkan atau mengidentifikasi secara lebih selektif sumber informasi yang diminatinya. g. Verifying checking the accuracy of information. Pada kegitan ini dilakukan verifikasi atau pengecekan ketepatan terhadap sumber informasi yang didapat apakah sudah sesuai atau belum dengan apa yang ia cari. h. Ending which may be defined as “tying up loose ends” through a final search. Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari suatu pencarian informasi dimana kegiatan pencarian dihentikan karena usainya kegiatan penulisan atau penelitian. 18 Berikut ini merupakan tabel mengenai model pencarian informasi yang dikemukakan oleh Elis, Proses pencarian dilakukan pada awal proses adalah sterting sedangkan akhir dari proses pencarian informasi adalah ending. 19 18 Wilson, Thomas D, Human information behavior, Informing science 3.2: 2000, h 49-56 19 Abkarina Musa’adah, Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra dalam Mengakses Informasi di balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung, Semarang: Universitas Diponegoro Semarang, 2013, h. 14 Gambar 3. Model Pencarian Informasi Menurut Ellis Starting Chaning Differe ntiating Extracting Ending Browsing Monitoring Berdasarkan penjelasan Ellis mengenai hubungan antara pola perilaku pencarian informasi individu bergantung pada lingkungan kegiatan pencarian informasi keduanya saling bersangkutan dan berkaitan satu sama lain saat melakukan pencarian informasi. Ellis mengatakan bahwa starting tetap merupakan proses permulaan, sedangkan extracting harus mengikuti perilaku khusus seperti chaining. Berdasarkan penjelasan tersebut Wilson mengusulkan revisi model ellis yang kemudian disebut dengan A stage process version of ellis’s behavioural framework dengan proses sebagai berikut : Starting- Chaining- Extracting- Verifying- Ending 20 Menurut Wilson browsing, monitoring, dan differentiating bukanlah tahapan pencarian informasi melainkan prosedur atau metode pencarian informasi. 21 Berdasrkan model Kulhtau, Eliss dan Wilson dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pencarian informasi seseorang memiliki pola atau rangkaian pencarian informasi yang di mulai dari rasa ingin tahu dan kebutuhan individu sampai pada tahapan penggunaan informasi. 20 Yasir Riady, Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam Penyusunan Disertasi, Visi Pustaka, Vol. 15, No. 2 Agustus: 2013, h. 110 21 Wilson, T.D. 1999 Models in information behaviour research Journal of Documentation, 553 249-270 http:informationr.nettdwpublpapers1999JDoc.html, diakses tanggal 5 Maret 2015

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya mengenai pencarian informasi tunanetra dilakukan oleh Abkarina Musa’adah Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang. Penelitian ini berjudul “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra dalam Mengakses Informasi di balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai kebutuhan pemakai tunanetra dalam mengakses informasi dan bagaimana perilaku pencarian informasi Balai Rehabilitasi Sosial Panganthi Temanggung. Perbedaan antara penelitian Abkarina Musa’adah dengan penelitian ini ialah terletak pada pembahasan dimana Abkarina Musa’adah lebih menjelaskan mengenai pencarian informasi pengguna tunanetra Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi yang menggunakan software JAWS Job Acces With Speech sedangkan penelitian ini membahas mengenai perilaku mahasiswa tunanetra UIN Jakarta dalam memenuhi kebutuhannya. Penelitian Abkarina menjelaskan lebih mendalam mengenai kebutuhan dan pencarian informasi serta perpustakaan khusus tunanetra yang menyediakan koleksi braille dan alat bantu JAWS Job Acces With Speech yang dapat membantu tunanetra dalam mengakses informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. 22 22 Abkarina Mussa’adah, Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra dalam Mengakses Informasi di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung, semarang: Universitas Diponegoro, 2013 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dan komperhensif. 1 Penelitian deskriptif mengkaji hubungan kolerasi antara beberapa variabel. Penulis menggunakan penelitian deskriptif guna memberikan gambaran secara umum mengenai perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan, pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis pendekatan yang dilakukan terhadap data-data non angka seperti, hasil wawancara atau catatan laporan bacaan dari buku-buku, artikel dan juga termasuk non tulisan seperti foto dan gambar. 2 Menurut taylor dan bogdan metodologi kualitatif ialah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dalam bentuk tertulis atau bentuk lisan dari peilaku seseorang yang dapat diamati. 3 1 Zainurrahman, Menulis : Dari Teori Hingga Praktik, Bandung : Alfabeta, 2011, h. 45 2 Irawan, Prasetya. “logika dan Prosedur Penelitian”. Cet. 1, Jakarta : STIA-LAN, 1999. hal.99 3 Wiji Nurastuti, Metodologi Penelitian, Yogyakarta : Ardana Media, 2007

Dokumen yang terkait

Perilaku pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa UIN di Perpustakaan Utama UIN Syahid Jakarta

1 12 162

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Modul Disposisi Pimpinan Tertintegrasi Dengan Sistem Informasi Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 1 49

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 0 41