Kebutuhan Informasi Mahasiswa Tunanetra

fakultas tarbyiah. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat dilihat bahwa kebutuhan mahasiswa dibedakan menjadi: a. Kebutuhan informasi yang berkaitan dengan perkuliahan Pada umumnya mahasiswa tunanetra membutuhkan informasi yang berkaitan dengan pendidikan yang sedang mereka jalani karenanya informasi yang mereka butuhkan harus menunjang kegiatan akademik mereka. Pencarian informasi mereka baerkaitan dengan tugas kuliah referensi dalam pembelajaran. “Informasi yang biasanya saya cari itu mengenai pendidikan yang berkaitan dengan tugas kuliah saya sama informasi”. Rf “Saya biasanya cari informasi tentang pendidikan dan berkaitan sama tugas kuliah saya”.Fr “Informasi yang saya butuhkan pasti berhubungan dengan pendidikan seperti teori tentang pendidikan, manajemen pendidikan ya pokoknya yang sesuai bidang saya” Jn Berdasarkan informasi tersebut terlihat jelas bahwa ketiganya mengatakan bahwa pendidikan merupakan subjek yang sering meraka cari karena informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan dibidang akademik mereka. b. Kebutuhan informasi yang berkaitan dengan pengembangan diri Setiap orang memiliki kebutuhan informasi tersendiri tergantung pada rasa ingin tahu atau minat seseorang mengenai suatu hal karenanya mahasiswa tunanetra selain membutuhkan informasi mengenai subjek pendidikan mereka juga membutuhkan informasi dalam subjek lain seperti sejarah dan teknologi. “saya cari informasi lain kaya berita, teknologi, tentang gimana baca al- qur’an dan banyak lagi deh”. Jn “cari informasi tentang sejarah, agama, buku –buku audio, braille dan juga cari informasi tentang pengembangan diri”. Rf “saya juga suka cari subjek lain kaya agama, teknologi, motifasi sama panduan NVDA Non Visual Desktop Acces”. Fr Dari hasil wawancara tersebut terlihat jelas bahwa mereka tidak hanya membutuhkan informasi mengenai pendidikan saja. Terlihat jelas bahwa dua informan juga mencari informasi tentang teknologi, dua orang mencari dengan subjek agama, dua orang mengenai pengembangan diri, dan satu orang mengenai sejarah dan panduan NVDA Non Visual Desktop Acces. c. Kebutuhan informasi sebagai penyandang tunanetra Seperti halnya tunanetra yang lain mahasiswa tunanetra memiliki bentuk informasi yang dapat mereka akses sesuai dengan keterbatasan yang mereka miliki oleh karenanya mereka membutuhkan informasi yang mempermudah mereka dalam hal konsumsi informasi seperti Braille, DTB digital talking book, Elektronic book dan lainya. “informasi yang bentuknya elektronik kaya buku –buku audio, braille, word biar kebaca sama komputer bicara saya”. Fr “saya butuh informasi dala bentuk audio kaya DTB digital talking book yang biasa dengan mudah saya gunain”. Jn Dua dari tiga informan mengatakan bahwa mereka membutuhkan informasi dalam bentuk audio, braille dan juga word untuk mempermudah mereka dalam menggunakan informasi. Terlihat jelas bahwa pada dasarnya mahasiswa tunanetra membutuhkan informasi dengan bentuk informasi yang dapat memudahkan mereka untuk menggunakan informasi karena mahasiswa tunanetra lebih mengandalkan pendengaran dan indra peraba mereka sehingga mereka lebih menyukai informasi dalam mentuk audio dan braille. Dalam memenuhi kebutuhan informasi seorang mahasiswa tunanetra melakukan pencarian informasi pada sumber informasi sebagai berikut: a. Teman dan dosen Dalam memenuhi kebutuhan informasi akademiknya tak jarang mahasiswa tunanetra bertanya pada teman atau dosen mengenai subjek yang mereka cari. “kadang tanya temen yang lebih tau tentang subjek saya”. Rf “sama tanya dosen atau temen”. Jn Dari hasil wawancara tersebut terlihat jelas bahwa dua dari tiga informan bertanya pada teman dan dosen yang memiliki pengetahuan lebih daripada mereka. Dengan demikian mereka mendapat pengetahuan mengenai apa yang mereka cari. b. Internet Internet merupakan sumber informasi yang selalu digunakan seseorang guna memenuhi kebutuhan informasinya. Alasan mahasiswa tunanetra menggunakan internet sebagai sumber informasi yang paling sering mereka gunakan karena internet dapat menggunakan komputer bicara, dapat dicari dimana saja dan mudah digunakan oleh mahasiswa tunanetra. “Saya cari informasi diperpustakaan, internet sama tanya dosen atau temen”. Jn “Saya suka cari informasi di internet”. Rf “Saya suka cari informasi di internet, mitranetra sama perpustakaan ”. Fr Dari hasil penelitian tersebut tergambar bahwa internet merupakan media yang paling digemari ketiganya karena dapat digunakan secara langsung menggunakan komputer bicara dan lebih fleksibel. c. Perpustakaan Selain internet perpustakaan juga merupakan sumber informasi yang paling sering dikunjungi oleh mereka. Namun meraka harus mengajak teman atau keluarga jika berkunjung ke perpustakaan karena mahasiswa tuananetra membutuhkan teman untuk mencari dan juga membacakan buku yang telah mereka dapat. “Saya biasa cari informasi di perpustakaan, Kalo ke perpustakaan saya gak pernah cari sendiri tapi ngajak temen buat minta tolong cariin buku dan bacain bukunya karena saya gak bisa cari sendiri, soalnya katalognya gak di desain buat tunanetra jadi saya mesti ajak temen kalo gak tanya ke pustakawan mengenai subjek yang saya cari”. Fr “saya ke perpustakaan fakulas Kalo ke perpustakaan saya mesti ajak temen kalo mau cari bahan buat tugas kuliah”. Rf “Saya cari informasi paling seneng pake internet, ke Yayasan mitranetra, sama perpustakaan. Kalo di perpustakaan saya dateng sama temen nah nanti temen yang cari buku buat saya terus saya dengerin apa yang dibacain temen, kalo gak sama temen saya tanya ke pustakawan minta tolong cariin karena katalognya biasanya buat orang awas jadi saya gak bisa pakai dan juga saya gak bisa cari buku langsung ke rak jadi pasti saya minta tolong pustakawan dan teman”. Jn Dari ketiga informan tersebut ketiganya menggunakan perpustakaan sebagai sumber informasi meskipun mereka harus mengajak teman ke perpustakaan untuk membantu mereka dalam pencarian dan juga membacakan informasi karena di perpustakaan Universitas maupun fakultas mereka belum menyediakan alat bantu bagi penelusuran mahasiswa tunanetra. Selain itu jenis sumber informasi yang digunakan oleh mahasiswa tunanetra pun beragam seperti: a. Jurnal b. Buku c. Goole book d. Skripsi e. Majalah online f. Peraturan pemerintah dan Undang- undang dasar 1945 “Saya si biasanya pake internet carinya nah kadang saya cari di google book, jurnal, skripsi, blog, tapi gak jarang juga saya dapet dari buku”. Fr “Biasanya sumber informasi yang saya gunakan itu internet dalam bentuk jurnal penelitian, skripsi, peraturan pemerintah, undang- undang”. Rf “Kalo saya biasa merujuk ke jurnal, buku, artikel dan juga teori yang saya cari dengan menggunakan internet, majalah online dan membaca buku”. Jn Berdasarkan hasil penelitian tersebut dari dua dari tiga orang informan mencari informasi dalam bentuk jurnal yaitu rf dan fr dan skripsi yaitu rf dan jn, dalam bentuk buku satu orang yaitu fr, blog satu orang yaitu fr, google book satu orang yaitu rf, majalah online tiga orang yaitu fr, rf dan jn. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis informasi yang sering digunakan oleh ketignya adalah jurnal, skipsi, dan majalah online yang termasuk dalam sumber informasi sekunder.

2. Perilaku Mahasiswa Tunanetra Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Akademik Informasi merupakan unsur panting bagi kehidupan manusia oleh karenanya informasi sangatlah dibutuhkan oleh semua orang. Seseorang melakukan pencarian informasi guna memenuhi kebutuhan informasinya karena informasi tidak akan datang dengan sendirinya kepada kita khususnya tunanetra. Tunanetra memiliki motivasi tersendiri dalam memenuhi kebutuhan informasi seperti ingin menjadi orang yang lebih baik, dapat bersaing dengan orang lain dan tertinggal karena keterbatasan yang mereka miliki. Dengan keterbatasan yang mereka miliki mahasiswa tunanetra melakukan pencarian informasi lebih sering menggunakan internet dan datang ke perpustakaan selain itu tak jarang merekan datang ke toko buku dan mendatangi lembaga yang menaungi tunanetra. Mahasiswa tunanetra haruslah mengajak teman atau meminta bantuan orang lain untuk mencari dan membacakan buku hasil pencariannya. 4 Pada dasarnya kebutuhan mahasiswa tunanetra sama dengan yng lainnya namun hanya media dan cara pemenuhannya yang berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan informasi akademiknya seorang tunanetra harus bekerja lebih keras dan giat dibanding dengan mereka yang tidak memiliki kebutuhan khusus, terlebih lagi dengan keterbatasan yang mereka miliki, mereka ingin memiliki kesempatan dan kemampuan yang sama dengan mahasiswa lain. Sama halnya 4 Wawancara pribadi denga Rafik Tangerang, 28 Mei 2015 dengan orang yang tidak memiliki kebutuhan khusus, tunanetra memerlukan informasi dan untuk memenuhi kebutuhan informasinya mereka melakukan pencarian informasi, berikut adalah tahapan melakukan pencarian informasi, dalam hal ini peneliti menggunakan model yang dikemukakan oleh Eliss yang telah direvisi oleh Wilson yaitu A stage process version of Elis’s behavioural framework yang menggambarkan pencarian informasi sebagai berikut: a. Starting Starting merupakan langkah awal dalam melakukan pencarian informasi, dimana terdapat dua kegiatan yang harus dilakukan yaitu menentukan topik dan menganalisis tugas yang akan dicari. Penentuan dan pemilihan topik merupakan kegiatan sangat menentukan dalam pencarian informasi karena topik yang kita pilih nantinya akan menjadi kata kunci dalam penelusuran informasi. Pada tahapan ini seseorang belum mengetahui dan belum cukup informasi mengenai apa yang harus ia cari guna memenuhi kebutuhan informasinya dan biasanya seseorang. Pada tahapan ini terdapat dua kegiatan yaitu: 1 Menentukan subjek pencarian Seperti halnya orang lain mahasiswa tunanetrapun melakukan pemilihan topik dan penentuan topik untuk dijadikan kata kunci dalam penelusuran mereka, hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang diungkapkan oleh Fr, Rf dan Jn:

Dokumen yang terkait

Perilaku pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa UIN di Perpustakaan Utama UIN Syahid Jakarta

1 12 162

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Modul Disposisi Pimpinan Tertintegrasi Dengan Sistem Informasi Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 1 49

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 0 41