ada bahan yang saya dapet biasanya saya bikin kedalam audio book biar kalo sewaktu- waktu saya butuh gak usah cari lagi dan
tinggal puter aja”. Rf Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa strategi yang
dilakukan tunanetra adalah mencari alternatif tempat lain jika bahan yang mereka cari tidak ada, menyimpan hasil pencarian
dalam format audio book, dan membook mark hasil pencarian informasi. Selain itu Jn menambahkan
“ kalo saya biasanya deketin temen yang suka baca kalo buat cari di perpustakaan dah habis itu saya ajak makan dia. Kalo gak
kadang saya pake hp yang udah saya kasih software untuk
membaca layar”. Jn Banyak hal yang harus dilakukan tunanetra guna mencari solusi
dari keterbatasan mereka tak jarang mereka merasa kesulitan karena harus melakukan dua kali pekerjaan dalam mencari
informasi terkadang finansial pun menjadi kendala bagi mereka, berikut hasil wawancara dengan Fr
“ kalo untuk software pembaca layar biasanya saya pake NVDA Non Visual Desktop Accessoalnya harganya bisa di download
gratis walaupun fiturnya masih kalah sama software JAWS Job Acces With Speech yang digunakan buat baca layar yang
harganya Rp. 10.000000,-
”Jn Dari hasil wawancara tersebut dapat digambarkan bahwa kendala
mahasiswa tunanetra dalam memenuhi kebutuhannya berasal dari diri sendiri, lingkungan dan orang lain. Kendala- kendala tersebut
dapat mempengaruhi pencarian informasi mahasiswa tunanetra dalam memenuhi kebutuhannya.
Dalam melakukan pencarian informasi biasanya mereka memiliki strategi dalam penelusuran walaupun terkadang strategi tersebut
belum maksimal dalam melakukan pencarian informasi.
B. Pembahasan
Dari hasil penenitian yang peneliti lakukan terhadap perilaku mahasiswa tunanetra dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik.
Dalam pembahasan ini peneliti akan membahas mengenai : 1.
Kebutuhan mahasiswa tunanetra
Dalam memenuhi kebutuhan dibidang akademik mahasiswa tunanetra memerlikan informasi yang menunjang pendidikannya. Kebutuhan
informasi merupakan suatu kebutuhan dan dapat dipenuhi bila seseorang melakukan pencarian informasi. Informasi yang berkaitan
dengan perkuliahan merupakan informasi yang paling utama dan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa tunanetra. Selain itu Rf dan Fr juga
membutuhkan informasi yang berkaitan dengan teknologi, sejarah dan juga agama. Selain itu mahasiswa tunanetra membutuhkan media yang
mendukung seperti braille, bahan elektronik, audio book dan digital talking book.
Menurut Wilson. TD kebutuhan informasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak mendasar seperti kebutuhan akan tempat tinggal dan
keperluan lain yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, namun informasi
merupakan kebutuhan sekunder yang muncul tau timbul dari keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan primer.
7
Teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian karena mahasiswa tuananetra mencari informasi berdasarkan kebutuhan mereka dan
mereka ingin memenuhi kebutuhan informasi tersebut guna menunjang kegiatan akdemik mereka. Sumber informasi yang mereka gunakan
termasuk dalam sumber informasi primer diamana yang termasuk di dalamnya antara lain jurnal, buku, skripsi majalah online, dan blog. Hal
tersebut sesuai dengan perkataan Sulistyo Basuki yang mengungkapkan bahwa sumber informasi dibagi dala tiga jenis yaitu sumber informasi
primer, sekunder dan tersier.
8
Mereka juga mencari informasi di internet, perpustakaan serta bertanya peda dosen dan teman.
2. Perilaku Mahasiswa Tunanetra Dalam Memenuhi Kebutuhan
Informasi Akademik
Dalam melakukan pencarian informasi seseorang memiliki pola atau bentuk berupa model yang dapat menggambarkan perilaku pencarian
informasinya. Model pencarian informasi menggambarkan tahapan atau langkah yang dilakukan seseorang dalam melakukan pencarian
informasi seperti yang digambarkan oleh Elis dan wilson dalam A stage
7
Wilson, Tom D. , On user studies and information needs, Journal of documentation: 37.1 ,1981, hal 3-15. Diakses pada 16 Maret 2015 melalui
http:www.emeraldinsight.comdoiabs10.1108eb026702
8
Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi, Bandung: Rekayasa Sains, 2004, h. 61