I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengusahaan hutan di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1970-an sehingga saat ini sebagian besar arealnya merupakan hutan bekas tebangan
Logged over area. Dengan semakin meningkatnya laju deforestasi dan degradasi hutan, maka diperlukan upaya untuk mempertahankan produktifitas dan
ekosistemnya. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan rehabilitas pada tegakan bekas tebangan melalui pemilihan jenis yang tepat, modifikasi tempat
tumbuh dan pemeliharaan yang intensif sehingga pertumbuhan tanaman dapat ditingkatkan.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu dirancang suatu sistem silvikultur dimana dapat lebih memberikan kemudahan terhadap kegiatan penanaman dan
pemeliharaan serta peningkatan pertumbuhan tanaman. Sistem tersebut kemudian dikenal dengan sistem Tebang Pilih Tanam Jalur TPTJ.
Sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur TPTJ sebagai salah satu contoh selective sistem atau selective logging merupakan sistem pengelolaan
hutan alam produksi yang dikenalkan oleh Departemen Kehutanan dan sudah diterapkan dibeberapa HPH, diantaranya PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan
Barat. Sistem tersebut kini menjadi salah satu alternatif yang patut dipertimbangkan untuk memperbaiki hutan alam bekas tebangan yang rusak
melalui penanaman beberapa jenis tanaman meranti dengan sistem jalur dengan perioritas utama tanaman lokal. Dengan adanya penanaman jalur ini diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas tanaman pertumbuhan tanaman untuk meningkatkan produktivitas tanaman salah satunya harus disesuaikan dengan
kondisi lingkungan dan tempat tumbuhnya. Dalam pengelolaan hutan produksi preskripsi pertumbuhan harus diketahui,
untuk mengatur kelestarian hasil dan jangka waktu tebang. Pertumbuhan tanaman secara tidak langsung dipengaruhi oleh faktor lingkungan salah satunya adalah
intensitas cahaya melalui keterbukaan tajuk. Keterbukaan tajuk pada tanaman baik secara alami maupun buatan, akan berarti mengurangi intensitas cahaya yang
diterima oleh tanaman tersebut, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan maupun hasil tanaman. Mengingat penelitian yang berkaitan dengan pertumbuhan tanaman
Meranti merah Shorea leprosula Miq dalam sistem TPTJ belum banyak dilakukan, maka penelitian pertumbuhan S. leprosula penting dilakukan.
B. Tujuan