Toleransi Terhadap Keterbukaan Tajuk

mengganggu tanaman pokok. Untuk megetahui salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan adalah tolerasi terhadap tajuk.

D. Toleransi Terhadap Keterbukaan Tajuk

Dalam bidang kehutanan, khususnya silvikultur pengertian toleransi erat hubungannya dengan kebutuhan akan cahaya, kegunaannya terutama penting dalam penerapan teori-teori dan praktek silvikultur Baker 1950. Konsep toleransi erat sekali hubungannya dengan pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. Toleransi sering didefinisikan sebagai kemampuan suatu jenis tanaman untuk hidup di bawah naungan. Jenis tanaman yang mampu bertahan hidup di bawah naungan disebut jenis toleran sedangkan tidak mampu bertahan hidup dibawah naungan disebut jenis intoleran Kramer dan Kozlowski 1960. Secara morfologi kedua kelompok tanaman tersebut dapat dibedakan dengan mudah, seperti yang diuraikan oleh Beker et al 1950 sebagai berikut: a. Jenis-jenis toleran mempunyai tajuk yang lebih lebar dan lebat dibandingkan dengan jenis-jenis intoleran. b. Pemangkasan alami lebih cepat pada jenis-jenis intoleran dibandingkan dengan jenis-jenis toleran. c. Daun pada jenis-jenis toleran mempunyai jaringan parenkima yang banyak sedangkan pada jenis intoleran mempunyai jaringan palisade yang banyak. Daun pada jenis intoleran lebih lebat dan keras. d. Pertumbuhan jenis-jenis toleran lebih lambat pada waktu muda sedangkan jenis-jenis intoleran cepat pada waktu muda. Pemberian naungan pada tanaman baik secara alami dan buatan, akan berarti mengurangi intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman tersebut, hal ini akan mempengruhi pertumbuhan maupun hasil tanaman Daubenmire 1962. Selanjutnya Baker et al 1950 juga menyatakan bahwa tanaman-tanaman intoleran pada kelas naungan tertekan dan intermediate yang terbebas dari posisi yang relatif ternaung kepada posisi yang tiba-tiba terbuka penuh bias menunjukkan penurunan pertumbuhan atau mati. Bjorkman dan Holmgren 1963 berkesimpulan bahwa sifat toleransi naungan atau toleransi cahaya pada beberapa jenis tumbuhan tinggi adalah akibat 8 dari suatu adaptasi habitat yang bersifat genetik. Jenis yang toleran cahaya dapat bersifat toleran naungan pada keadaan intensitas cahaya rendah, tetapi tidak sebaliknya. Dibawah keadaan cahaya yang tinggi, jenis-jenis toleran naungan tidak menunjukkan peningkatan laju fotosintesis yang sama dengan jenis toleran cahaya, bahkan jenis itu kadang-kadang memperlihatkan gejala kerusakan akibat penyinaran dan mekanisme fotosintesis mereka jadi terhambat. Pengaruh yang nyata dari penyinaran kuat terhadap jenis-jenis toleran naungan adalah rusaknya klorofil karena foto-oksidasi Blackman dan Black 1959 dan Gauhl 1976. Marjenah 2001 yang mengadakan penelitian untuk jenis Shorea pauciflora dan Shorea selanica mengemukakan, pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman dipengaruhi oleh cahaya, pertumbuhan tinggi lebih cepat pada tempat ternaung daripada tempat terbuka. Sebaliknya, pertumbuhan diameter lebih cepat pada tempat terbuka dari pada tempat ternaung sehingga tanaman yang ditanam pada tempat terbuka cendrung pendek dan kekar. Sudut percabangan tanaman lebih besar di tempat ternaung daripada di tempat terbuka.

E. Kurva Pertumbuhan

Dokumen yang terkait

Komposisi dan Struktur Tegakan pada Areal Bekas Tebangan Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat)

3 21 271

Dampak pemanenan kayu dan perlakuan silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) terhadap potensi kandungan karbon dalam vegetasi hutan alam tropika: studi kasus di areal IUPHHK PT Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah

0 23 187

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) Dalam Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di Areal IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah)

1 15 5

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Kualitas tanah pada sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur(TPTJ) di areal kerja IUPHHK/HA PT. Sari Bumi Kusuma provinsi Kalimantan Tengah

1 14 77

Kualitas Tanah pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT. Suka Jaya Makmur Kalimantan Barat

0 6 30

Hubungan Lebar Jalur Tanam dengan Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur

0 4 31

Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah

1 21 29

Pemulihan Vegetasi di Areal Hutan yang Dikelola dengan Sistem TPTJ (Studi Kasus di Areal IUPHHK-HA PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat)

0 2 36