Karakterisitik Burung Pemakan Nektar

10 besar seperti burung Cikukua yang mengisi relung rangkong sampai berukuran kecil mengisi relung yang sama dengan Pijantung dan Burung madu MacKinnon et al. 2010 Penampakan umumnya tidak mencolok. Paruhnya ramping, tajam dan melengkung ke bawah. Memakan nektar, buah-buahan dan serangga. Sarangnya dibuat berbentuk mangkuk. Satu-satunya wakil dari suku ini adalah isap-madu Indonesia Lichmera limbata, khas untuk anggota yang berukuran kecil dalam suku ini MacKinnon et al. 2010. Komunitas burung merupakan salah satu komponen biotik ekosistem yang berperan dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.Peran tersebut tercermin dari posisi tropik yang ditempatinya. Sebagai contoh, burung pemakan nektar dan buah berperan dalam proses penyerbukan buah dan penyebaran biji Partasasmita 2009. Deliso 2008 menjelaskan bahwa perubahan iklim telah mempengaruhi populasi burung kolibri hummingbird di Monteverde, Pegunungan Tilaran, Costa Rica. Perubahan iklim telah mempengaruhi tanaman penghasil nektar. Kolibri telah mengalami efek kompleks pada komunitas tumbuhan melalui penyerbukan. Selanjutnya, nektar dan produksi bunga mempengaruhi perilaku, ukuran populasi, dan siklus kehidupan burung. Variabel iklim yang mencakup curah hujan, temperatur dan penutupan awan mempengaruhi produksi nektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan yang menurun, terjadinya peningkatan suhu dan penutupan awan telah berdampak langsung kepada populasi kolibri dan tanaman yang mendukung kehidupannya. Famili kolibri lebih memilih jenis tumbuhan yang menghasilkan bunga dengan tempat daun bunga petal dan bukaan diameter korola yang lebih besar. Kolibri mengunjungi bunga di hari pertama bunga tersebut mekar dengan jumlah kunjungan sebanyak tiga kali secara bertahap. Selain itu, tanaman yang berukuran besar dengan bunga lebih banyak, dan jumlah nektar lebih besar, menerima kunjungan lebih banyak per tanaman dan per bunga dibandingkan tanaman kecil dengan beberapa bunga saja. Honeyeaters dapat memakan serangga kecil atau serbuk sari ketika mereka mengunjungi bunga yang berukuran kecil. Honeyeaters cenderung makan di daerah hutan yang memilliki ciri-ciri tersendiri discrete karena mereka memiliki kepentingan makanan yang sama Castro Robertson 1997. Honeyeaters 11 ataupun hummingbirds Fam.Trochilidae mendapatkan lebih banyak airnya dari nektar yang mereka konsumsi dan kadang-kadang asupan air yang berlebihan diperoleh melalui nektar Nicolson 2006. Rata-rata, bunga untuk burung pemakan nektar mengandung 75-80 air Nicolson 2006. Tumbuhan yang terbanyak menyediakan sumber nektar untuk honeyeaters di Australia berasal dari famili Myrtaceae 10 genus; pohon dan semak belukar, Proteaceae 7 genus: pohon dan semak, Loranthaceae 6 genus: hemisparasites; Rutaceae 6 genus; pohon dan semak, Epacridaceae 5 genus; semak, dan famili penting lainnya yaitu Myoporacea, Haemodoracea, dan Fabacea di Australia Selatan-Timur Ford et al. 1979.

2.3. Teritori Famili Meliphagidae

Maher dan Lott 1995 menyatakan bahwa definisi teritori secara konseptual kebanyakan berbeda antara satu dengan yang lainnya dari tiga tipe yaitu; 1 daerah pertahanan, 2 daerah eksklusif, 3 dominan lokasi spesifik. Teritori pada burung paling umum didefinisikan secara konseptual sebagai areal pertahanan. Penelitian burung kebanyakan terkait dengan penandaan teritori dengan nyanyian. Nyanyian merupakan cara relatif lebih mudah untuk mengukur dan mengidentifikasi teritori; pada habitat yang visibilitas yang rendah, mengukur jumlah nyanyian lebih mudah daripada menghitung jumlah pergerakan penyusupan melalui vegetasi. Graf 2008 menyatakan bahwa teritori berkaitan erat dengan seleksi habitat, karena burung teritorial harus mencari patch yang belum digunakan oleh pesaing sejenis atau lain atau harus merebut suatu wilayah yang sudah digunakan oleh individu atau pasangan lainnya. Teritorialitas biasanya ditunjukkan dengan respon agresifitas terhadap individu lain yang melibatkan penggusuran displacing, berburu chasing atau membentur striking dan beberapa respon yang lebih lemah seperti nyanyian dan atraksi lainnya. Menetapkan dan mempertahankan wilayah merupakan pendekatan untuk mengamankan ketersediaan sumberdaya yang terbatas seperti makanan, lokasi bersarang dan kawin. 12

2.4. Perilaku

Penelitian di wilayah Armidale, New South Wales NSW, selama lebih dari 8 tahun dengan melakukan pencincinan burung banded birds oleh Ford tahun 1999 diketahui bahwa aktivitas organisasi sosial burung P. corniculatus, seringkali kelihatan dilakukan oleh seekor, berpasangan atau bersama-sama flocks Clements 2000. Menurut Sukarsono 2009, perilaku sosial menyediakan banyak manfaat. Banyak binatang lebih sukses dalam menemukan makanan jika mereka mencarinya secara berkelompok, terutama jika sumber- sumber daya makanan hanya terdapat di tempat tertentu. Jika lebih banyak individu bekerja sama, maka akan ada satu atau lebih kesempatan mereka menemukan makanan. Tracey et al. 2007 Noisy friarbirs dapat bermigrasi dan kebanyakan populasi Noisy friarbirs terlihat bergerak mengembara nomadic mengikuti kualitas nektar terbaik dari pohon dan belukar yang sedang berbunga. Noysi friarbird tercatat melakukan berpindah terjauh 510 km dari selatan Mudgee ke Mita-Mita di timur laut Victoria. Noisy friarbirs makan bersama kelompok lorikeets, red wattlebirds Anthochaeracarunculata dan honeyeaters Melipagidae lain sampai berkompetisi secara intensif pada saat kekurangan pakan. Secara umum friarbird makan dalam kelompok kecil yang ribut, tidak lebih dari 20 induvidu, tapi berkelompok lebih besar dapat terjadi sekitar sumber pakan Tracey et al. 2007 Satwaliar mempunyai berbagai perilaku dan proses fisiologis untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya. Untuk mempertahankan kehidupannya, mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang agresif, melakukan persaingan dan bekerjasama untuk mendapatkan pakan, pelindung, pasangan untuk kawin, reproduksi dan sebagainya Alikodra 2002. Bailey 1984 menyatakan bahwa satwaliar yang hidup secara berkelompok dapat meningkatkan kesempatan untuk menemukan sumberdaya habitat, pendeteksian adanya bahaya, dan untuk menghindarkan atau mempertahankan diri dari predator. Kehidupan secara sosial ini timbul karena adanya proses pembelajaran tentang kemampuan adaptif seperti mencari sumber pakan, wilayah jelajah dan rute-rute migrasi. Banyak hewan tinggal dalam kelompok sosial yang dilakukan juga untuk perlindungan. Beberapa binatang membentuk kelompok sosial untuk membuat