12
2.4. Perilaku
Penelitian di wilayah Armidale, New South Wales NSW, selama lebih dari 8 tahun dengan melakukan pencincinan burung banded birds oleh Ford
tahun 1999 diketahui bahwa aktivitas organisasi sosial burung P. corniculatus, seringkali kelihatan dilakukan oleh seekor, berpasangan atau bersama-sama
flocks Clements 2000. Menurut Sukarsono 2009, perilaku sosial menyediakan banyak manfaat. Banyak binatang lebih sukses dalam menemukan
makanan jika mereka mencarinya secara berkelompok, terutama jika sumber- sumber daya makanan hanya terdapat di tempat tertentu. Jika lebih banyak
individu bekerja sama, maka akan ada satu atau lebih kesempatan mereka menemukan makanan. Tracey et al. 2007 Noisy friarbirs dapat bermigrasi dan
kebanyakan populasi Noisy friarbirs terlihat bergerak mengembara nomadic mengikuti kualitas nektar terbaik dari pohon dan belukar yang sedang berbunga.
Noysi friarbird tercatat melakukan berpindah terjauh 510 km dari selatan Mudgee ke Mita-Mita di timur laut Victoria.
Noisy friarbirs makan bersama kelompok lorikeets, red wattlebirds Anthochaeracarunculata dan honeyeaters Melipagidae lain sampai
berkompetisi secara intensif pada saat kekurangan pakan. Secara umum friarbird makan dalam kelompok kecil yang ribut, tidak lebih dari 20 induvidu, tapi
berkelompok lebih besar dapat terjadi sekitar sumber pakan Tracey et al. 2007 Satwaliar mempunyai berbagai perilaku dan proses fisiologis untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya. Untuk mempertahankan kehidupannya, mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang agresif, melakukan
persaingan dan bekerjasama untuk mendapatkan pakan, pelindung, pasangan untuk kawin, reproduksi dan sebagainya Alikodra 2002. Bailey 1984
menyatakan bahwa satwaliar yang hidup secara berkelompok dapat meningkatkan kesempatan untuk menemukan sumberdaya habitat, pendeteksian adanya bahaya,
dan untuk menghindarkan atau mempertahankan diri dari predator. Kehidupan secara sosial ini timbul karena adanya proses pembelajaran tentang kemampuan
adaptif seperti mencari sumber pakan, wilayah jelajah dan rute-rute migrasi. Banyak hewan tinggal dalam kelompok sosial yang dilakukan juga untuk
perlindungan. Beberapa binatang membentuk kelompok sosial untuk membuat
13 perjalanan mereka lebih mudah, seperti Angga kenada dan spesies burung lain
secara tipikal terbang dengan formasi V Sukarsono 2009. Populasi satwaliar mempertahankan nilai-nilai adaptif baik perilaku kompetitif dan kooperatif
melalui sistem evolusi sosial, yakni sistem hirarki dan teritorial. Sistem hirarki dan teritorialisme ini selanjutnya mengendalikan perilaku agresivitas intraspesifik
secara terbatas yang memungkinkan terbentuknya dan berfungsinya kelompok sosial Bailey 1984.
2.5. Habitat
Morrison 2005 menyatakan bahwa istilah habitat terkait pada konfigurasi spesifik dari komponen lingkungan misalnya, vegetasi, permukaan batuan, air
yang digunakan satwa pada setiap titik waktu. Habitat merupakan konsep spesifik suatu spesies, dimana setiap spesies hewan menggunakan suatu
kombinasi dari komponen lingkungan yang berbeda. Oleh karena itu, tidak ada daerah spesifik habitat yang baik atau buruk, kecuali jika dinilai dalam
hubungannya dengan spesies tertentu. Jadi apa yang “baik” untuk satu spesies mungkin “ tidak baik” bagi spesies lain.
Kawasan yang terdiri dari beberapa kawasan, baik fisik maupun biotik, yang merupakan satu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat hidup serta
berkembangbiaknya satwaliar disebut habitat Alikodra 2002. Menurut Krebs 1978; Leksono 2007, habitat merupakan lingkungan dimana spesies berada
atau habitat adalah bagian biosfer dimana organisme dapat hidup, baik secara permanen maupun temporer.
Menurut Bailey 1984, habitat suatu organisme pada umumnya mengandung faktor ekologi yang sesuai dengan persyaratan hidup organisme yang
menghuninya. Kebutuhan habitat dari suatu spesies satwaliar adalah faktor yang menentukan kesejahteraan bagi suatu jenis satwa. Tersedianya kebutuhan habitat
suatu jenis satwa selanjutnya akan mempengaruhi tingkat produktivitas dan kesehatan dari satwa. Persyaratan hidup setiap organisme merupakan kisaran
faktor-faktor ekologi yang ada dalam habitat dan diperlukan oleh setiap organisme untuk mempertahankan hidupnya. Persyaratan habitat terdiri dari pakan,
penutupan tajuk dan faktor lain yang dibutuhkan oleh satwaliar untuk bertahan