Principal Component Analysis PCA

21 sama dengan komponen varian. Bila diterapkan dengan benar, PCA sangat kuat untuk analisis awal dataset vegetasi, terutama untuk analisis komunitas tumbuhan. Hal ini merupakan langkah awal yang efektif sebagai cara untuk mengklaster plot- plot survei yang memiliki komposisi, kepadatan atau cover yang serupa Department of The Army USA 1999. Syartinilia 2008 menjelaskan bahwa korelasi berbasis PCA menggunakan Statistical Package for the Social Sciences SPSS dilakukan pada variabel lingkungan dalam rangka untuk mengukur pola lanskap yang independent satu sama lainnya. Secara matematis, PCA, melibatkan eigen analisis dari persamaan matriks simetris atau koefisien korelasi antara variabel-variabel geografis untuk menghasilkan serangkaian eigenvalues dan eigenvector yang saling berhubungan. Komponen utama diakhiri dengan dirotasi menggunakan metode varimax untuk membantu interpretasi cara penyelesaian faktor. Kemudian komponen-komponen diinterpretasikan dengan menggunakan komponen yang dimasukkan korelasi antara komponen utama dan setiap variabel asli. Khera et al. 2009 menggunakan PCA dengan program XLSTAT Versi 2007.6 untuk menganalisis distribusi burung pada 19 ruang hijau dan menentukan ukuran ruang hijau dan spesies tumbuhan berkayu yang mempengaruhi kelimpahan spesies burung di Delhi, India. Data matrik PCA terdiri dari 19 lokasi x 56 jenis burung. Nilai rata-rata sejumlah individu dicatat dari tiap spesies yang digunakan dalam matriks. Dua sumbu utama dihubungkan dengan variabel-variabel habitat seperti ukuran ruang hijau, keanekaragaman dan kepadatan spesies tumbuhan menggunakan korelasi Pearson. Korelasi Pearson digunakan untuk menentukan bagaimana ukuran komunitas burung secara keseluruhan dipengaruhi oleh ukuran ruang hijau, keragaman dan kepadatan vegetasi berkayu, jumlah spesies burung dan keragamannya berkurang dengan ukuran ruang hijau. Hasil analisis dengan PCA menunjukkan bahwa spesies burung cenderung lebih memilih hutan dengan semakin bertambahnya ukuran ruang hijau, keragaman dan kepadatan semak belukar. 22

2.12. Populasi

Populasi didefinisi sebagai kelompok organisme yang terdiri dari individu- individu satu spesies yang saling berinteraksi dan melakukan perkembangbiakan pada suatu tempat dan waktu tertentu Anderson, 2002. Dalam pengelolaan satwaliar, Alikodra 2002 memberikan batasan populasi menjadi “kelompok organisme yang terdiri dari individu-individu satu spesies yang mampu menghasilkan keturunan yang sama dengan tetuanya”. Dalam ilmu dinamika populasi, Tarumingkeng 1994 mendefinisikan populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok individu suatu jenis makhluk hidup yang tergolong dalam satu spesies atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi genetik dengan jenis yang bersangkutan, dan pada suatu waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu. Suatu populasi memiliki sifat-sifat khas yaitu; kepadatan denstitas, laju kelahiran natalitas laju kematian mortalitas, sebaran distribusi, pemencaran disperse, struktur umur, potensi biotik, sifat genetik, nisbah kelamin dan perilaku Tarumingkeng 1994; Alikodra 2002. Kepadatan populasi itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa parameter demografi antara lain; natalitas, mortalitas, struktur populasi, nisbah kelamin, dan migrasi Alikodra 2002. Survei memberikan informasi dasar tentang distribusi spesies dan jumlah populasi. Survei mengkaji situasi pada suatu saat tertentu, sedangkan program pemantauan umumnya mendeteksi perkembangan menuju situasi yang telah ditetapkan. Survei berperan penting pada saat merancang jaringan kawasan lindung, menentukan perbatasan kawasan suaka atau batas-batas koridor yang menghubungkan populasi yang terisolasi, dan saat memutuskan di lokasi mana akan dilakukan investasi waktu dan upaya untuk kegiatan perlindungan atau penelitian Khul et al. 2011.

2.13. Lanskap

Lanskap merupakan suatu konsep ruang yang holistis dan umum, jauh lebih luas daripada komponen-komponen penyusunnya; dataran, tanah, penutup dan penggunaan lahan Sheil et al. 2004. Lanskap dapat diartikan sebagai tata ruang atau bentang alam yang didalamnya terdiri dari berbagai kegiatan baik yang 23 berjalan secara alami maupun bentuk kegiatan yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia. Oleh karena itu proses kegiatan di dalam lanskap akan selalu berhubungan dengan proses sosial ekonomi dan ekologi atau yang dikenal dengan ekologi lanskap Farina 1998. Perubahan lanskap dapat dibedakan ke dalam lima tipe Forman dan Gordon 1986, yaitu; 1 lanskap alamiah perkembanganperubahan terjadi karena alam bukan manusia, 2 lanskap pengelolaan perkembanganperubahan terjadi karena miss-managamant misalnya buruknya sistem pengelolaan hutan produksi, 3 lanskap budidaya perkembanganperubahan terjadi karena budidaya usahatani yang terkait erat dengan pengembangan wilayah dan transportasi; proses perubahan lanskap budidaya terjadi melalui tiga tahap yaitu usaha tani tradisional, kombinasi tradisional dan moderen, dan moderen yang pada perkembangannya menghasilkan bentuk-bentuk permukiman terpencar, kemudian berkelompok dan akhirnya menyatu menjadi pedesaan dan perkotaan, 4 lanskap pedesaan perkembanganperubahan terjadi karena adanya kegiatan manusia, antara lain, kebun dan pekarangan, 5 lanskap perkotaan terbentuk karena adanya perubahan struktur lanskap alamiah yang terdegradasi menjadi bentuk alam perkotaan akibat akivitas manusia.

2.14. Sistem Informasi Geografis SIG

Sistem Informasi Geografis adalah sistem berbasis komputer yang terdiri atas perangkat keras komputer hardware, perangkat lunak software, data geografis dan sumber daya manusia brainware yang mampu merekam, menyimpan, memperbaharui, menampilkan dan menganalisis, memanipulasi dan menampilkan informasi yang bereferensi geografis Jaya 2002; Prahasta 2009. Menurut Ekadinata et al. 2008 sistem SIG adalah sebuah sistem atau teknologi berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menganalisa, serta menyajikan data dan informasi dari suatu obyek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau keberadannya di permukaan bumi. Data geografis pada dasarnya tersusun oleh dua komponen penting yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial merepresentasikan posisi atau lokasi