Pemanfaatan SIG untuk Konservasi

27 sudah dioperasikan dengan kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan, memunculkan kembali, mentransformasi dan menampilkan data spasial dari dunia nyata untuk sebuah maksud atau tujuan tertentu, telah membuat SIG sebagai perangkat yang sangat berguna dalam analisa spasial dan telah diaplikasikan dalam berbagai kegiatan, tidak hanya sekedar pemetaan, namun juga pemanfaatannya dibidang pengelolaan sumber daya alam maupun konservasi. Menurut Sinclair et al. 2006 SIG merupakan sarana yang menghubungkan informasi geografis yang kompleks dari struktur fisik, relief topografi, fitur biologis, dan elemen lanskap buatan manusia ke dalam data base komputerisasi. Hal ini memungkinkan pengguna dengan cepat menyaring informasi spasial yang kompleks dalam konteks visual. Osborne et al. 2001 menggunakan SIG dan penginderaan jauh untuk membuat pemodelan penggunaan habitat pada skala lanskap. Beberapa penelitian habitat menggunakan SIG dengan metode dan perangkat lunak yang bervariasi Tabel 2. Tabel 2 Penelitian tentang habitat burung menggunakan SIG Lokasi Habitat Software SIG Hasil Penelitian Sumber Propinsi Toledo, Spanyol Arc-View Sofware Model preferensi habitat untuk sarang elang Owls Bubo Bubo: topografi yang bersifat irregular, dekat sungai dapat diartikan baik untuk dipilih sebagai kawasan lindung bagi lokasi sarang atau kawasan dengan ketersedian mangsa yang tinggi. Ortego dan Diaz 2004 Castello, Iberian Paninsula Analisis spasial dengan ESRI, Inc© Arview GIS 3.2.Logistic Regression Pemodelan preferensi habitat breeding Bonelli’s eagle Hieraaetus fasciatus dalam hubungan dengan topografi, gangguan, iklim, penggunaan lahan pada skala spasial berbeda: spesies ini nampak suka menyebar di hutan, lahan bersemak belukar, dan areal pertanian. Lopez et al. 2006 Osca, Hungaria GPS pathfinder office 2.90 dan ArcView 3.2 Preferensi habitat Sylviidae warblers di lahan basah terfragmentasi; pola distribusi dan ukuran home range tampak berbeda diantara kelompok studi, pemilihan habitat ternyata menjadi skala keputusan yang sangat kecil Preiszner dan Csorgi 2008 TN.Bogani Nani Wartabone, Sulawesi Utara ARgis 9.3, Erdas Imagine 9.1, Regresi Logistic Analisis kesesuian habitat burung maleo Macrocephalon maleo: model kesesuaian burung maleo di TNBNW adalah model dengan veriabel bebas ketinggian tempat, jarak dari sungai, NDVI layak diterapkan. Ambagau 2011

III. KONDISI UMUM LOKASI

3.1. Letak

Lanskap Camplong terletak 45 km sebelah Timur Laut Kota Kupang. Secara administratif pemerintahan, lanskap Camplong termasuk dalam Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT. Lanskap Camplong memiliki kawasan TWA Camplong yang di kelilingi oleh beberapa desa yaitu; Desa Camplong I, Camplong II, Naunu, Silu dan Oebola Dalam yang merupakan desa enclave seluas 51,5 ha. Berdasarkan administrasi kehutanan, kawasan TWA Camplong ini terletak di wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah II Camplong, Bidang Konservasi Sumberdaya Alam KSDA I Soe, Balai Besar KSDA NTT. Berdasarkan letak geografis, lanskap Camplong terletak pada 10 01’19,7”–10 03’21,5’’ LS dan 123 55’01,3”–123 56’23,8’’ BT, sedangkan kawasan TWA Camplong ini berada antara 123 39’–124 23’ Bujur Timur dan 9 57’–10 30’ Lintang Selatan. 3.2. Kondisi Fisik 3.2.1. Luas dan status kawasan Luas lanskap Camplong dalam penelitian ini yaitu 2470,11 ha yang terbagi ke dalam dua bentuk kawasan yaitu kawasan hutan TWA Camplong 696,60 ha dan bukan kawasan hutan 1773,51ha. Kawasan TWA Camplong ditetapkan sebagai taman wisata dimulai 11 Mei 1929 oleh Keresidenan Timor melalui keputusan Nomor: 180 sebagai hutan tutupan yang terpelihara seluas kurang lebih 475 ha. Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 183KptsUM31980, Tanggal 17 Maret 1980 menetapkan kawasan hutan Camplong tergabung dalam kelompok hutan Sisimeni Sanam. Pada tanggal 30 Maret 1982, Gubernur NTT menunjuk kawasan hutan ini sebagai Taman Wisata melalui Keputusan Nomor: 46BKLH1982 seluas ± 2000 ha, tetapi hasil pengukuran defenitif oleh Balai Planologi Kehutanan IV, Tanggal 8 Juni 1982, disahkan oleh Menteri Pertanian RI Tanggal 25 Desember 1982 seluas 696,60 ha. BKSDA VII Kupang 1996. 30 Be 1983, Men kawasan i Tahun 19 Provinsi Tanggal 2 ha. Peta ka G

3.2.2. Top

Ha ini dipero bertopogra 45.

3.2.3. Hid

La air yang d erdasarkan T nteri Pertan ni sebagai 96 tentang RTWP da 23 Juli 1996 awasan TW Gambar 4 Pe pografi asil klasifika oleh data le afi datar sa drologi anskap Cam dijadikan s Tata Guna H nian melalui hutan wisat Penetapan an Tata Gu 6 menetapk WA Camplon eta Kawasan asi peta pen etak lanska ampai sanga mplong mem ebagai sum Hutan Kese Keputusan ta. Berdasar Hasil Padu una Hutan kan luas kaw ng tersaji pa n Taman W nutupan laha ap Camplon at curam de miliki beber mber air mi pakatan TG n Nomor: 89 rkan Keputu userasi Ren Kesepakata wasan TWA ada Gambar Wisata Alam an lanskap ng pada ke engan kemi rapa jaringa inum maup GHK tangg 9KPTSUM usan Guber ncana Tata an TGHK A Camplon r 4. Camplong Camplong etinggian 9 iringan lere an sungai d pun untuk k gal 12 Dese M83 meneta rnur NTT N Ruang Wi Provinsi N ng adalah 69 dan sekitar dalam pene 2 - 465 m eng antara 0 dan sumber kebutuhan h ember apkan No. 64 ilayah NTT, 96,60 rnya. elitian m dpl, 0 – mata hidup