Normalized Difference Vegetation Index NDVI

26 kanopi kurang dari 100. Studi terbaru menunjukkan bahwa NDVI banyak tidak sensitif terhadap nilai-nilai LAI khususnya pada ekosistem hutan yang memiliki kanopi yang rapat dimana nilai LAI relatif tinggi Chen Cihlar 1996; Turner et al. 1999. Menurut Prahasta 2009 vegetasi memiliki spektral signature yang unik dan memungkinkan bagi dipakainya untuk membedakan tipe-tipe landcover pada image near-infrared. Pantulannya akan bernilai rendah pada domain spektrum biru dan merah, karena penyerapan klorofil untuk fotosintesa. Vegetasi memiliki pantulan puncak pada spektrum hijau dan meningkatkan warna hijau pada unsur yang bersangkutan.Bentuk spektrum pantulan juga dapat dipakai untuk mengidentifikasi tipe atau kelas vegetasi.

2.17. Representasi Data Spasial

Data spasial perlu dikonversi ke dalam format dijital untuk dapat dipergunakan dalam data SIG. Dalam format digital, terdapat dua model representasi data struktur data grafis yaitu model vektor dan raster. Kedua model mampu menyimpan detil informasi tentang lokasi serta atributnya. Pada model vektor, posisi suatu obyek didefinisikan oleh rangkaian koordinat X dan Y. Dalam menggunakan model vektor, obyek-obyek dan informasi di permukaan bumi dilambangkan sebagai titik, garis, atau polygon Ekadinata et al. 2008 Pada model raster, data spasial diorganisasikan dalam sel grid cells atau pixel.Piksel adalah unit dasar yang digunakan untuk menyimpan informasi secara eksplisit. Masing-masing pixel mewakili luasan tertentu di permukiman bumi. Pada dasarnya dalam pemodelan raster, permukaan bumi yang dimodelkan menjadi matriks dua dimensi yang terdiri dari sel-sel yang sama besar Ekadinata et al. 2008.

2.18. Pemanfaatan SIG untuk Konservasi

Indrawan et al. 2007 menyatakan bahwa SIG yang terdiri atas berbagai tahapan, termasuk menyimpan, menampilkan dan menganalisa bermacam jenis data yang tersimpan dalam peta, termasuk peta jenis vegetasi, iklim, tanah, topografi, geologi, hidrologi, sebaran spesies, kawasan yang dilindungi, permukiman manusia dan pola ekstrasi sumber daya alam. Kumara 2006 menjelaskan keunggulan-keunggulan SIG sebagai sebuah perangkat sistem yang 27 sudah dioperasikan dengan kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan, memunculkan kembali, mentransformasi dan menampilkan data spasial dari dunia nyata untuk sebuah maksud atau tujuan tertentu, telah membuat SIG sebagai perangkat yang sangat berguna dalam analisa spasial dan telah diaplikasikan dalam berbagai kegiatan, tidak hanya sekedar pemetaan, namun juga pemanfaatannya dibidang pengelolaan sumber daya alam maupun konservasi. Menurut Sinclair et al. 2006 SIG merupakan sarana yang menghubungkan informasi geografis yang kompleks dari struktur fisik, relief topografi, fitur biologis, dan elemen lanskap buatan manusia ke dalam data base komputerisasi. Hal ini memungkinkan pengguna dengan cepat menyaring informasi spasial yang kompleks dalam konteks visual. Osborne et al. 2001 menggunakan SIG dan penginderaan jauh untuk membuat pemodelan penggunaan habitat pada skala lanskap. Beberapa penelitian habitat menggunakan SIG dengan metode dan perangkat lunak yang bervariasi Tabel 2. Tabel 2 Penelitian tentang habitat burung menggunakan SIG Lokasi Habitat Software SIG Hasil Penelitian Sumber Propinsi Toledo, Spanyol Arc-View Sofware Model preferensi habitat untuk sarang elang Owls Bubo Bubo: topografi yang bersifat irregular, dekat sungai dapat diartikan baik untuk dipilih sebagai kawasan lindung bagi lokasi sarang atau kawasan dengan ketersedian mangsa yang tinggi. Ortego dan Diaz 2004 Castello, Iberian Paninsula Analisis spasial dengan ESRI, Inc© Arview GIS 3.2.Logistic Regression Pemodelan preferensi habitat breeding Bonelli’s eagle Hieraaetus fasciatus dalam hubungan dengan topografi, gangguan, iklim, penggunaan lahan pada skala spasial berbeda: spesies ini nampak suka menyebar di hutan, lahan bersemak belukar, dan areal pertanian. Lopez et al. 2006 Osca, Hungaria GPS pathfinder office 2.90 dan ArcView 3.2 Preferensi habitat Sylviidae warblers di lahan basah terfragmentasi; pola distribusi dan ukuran home range tampak berbeda diantara kelompok studi, pemilihan habitat ternyata menjadi skala keputusan yang sangat kecil Preiszner dan Csorgi 2008 TN.Bogani Nani Wartabone, Sulawesi Utara ARgis 9.3, Erdas Imagine 9.1, Regresi Logistic Analisis kesesuian habitat burung maleo Macrocephalon maleo: model kesesuaian burung maleo di TNBNW adalah model dengan veriabel bebas ketinggian tempat, jarak dari sungai, NDVI layak diterapkan. Ambagau 2011