38 Pastprogram, Minitab 14 dan SSPS statistik 16, Hawth’s Analysis Tools_3 for
ArcGis untuk mendesain penempatan titik-titik pada kombinasi garis transek dan grid kotak yang memuat informasi titik koordinat lapangan.
Bahan yang digunakan meliputi perlengkapan analisis vegetasi, buku identifikasi flora, tally sheet, dan alat tulis. Jenis data untuk mendukung analisis
karakteristik spasial habitat meliputi; peta kawasan TWA Camplong, peta Rupa Bumi Indonesia RBIpeta kontur, citra Landsat _5 L5111067_0672010719 Path
111 dan Row 067, citra digital Shuttle Radar Topography Mission SRTM ASTER DEM Digital Elevation Map S07 E105 resolusi spasial 30 meter,
ASTER GDEM Global Digital Elevation Map Versi_1, peta digital kawasan TWA Camplong skala 1:20.000, Dephut, data koordinat sampel titik observasi
lapangan dalam GPS.
4.3. Metode Pengumpulan Data 4.3.1. Studi literatur
Studi literatur bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi umum habitat Cikukua timor, bio-ekologi, penyebaran dan kondisi
populasi Cikukua timor berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu di Pulau Timor Timor Leste dan Indonesia. Selain itu juga untuk mendapatkan peta-peta
yang diperlukan dalam pengolahan data, meliputi citra Landsat_5 TM, peta RBI Camplong-Naikliu meliputi jalan, sungaihidrologi, batas administrasi
Camplong-Naikliu, dan peta kontur format SRTM.
4.3.2. Orientasi lapangan
Kegiatan orientasi lapangan merupakan kegiatan pra-penelitian survei pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal kondisi umum lokasi penelitian
dan keadaan populasi Cikukua timor di lanskap Camplong. Tahapan kegiatan : 1. Melakukan tracking areal dengan GPS untuk mengetahui titik pal-batas
kawasan dan luas total lokasi penelitian. 2. Mengidentifikasi tipe-tipe ekosistem yang ada dalam lanskap Camplong.
3. Wawancara dengan masyarakat dan petugas setempat untuk menggali informasi lokasi konsentrasi keberadaan Cikukua timor dan jenis-jenis
sumber pakan.
39 4. Mencatat titik koordinat perjumpaan langsung dengan Cikukua timor ke
dalam GPS. 5. Mengumpulkan peta kawasan TWA Camplong peta digital, peta kawasan
hard copy, pustaka yang terkait dengan penelitian jenis cikukua lainnya.
4.3.3. Persiapan desain peta kerja penelitian
Berpedoman pada peta TWA Camplong yang telah dilakukan registrasi image dan digitasi, selanjutnya melakukan desain peta kerja penelitian sebagai
berikut; 1. Desain peta kerja
Membuat desain kombinasi garis transek dan grid dalam lokasi penelitian seluas 2470,11 ha untuk membantu pengamat dalam
mengidentifikasi lokasi titik kehadiran burung. Garis transek adalah metode tanpa plot, pengamat berjalan sepanjang garis lurus dengan panjang diketahui,
baik yang ditempatkan secara acak maupun sistematis di kawasan survei Khul et al. 2011, sedangkan grid merupakan plot yang berbentuk kotak
yang berfungsi sebagai unit areal pengamatan terkecil dari suatu obyek. Penempatan kombinasi garis transek dan grid dilakukan secara sistematis
dengan jarak antar garis transek 500 m. Pengumpulan data populasi dilakukan dengan metode distance sampling menggunakan garis transek. Desain
penempatan garis transek dilakukan dengan menempatkan titik awal garis transek pengamatan secara acak sesuai dengan informasi distribusi burung
yang telah diperoleh pada tahap pra-penelitian, sehingga akan menghasilkan perkiraan kepadatan yang tidak bias. Menurut Khul et al. 2011 salah satu
asumsi penting yang mendasari teori pengambilan contoh distance sampling adalah garis transek terletak secara acak sehubungan dengan distribusi satwa
atau obyek terkait. Letak garis transek terdistribusi pada seluruh tipe habitat di lanskap penelitian Camplong hutan alam, hutan sekunder, savana, hutan
tanaman, hutan adatmamar, semak, belukar, kawasan pertanian, areal permukiman enclave. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat
kepadatan burung pada masing-masing tipe habitatnya. Desain penempatan garis transek di lapangan seperti ditunjukkan pada Gambar 6.