59
3.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi, sedangkan menurut Suharsini Arikunto 1998:120 menyatakan “ Apabila subyek
penelitian kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, bila subjek lebih dari 100 dapat diambil 10-15 atau 20-15 atau lebih. Jadi sampel yang akan di teliti
sebanyak 76 orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data diperoleh dengan cara wawancara melalui observasi dan kuesioner, serta hasil pemeriksaan laboratorium infeksi cacing pita di Laboratorium Puskesmas Kota
Balige.
3.4.2 Data Sekunder
Data yang diperoleh dari Puskesmas Balige yang berhubungan dengan Penelitian, dan Sekolah Dasar Negeri 173547 Tambunan.
3.4.3 Metode Pemeriksaan Tinja faeces
Sebelum pemeriksaan tinja dilakukan, terlebih dahulu Pot tinja dibagikan kepada Responden sehari sebelum pemerikasaan laboratorium, kemudian besok
paginya tinja dibawa ke laboratorium. Spesimen harus segera diperiksa pada hari yang sama, sebab jika tidak telur cacing khususnya telur cacing pita akan rusak atau
menetas menjadi larva. Jika tidak memungkinkan tinja harus diberi formalin 5-10 sampai terendam. Pemeriksaan tinja Depkes RI, 1992 dapat dilakukan sebagai
berikut: 1. Prinsip
60 Dengan penmbahan Zat Eosinlusol maka mikroorganisme dan unnsur-unsur
lain dalam tinja akan kelihatan lebih jelas 2. Tujuan
Melihat adanya kelainan-kelainan dalam tinja baik secara makroskopis maupun mikroskopis
3. Cara Pemeriksaan Tinja A. Makroskopis
1. Spesimen diperiksa di tempat yang terang B. Mikroskopis
1. Alat yang diperlukan a. Masker
b. Sarung tangan karet c. Liditusuk gigi
d. Pot plastik ukuran 10-15 cc atau kantong plastik obat e. Kaca objek
f. Kaca penutup g. Spidol
h. Kertas saringtissue i. Mikroskop
2. Reagen a. Larutan Eosin 2
61 3. Cara pembuatan
a. Pakailah sarung tangan untuk mencegah kemungkinan infeksi berbagai penyakit dari tinja
b. Tuliskan nomor kodenama responden pada pot plastik kantong plastik obat c. Ambil tinja dengan liditusuk gigi dibagian tengah permukaan tinja seujung
lidi, kemudian letakkan di atas kaca objek d. Teteskan larun Eosin 2 di atas kaca objek
e. Aduk sampai rata pada masing-masing larutan f. Tutup dengan kaca penutup
g. Lihat dibawah mikroskop mula-mula dengan pembesaran 10x kemudian dengan pembesaran 40x
h. Hasil pemeriksaan tinja berupa positif atau negatif tiap jenis telur cacing. 4. Interpretasi
- Positif Infeksi Kecacingan : bila ditemukan dari hasil pemeriksaan laboratorium ada telur cacing pita di dalam tinja, yang mengandung telur atau
segmen tubuh proglotid cacing pita. - Negatif Infeksi Kecacingan : bila tidak ditemukan dari hasil pemeriksaan
laboratorium tidak ada telur cacing di dalam tinja.
3.5 Defenisi Operasional 1. Umur adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau diadakan