20 karena belum mencapai kelayakan sanitasi lingkungan. Selain melihat kondisi
lingkungan sekolah, lingkungan rumah juga kurang baik karena sebagian masih memelihara ternak babi disekitar rumah, dimana masih ada dijumpai
perumahanpemukiman yang belum mencapai kelayakan sanitasi lingkungan. Adapun yang menjadi faktor utama sanitasi lingkungan sekolah dan lingkungan rumah yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan adalah penyediaan air bersih dan pembuangan tinja jamban rumah tangga yang belum tertata dengan baik, tempat
pemeliharaan ternak tidak sesuai serta faktor lain seperti kondisi geografis iklim dan cuaca. Pada higiene perorangan siswa, sebagian besar siswa memakai waktu jam
istirahat di halaman sekolah, membuka sepatu dan bermain ditanah, dan kebiasaan mengkonsumsi daging babi setelah itu tidak mencuci tangan sebelum makan
makanan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi, pada siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 Tambunan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir tahun 2014 belum mencapai
kelayakan sanitasi lingkungan. Selain melihat kondisi lingkungan rumah juga kurang baik karena sebagian masih memelihara ternak babi disekitar rumah, dan kebiasaan
mengkonsumsi daging babi setengah matang setelah itu tidak mencuci tangan sebelum makan makanan. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dilakukan
penelitian ini bahwa apakah ada hubungan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan dengan kejadian penyakit cacing pita Taenia Solium pada Siswa Dasar
Negeri 173547 desa Tambunan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir 2014.
21
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Higiene perorangan dengan kejadian penyakit cacing pita Taenia Solium pada siswa Sekolah Dasar
Negeri 173547 Tambunan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir tahun 2014.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik umur dan jenis kelamin pada siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 Tambunan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir tahun
2014.
2. Mengetahui kondisi sanitasi lingkungan Rumah penyediaan air bersih, pembuangan tinja dan tempat pemeliharaan ternak babi disekitar rumah pada
siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 Tambunan Kecamatan Balige Kabupaten
Toba Samosir tahun 2014.
3. Mengetahui higiene perorangan kebersihan kuku, kebiasaan cuci tangan, penggunaan alas kaki dan mengkonsumsi makanan pada siswa SD Negeri
173547 Tambunan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir tahun 2014.
4. Mengetahui kondisi sanitasi lingkungan Sekolah Dasar Negeri 173547
Tambunan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir tahun 2014.
5. Mengetahui angka kejadian cacing pita taenia Solium pada siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 Tambunan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir
melalui Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas Balige tahun 2014.
22 6. Mengetahui hubungan sanitasi lingkungan rumah Penyediaan air bersih,
Pembuangan tinja dan pemeliharaan ternak disekitar rumah dengan infeksi kejadian cacing pita pada siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 Tambunan
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir tahun 2014.
7. Mengetahui hubungan higiene perorangan kebersihan kuku, kebiasaan cuci tangan, kebiasaan kontak dengan tanah, penggunaan alas kaki dengan infeksi
kejadian cacing pita pada siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 Tambunan
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir tahun 2014.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Balige dan Puskesmas setempat khususnya Pengelola Program Usaha Kesehatan Sekolah dalam
program pemberantasan infeksi cacing pita taenia Solium dan meningkatkan promosi kesehatan pada siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 Kecamatan Balige
Kabupaten Toba Samosir tahun 2014..
2. Sebagai bahan masukan bagi siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2014 sehingga mereka memperhatikan
sanitasi lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah, higiene perorangan agar
terhindar dari infeksi kecacingan.
3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah Kepala sekolah dan Staf pengajar agar bekerja sama dalam memperhatikan kebersihan lingkungan serta
memberikan informasi bagi para siswa tentang infeksi kecacingan. 4. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan dan Sanitasi Lingkungan 2.1.1 Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat bersama dengan faktor perilaku,
pelayanan kesehatan, dan genetik Slamet, 2009. Lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan Profil kesehatan Indonesia, 2009.
Bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya baik berupa benda hidup, benda tak hidup, benda nyata ataupun abstrak, termasuk
manusia, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen- elemen di alam Slamet, 2009.
Lingkungan di sekitar kita dapat dikelompokkan di dalam tiga kategori, sebagai berikut Widyati, 2005 :
1. Lingkungan biologis, yaitu : lingkungan yang terdiri dari semua organisasi
hidup, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun mikroorganisme yang berada disekitar manusia.
2. Lingkungan fisik, yaitu : lingkungan yang terdiri dari benda-benda yang tidak
hidup mati, tetapi berhubungan dengan kehidupan atau kelangsungan hidup manusia.