13
Short pastry adalah produk pastry yang setelah proses pemasakan akan terasa crumbly atau mudah hancur di dalam mulut. Produk ini dibuat dengan mencampurkan terigu dan lemak,
lalu  penambahan  cairan  seperti  air  atau  telur.  Saat  lemak  dicampurkan  ke  dalam  adonan, pembentukan  gluten  pada  adonan  akan  terhambat,  yang  akan  menjaga  produk  pastry  akan
crumbly atau mudah hancur di dalam mulut. Bagian utama dari produk short pastry adalah bagian kulit atau crust dan bagian pengisi
atau filler. Crust dari produk pastry ini diklasifikasikan menjadi tiga jenis adonan Sultan, 1981, yaitu  :  jenis  mealy,  jenis  medium  flaky,  dan  long  flake.  Ketiga  jenis  ini  pada  dasarnya  serupa
dalam  bahan  dasar  adonannya.  Namun,  ketiga  jenis  ini  berbeda  dalam  metode  dan  derajat pencampuran dari tepung dan lemak dan dalam jumlah air atau cairan lainnya yang ditambahkan
ke  dalam  adonan.  Adonan  yang  mealy  akan  menyerap  air  lebih  sedikit  dibandingkan  dengan kedua adonan dengan jenis flaky tersebut. Hal ini terjadi karena tepung dan lemak dicampurkan
sampai  suatu  kondisi  dimana  hampir  semua  bagian  tepung  terbungkus  oleh  lemak,  sehingga hanya ada sedikit bagian tepung yang dapat menyerap air.
Sedangkan choux pastry adalah pastry yang sangat ringan yang diisikan dengan krim. Pastry  ini  umum  diisi  dengan  berbagai  macam  jenis  krim  dan  umumnya  di  bagian  topping
ditambahkan cokelat. Choux pastry juga dapat diisikan dengan keju, daging tuna, ataupun daging ayam dan umum disajikan sebagai makanan pembuka.
D. SHORT PASTRY
a. Produk
Short pastry
Short pastry adalah produk pastry yang setelah proses pemasakan akan terasa crumbly. Produk ini dibuat dengan mencampurkan terigu dan lemak, lalu penambahan cairan seperti air
atau telur. Saat lemak dicampurkan ke dalam adonan, pengembangan gluten pada adonan akan dihambat, yang akan menjaga produk pastry akan crumbly atau mudah hancur di dalam mulut
Baking Industry Research Trust, 2010. Banyak  formula  mengindikasikan  short  pastry  sebagai  dasar  dari  produk-produk
makanan  penutup,  seperti  Pie,  Tartlet,  ataupun  Quiche  Faridah  et  al.,  2008.  Secara  umum ketiga makanan penutup ini sama komposisi adonannya. Contoh produk lain dari short pastry
antara lain seperti sweetcrust pastry yang pembuatannya sama dengan pembuatan short pastry pada umumnya, namun dilakukan lagi penambahan gula yang akan membuat campuran adonan
memiliki rasa manis dan mencegah terbentuknya rentangan gluten, yang akan membuat tekstur produk mudah hancur di dalam mulut.
Gambar 5. Produk short pastry
b. Bahan-bahan Pembuatan
Short pastry
Bahan  dasar  yang  digunakan  untuk  membuat  crust  dari  produk  short  pastry  atau  pie pastry adalah, tepung, lemak, air dingin, garam, susu, dan gula.
14
Tepung  untuk  membuat  crust  tidak  boleh  mengandung  terlalu  banyak  gluten  ataupun terlalu sedikit gluten seperti beberapa tepung untuk membuat cake. Tepung yang kaya gluten
menyerap air dengan cepat dan gluten akan mengembang dengan cepat pula dan menyebabkan tekstur keras Sultan, 1981. Tepung untuk cake tidak menyerap dan memerangkap air dengan
cepat,  yang  akan  menyebabkan  adonan  yang  sticky  atau  lengket.  Sementara  tepung  untuk pastry, umumnya digiling dari soft winter wheat, yang sangat cocok untuk adonan crust untuk
pastry Sultan,1977. Hal ini sangat penting karena efek pengerasan dari pengembangan gluten saat  proses  mixing  adonan  crust  dari  produk  pastry  ingin  dihindari.  Tepung  roti  cenderung
akan  menyerap  cairan  dengan  cepat  dan  akan  membentuk  efek  keras  dan  berserabut  atau berserat jika dicampurkan. Tepung cake  terlalu lembut dan tidak akan sepenuhnya menyokong
tingginya  presentase  lemak  di  dalam  adonan  dan  dapat  menyebabkan  adonan  hancur  saat dipanggang. Karakteristik tepung pastry berada di antara kedua jenis tepung tersebut.
Lemak  yang  digunakan  untuk  membuat  crust  harus  bersifat  plastis  dan  memiliki rentang  titik  leleh  yang  bagus.  Vegetable  shortening  adalah  lemak  yang  umum  digunakan.
Lemak  ini  bersifat plastis, memiliki rentang  temperatur  yang  baik  dan tidak  memiliki  flavor. Jika  butter  digunakan untuk  meningkatkan rasa  dan  flavor,  disarankan  sekitar  30-40  butter
dicampurkan  dengan  shortening lalu  didinginkan  sebelum  digunakan  untuk  membuat  adonan Sultan,  1981.  Diantara  lemak-lemak  padat  yang  ada,  lemak  yang  hanya  terdiri  dari
kandungan  lemak,  memiliki  efek  shortening  dan  tenderizing  yang  lebih  baik  dibandingkan dengan  lemak  padat  yang  mengandung  air,  seperti  butter  dan  margarin  McWilliams,  2005.
Namun jenis lemak yang digunakan disesuaikan dengan selera dan kebutuhan. Air  dingin  dan  cairan  lain  memungkinkan  pembentukan  adonan  crust.  Tepung  akan
dibasahkan dan dirubah menjadi massa yang lengket dan melekat yang mengandung lemak dan bahan-bahan yang lain. Penggunaan air dingin akan mempertahankan kekuatan dan plastisitas
dari shortening dan lemak lainnya Sultan, 1977. Bahan-bahan kering seperti gula, garam, dan susu bubuk umumnya dilarutkan terlebih dahulu di dalam air sebelum proses mixing. Jumlah
air  yang  ditambahkan  akan  bervariasi  tergantung  dengan  formula  dan  metode  dari  proses mixing.  Telur  juga  dapat  digunakan  untuk  menggantikan  air  dingin  untuk  ditambahkan  ke
dalam  adonan,  karena  telur  memiliki  kandungan  air  yang  cukup  tinggi,  yaitu  sekitar  73.7 Vail et al., 1978. Penambahan telur menambahkan sokongan terhadap struktur, flavor, warna,
dan meningkatkan nutritional value. Garam  ditambahkan  untuk  menajamkan  flavor  dari  bahan-bahan  lain  dalam  crust.
Garam harus dilarutkan terlebih dahulu di dalam air untuk memastikan distribusi yang merata ke  seluruh  adonan.  Jika  dicampurkan  langsung  dengan  tepung,  maka  garam  tidak  akan
terdistribusi secara merata ke dalam adonan. Susu ditambahkan dalam bentuk bubuk yang ditambahkan dengan dilarutkan ke dalam
air  terlebih  dahulu.  Saat  ditambahkan  bersama  dengan  tepung  dapat  menyebabkan  adonan menjadi keras dan kaku setelah proses mixing. Susu menambahkan  penampakan warna yang
baik pada crust. Gula,  dekstrosa,  ataupun  corn  syrup  memperbaiki  penampakan  warna  dan rasa  manis
dari  crust.  Namun  bahan-bahan  tersebut  cenderung  menyerap  air  yang  dapat  menyebabkan crust menjadi lembek jika produk pastry disimpan.
Buah-buahan,  sayur-sayuran,  ataupun  krim  merupakan  bahan  pengisi  atau  filler  yang umum  dalam  produk  short  pastry.  Pada  bahan  pengisi  tersebut  ditambahkan  thickener  yang
bertujuan  untuk  mengentalkan  bahan  pengisi,  untuk  membentuk  permukaan  yang  halus  dan berkilau  pada  bahan  pengisi,  jika  menggunakan  bahan  pengisi  buah,  untuk  menghentikan
15
aktivitas  asam  dari  buah,  menjaga  warna  dan  flavor  buah,  dan  yang  terakhir  untuk  menjaga konsistensi dari gel yang terbentuk saat proses pendinginan Sultan, 1981. Pati jagung adalah
thickener yang paling umum digunakan untuk bahan pengisi produk pastry. Pati lain yang juga bisa  digunakan  adalah  pati  tapioka,  potato  starch,  rice  starch,maupun  gum,  seperti  alginat,
gum tragacanth, dan gum arab.
c. Proses Pembuatan