ASPEK FINANSIAL Pengembangan Produk Short pastry dengan Bahan Dasar Tepung Jagung di PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk.

45 3. Untuk proses pemanggangan dapat mengisi 255 tray untuk sekali panggang, membutuhkan sekitar ± 40-50 menit untuk memanggang semua tray, yang akan menghasilkan ± 12240 short pastry. 4. Untuk packaging diperkirakan mesin dapat mengemas 255 kulit short pastrymenit, yang berarti memerlukan 50 menit untuk mengemas 1 batch produk short pastry. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan : 1. 1 batch produksi menggunakan basis 112.5 kg tepung jagung 2. Untuk menyelesaikan proses 1 batch memerlukan waktu ± 130-150 menit. 3. 1 batch menghasilkan ± 12240 short pastry. 4. Sistem produksi adalah sistem kontinu 1 hari hanya terdapat 2 shift kerja saja, dengan 8 jam kerjashift. 5. Maka dalam 1 shift dapat dilakukan 8 batch dan menghasilkan 97920 short pastry dan dalam 1 hari dapat menghasilkan 195840 short pastry. 6. Short pastry akan dijual 2 buah dalam satu kemasan, maka produk yang dihasilkan 97920 produkhari. 7. Jumlah tenaga yang diperlukan : 1 orang sebagai operator mixer, 1-3 orang untuk mesin pencetak dan filling, 1 orang untuk operator oven, 2 orang untuk depanning,dan 1 orang untuk operator mesin pengemas. Dapat dilihat bahwa teknologi proses pembuatan produk short pastry pada skala industri memungkinkan untuk dilakukan di PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk. dengan beberapa pertimbangan, yaitu : 1. Alat-alat yang digunakan untuk memproduksi produk ini sebagian besar telah dimiliki oleh PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk., seperti mixer, divider, sheeter, filler depositor, oven, dan packager. Walaupun diperlukan penyesuaian karena karakteristik adonan dari produk short pastry sangat berbeda dari produk roti. Selain itu perlu juga dipertimbangkan dalam jadwal produksi, karena jika menggunakan alat yang sama dengan alat untuk memproduksi roti, dapat mengubah kapasitas produksi roti. Jika menggunakan lini produksi dan alat-alat yang baru, maka diperlukan juga lahan pembangunan yang baru. 2. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk. telah memiliki metode pengembangan produk yang sangat baik melalui bagian product development. Trial produksi untuk produk short pastry ini akan memungkinkan untuk diujikan oleh tim product development di mulai dari skala laboratorium hingga siap diproduksi pada skala industri nantinya. 3. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk. merupakan perusahaan manufaktur roti terbesar di Indonesia dan mulai merambah ke produksi produk hasil pemanggangan lainnya, seperti cake. Maka proses produksi short pastry akan mendukung kegiatan memproduksi produk hasil pemanggangan tersebut.

C. ASPEK FINANSIAL

Dalam aspek ekonomi produksi produk short pastry, ditetapkan harga jual produk sebesar Rp2000 per kemasan yang terdiri dari 2 buah short pastry dengan filler selai cokelat-kacang. Penentuan harga jual ini didasarkan dari biaya produksi untuk produk short pastry sebesar Rp 591.04 per short pastry dengan filler selai cokelat-kacang, yang berarti untuk 2 buah short pastry sebesar Rp 1182.08. Pemilihan selai cokelat-kacang dalam perhitungan analisis kelayakan finansial ini merupakan salah satu contoh filler yang dapat digunakan dalam produk short pastry. Selain itu, filler selai cokelat-kacang lebih dipilih dibandingkan dengan filler spread keju karena 46 karakteristik selai cokelat-kacang yang lebih mendukung kualitas kulit short pastry selama penyimpanan, seperti yang telah dibahas pada pengamatan produk akhir. Rekapitulasi biaya produksi dan analisis ekonomi produksi produk short pastry dengan filler selai cokelat-kacang dapat dilihat pada Lampiran 8. Parameter yang dijadikan tolak ukur dalam penentuan harga jual dan kelayakan produksi dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29. Parameter analisis kelayakan produksi produk short pastry dengan filler selai cokelat- kacang Parameter Nilai Syarat kelayakan Payback period PP 4.98 bulan PP5 tahun a Net present value NPV Rp 60739159410 per 5 tahun NPV bernilai positif b Profitability index PI 6.03 PI1 b Break even point BEP 108934.80 produk per bulan - Sumber: a Kastaman 2005 b Kusnandar et al. 2009 Berdasarkan perhitungan, nilai payback period PP yang didapatkan adalah 4.98 bulan. Nilai ini menunjukkan bahwa biaya investasi yang dikeluarkan dalam penyediaan seluruh properti dan fasilitas untuk memproduksi produk short pastry dapat terlunasi dengan kas bersih yang diperoleh selama 4.98 bulan produksi, dengan catatan seluruh produk dapat terjual. Menurut Kusnandar et al. 2009, suatu investasi layak untuk dijalankan apabila waktu untuk pengembalian investasi tidak terlalu lama. Menurut Kastaman 2005, PP suatu bisnis dengan masa di bawah 5 tahun tergolong sangat cepat dan layak untuk dijalankan. Dengan demikian, berdasarkan nilai PP yang diperoleh, produksi produk short pastry tergolong layak untuk dijalankan. Nilai net present value NPV yang diperoleh berdasarkan perhitungan adalah Rp 60739159410 per 5 tahun. Nilai ini menunjukkan bahwa produksi produk short pastry selama lima tahun pada suku bunga 10, kas bersih di luar investasi yang dapat diterima perusahaan sekitar Rp 60739159410 jika seluruh produk dapat terjual. Menurut Kusnandar et al. 2009, suatu investasi dinyatakan layak apabila NPV bernilai positif sedangkan ditolak apabila NPV bernilai negatif. Nilai NPV produksi produk short pastry bernilai positif, sehingga usaha ini layak untuk dijalankan. Nilai profitability index PI yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan adalah 6.03. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kas bersih yang diperoleh setiap produk yang terjual 6.03 kali lebih besar daripada investasi yang dikeluarkan untuk setiap produk. Menurut Kusnandar et al. 2009, suatu investasi diterima apabila memiliki nilai PI1 sedangkan ditolak apabila memiliki nilai PI1. Nilai PI produksi produk short pastry adalah 6.031 sehingga usaha ini layak untuk dijalankan. Nilai break even point BEP yang diperoleh berdasarkan perhitungan adalah 108934.80 produk per bulan. Hal ini berarti tingkat produksi produk short pastry berada pada titik impas jika jumlah produk yang terjual adalah 108934.80 produk per bulan. Jika produk yang terjual lebih rendah daripada 108934.80 produk bulan, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Sebaliknya, jika produk yang terjual lebih besar daripada 108934.80 produk, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan dan keuntungan yang diperoleh semakin meningkat dengan semakin banyaknya produk yang terjual. Jika dilihat bahwa dengan jumlah produksi produk short pastry yang mencapai 97920 produk per hari, maka nilai BEP ini tergolong rendah dan kemungkinan besar dapat tercapai. Jika diasumsikan seluruh produk yang dihasilkan terjual seluruhnya, nilai BEP ini dapat terlampaui setelah dua hari produksi. Dengan demikian, usaha produksi produk 47 short pastry tergolong layak untuk dijalankan dan berpeluang meraih keuntungan yang cukup besar. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa produksi produk short pastry dengan bahan dasar tepung jagung tergolong layak untuk dijalankan dan cukup layak untuk diaplikasikan dalam industri. Namun, perlu diidentifikasi kemungkinan terjadi perubahan harga dari masing-masing harga komponen-komponen penyusun harga dari short pastry itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya perubahan nilai dari parameter- parameter analisis kelayakan finansial dari produksi short pastry, jika terjadi perubahan harga dari komponen-komponen penyusunnya. Maka perlu diidentifikasi peran dari masing-masing komponen yang digunakan untuk menyusun produk short pastry, mulai dari jumlah yang digunakan atau kontribusi harga masing-masing komponen tersebut terhadap produk short pastry yang dijual. Berdasarkan hasil perhitungan pada Lampiran 9, dapat dilihat bahwa tepung jagung menjadi komponen yang krusial dalam proses produksi produk short pastry. Hal ini disebabkan oleh tepung jagung yang merupakan bahan dasar dari pembuatan produk short pastry, sehingga jumlah yang digunakan lebih banyak dibandingkan bahan-bahan lainnya. Selain itu, tepung jagung belum banyak diproduksi dalam skala besar di Indonesia, sehingga hanya beberapa industri yang memproduksi tepung jagung dan ketersediaan tepung jagung ini menjadi perhatian tersendiri. Harga dari tepung jagung sendiri bersifat fluktuatif, karena dipengaruhi pula dengan bahan bakunya, yaitu jagung. Harga jagung juga bersifat fluktuatif, yang dapat diakibatkan dari cuaca yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi dari tanaman jagung. Sementara dapat dilihat pada Lampiran 9 bahwa kontribusi harga tepung jagung cukup memiliki pengaruh dalam harga produk short pastry, yaitu sebesar 8.44. Maka tepung jagung merupakan bahan baku yang memiliki senstitivitas yang cukup tinggi terhadap harga dari produk short pastry, yang dapat mempengaruhi pula parameter kelayakan finansial dari produksi produk short pastry. Sementara margarin memiliki kontribusi harga yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tepung jagung, yaitu sebesar 9.37. Margarin juga memiliki sensitivitas yang cukup tinggi terhadap harga short pastry. Hal ini dapat dilihat dari jumlah margarin yang digunakan 2 kali lebih sedikit dibandingkan dengan tepung jagung, namun harga per kg dari margarin 2 kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan tepung jagung. Maka perubahan harga margarin juga dapat memberikan dampak yang cukup berpengaruh terhadap harga short pastry, yang dapat pula mempengaruhi parameter kelayakan finansial dari produksi short pastry. Sementara untuk gula pasir dan telur memiliki sensitivitas yang sedikit lebih rendah dari tepung jagung ataupun margarin. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi gula pasir dan telur terhadap harga short pastry dan jumlah yang digunakan untuk membuat short pastry lebih rendah dibandingkan dengan margarin dan tepung jagung. Sementara garam memiliki sensitivitas yang sangat rendah terhadap harga short pastry. Hal ini dapat dilihat dari penggunaannya yang sangat sedikit dan kontribusi harganya yang rendah terhadap produk short pastry, yang menunjukkan bahwa perubahan harga dari garam tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap harga short pastry dan parameter kelayakan finansial produksi short pastry. Susu bubuk full cream memiliki kontribusi yang besar terhadap harga dari short pastry, dengan kontribusi sebesar 11.81. Walaupun jumlah yang digunakan tidak sebanyak tepung jagung atau margarin, susu bubuk full cream cukup memiliki pengaruh terhadap perubahan harga short pastry dan parameter kelayakan finansial produksi short pastry. Sementara untuk filler selai cokelat-kacang memiliki kontribusi terbesar terhadap harga dari short pastry, dengan kontribusi sebesar 42.19. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan harga 48 dari selai cokelat-kacang memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap harga short pastry dan parameter kelayakan finansial produksi short pastry. Maka dalam pemilihan jenis filler yang digunakan dalam produk short pastry, selain dari rasa dan karakteristik filler itu sendiri, harga dari filler juga merupakan bahan pertimbangan yang sangat berpengaruh terhadap harga dari produk short pastry. 49 VI. PENUTUP

A. SIMPULAN