66 Tujuan  pengunjung  berwisata,  yaitu  untuk  mencapai  suatu  kepuasan.
Kepuasan  berwisata  dapat  ditimbulkan  dengan  meningkatkan  kualitas  fasilitas  dan kuantitas  fasilitas  yang  sebanding  jumlah  pengunjung.  Ketika  fasilitas  tidak
memenuhi standar dan jumlahnya pun tidak mencukupi maka ketidakyamanan akan mempengaruhi  kualitas  kunjungan.  Fasilitas  yang  ada  diantisipasi  dari  tindakan
vandalisme  oleh  pengguna.  Tindakan  antisipasi  tersenut  dapat  dilakukan  dengan membuat sign system yang bersifat persuasif atau larangan.
c. Strategi ST
Strategi  ST  atau  strategi  kekuatan-ancaman  adalah  strategi  yang menggunakan  kekuatan  internal  untuk  menghindari  atau  mengurangi  dampak
ancaman eksternal. Strategi ST yang diperoleh yaitu : 1. mengajak masyarakat dan stakeholders untuk berperan dalam memanfaatkan objek
wisata; 2. mempromosikan track downhill sebagai track yang dipakai saat SEA Games.
Pemberdayaan  masyarakat  lokal  merupakan  langkah  yang  cermat  dalam meningkatkan  potensi  objek  wisata  di  Gunung  Pancar.  Pengelola  dan  masyarakat
akan  mendapatkan  profit  dan  manfaat  yang  proporsional.  Masyarakat  akan  merasa dilibatkan.  Keterlibatan  tersebut  secara  perlahan  akan  menimbulkan  rasa  memiliki
dan  kemudian  menimbulkan  rasa  untuk  melindungi  Gunung  Pancar.  Pemberdayaan masyarakat  juga  dapat  menghindari  terjadinya  kecemburuan  sosial,  konflik  dan
pelanggaran.
Objek  wisata  track  downhill  dapat  menjadi  produk  wisata  unggulan  karena kualitas  objek  tersebut  sudah  terbukti  dan  diakui  secara  internasional.  Hal  ini
dibuktikan  dengan  penggunaan  track  tersebut  saat  SEA  Games  2011  untuk  cabang sepeda  downhill.  Keunggulan  tersebut  dioptimalkan  dengan  promosi  baik  media
massa maupun non-media massa.
d. Strategi WT
Strategi  WT  atau  strategi  kelemahan-ancaman  adalah  strategi  defensif  yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.
Strategi WT yang dapat dilakukan yaitu: 1. penjagaan dan sanksi tegas terhadap pelaku vandalisme dan perambah;
2. menciptakan desain dan rencana pengelolaan yang terintegrasi dan
mengoptimalkan Sumber Daya Manusia SDM; 3.  training  dan  menjaga  komunikasi  antar  pengusaha  dan  stakeholders  di  Gunung
Pancar; 4. memberikan pengarahan, pembekalan dan peningkatan skill pekerja.
Lingkungan  kawasan  wisata  ini  harus  dilindungi  dari  tindakan  perusakan vandalisme  dan  perambahan  hutan.  Perambahan  hutan  dapat  merusak  flora  yang
sebagian besar merupakan habitat satwa di sana. Keberlanjutan biodiversitas kawasan merupakan potensi untuk interpretasi alam. Pihak pengelola sudah memiliki program
interpretasi alam, namun program ini dapat gagal bila biodiversitasnya sendiri sudah terancam.
67 Pengusahaan  kawasan  wisata  oleh  PT  WWI  dilengkapi  dengan  rencana
jangka pendek dan rencana jangka panjang untuk mengoptimalkan manfaat hak usaha selama  30  tahun.  Rencana  tersebut  dapat  berhasil  dengan  desain  dan  pengelolaan
yang  terintegrasi.  Desain  yang  dibuat  dapat  sejalan  dengan  pengelolaan  yang dilakukan.  Sumber  daya  manusia  yang  ada  pun  dioptimalkan  fungsinya.  Setiap
pekerja diberikan pengarahan, pembekalan tentang Gunung Pancar dan peningkatan kinerja.
Di  Gunung  Pancar  terdapat  tiga  pihak  yang  berkepentingan  PT  WWI, BKSDA dan pribadi dalam pengusahaan kawasan wisata ini, selain itu terdapat juga
stakeholders  seperti  masyarakat  lokal.  Keempat  pihak  tersebut  memiliki  hak  dan kewajiban  yang  berbeda-beda.  Adanya  perbedaan  ini  dikomunikasikan  untuk
mencapai  kesepakatan  bersama  dalam  memanfaatkan  Gunung  Pancar.  Komunikasi yang terjalin baik menghindarkan benturan hak dan kewajiban masing-masing.
Rencana Manajemen
Hasil  evaluasi  pengelolaan  lanskap  TWA  Gunung  Pancar  menunjukkan strategi  pengelolaan  yang  perlu  dilakukan,  yaitu  strategì  intensif  yang  terdiri  dari
strategi  market  penetration,  market  development  dan  product  development,  serta strategi  integrasi  vertikal.  Strategi  utama  yang  dapat  dilakukan  adalah  strategi  SO
dengan  bobot  sebesar  2,765,  yaitu  membuat  koridor  wisata  antar  objek  wisata, pengelolaan yang baik dan meningkatkan kerja sama.
Integrasi  vertikal  adalah  penggabungan  antara  perusahaan-perusahaan  yang beroperasi pada tahap-tahap produksi yang berbeda-beda.  Dengan kata lain integrasi
vertikal dalam aktivitas ekonomi dapat dikatakan sebagai suatu kejadian apabila suatu perusahaan  mengambil  alih  lebih  dari  satu  tingkat  urutan  proses  total  perpindahan
suatu  set  bahan  mentah  hinga  produk  jadi.  Strategi  integrasi  vertikal  adalah  dapat berupa  kendali  terhadap  inputnya  backward  dan  kendali  terhadap  outputnya
forward atau keduanya. Pada integrasi vertikal kebelakang, perusahaan memperoleh kendali  terhadap  input  atau  sumberdaya  dengan  menjadi  pemasok  sendiri.  Sebagai
contoh adalah sebuah pabrik baja mengambil alih atau bergabung dengan perusahaan bijih besi, perusahaan minyak goreng melakukan integrasi dengan perkebunan kelapa
sawit dansebagainya.
Zonasi
Zonasi adalah pembagian atau pemecahan suatu area menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan pengelolaan atau kawasan yang memiliki fungsi dan
karakteristik  lingkungan  yang  spesifik.  Tujuan  utama  penetapan  zonasi  adalah menjamin  bahwa  pembangunan  yang  akan  dilaksanakan  dapat  mencapai  standar
kualitas  lokal  minimum,  yaitu  kelestarian  alam,  kesehatan,  keamanan,  dan kesejahteraan  BKSDA,  2012.  Zonasi  kawasan  juga  berfungsi  agar  pembangunan
baru tidak mengganggu penghuni atau pemanfaat ruang yang telah ada, pemeliharaan nilai  properti,  pemeliharaan  lingkungan  dan  penetapan  nilai  kualitasnya,  serta
penyediaan aturan yang seragam di setiap zonasi.