Strategi ST Operasional Biaya Operasional Perusahaan termasuk Gaji dan

67 Pengusahaan kawasan wisata oleh PT WWI dilengkapi dengan rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang untuk mengoptimalkan manfaat hak usaha selama 30 tahun. Rencana tersebut dapat berhasil dengan desain dan pengelolaan yang terintegrasi. Desain yang dibuat dapat sejalan dengan pengelolaan yang dilakukan. Sumber daya manusia yang ada pun dioptimalkan fungsinya. Setiap pekerja diberikan pengarahan, pembekalan tentang Gunung Pancar dan peningkatan kinerja. Di Gunung Pancar terdapat tiga pihak yang berkepentingan PT WWI, BKSDA dan pribadi dalam pengusahaan kawasan wisata ini, selain itu terdapat juga stakeholders seperti masyarakat lokal. Keempat pihak tersebut memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda. Adanya perbedaan ini dikomunikasikan untuk mencapai kesepakatan bersama dalam memanfaatkan Gunung Pancar. Komunikasi yang terjalin baik menghindarkan benturan hak dan kewajiban masing-masing. Rencana Manajemen Hasil evaluasi pengelolaan lanskap TWA Gunung Pancar menunjukkan strategi pengelolaan yang perlu dilakukan, yaitu strategì intensif yang terdiri dari strategi market penetration, market development dan product development, serta strategi integrasi vertikal. Strategi utama yang dapat dilakukan adalah strategi SO dengan bobot sebesar 2,765, yaitu membuat koridor wisata antar objek wisata, pengelolaan yang baik dan meningkatkan kerja sama. Integrasi vertikal adalah penggabungan antara perusahaan-perusahaan yang beroperasi pada tahap-tahap produksi yang berbeda-beda. Dengan kata lain integrasi vertikal dalam aktivitas ekonomi dapat dikatakan sebagai suatu kejadian apabila suatu perusahaan mengambil alih lebih dari satu tingkat urutan proses total perpindahan suatu set bahan mentah hinga produk jadi. Strategi integrasi vertikal adalah dapat berupa kendali terhadap inputnya backward dan kendali terhadap outputnya forward atau keduanya. Pada integrasi vertikal kebelakang, perusahaan memperoleh kendali terhadap input atau sumberdaya dengan menjadi pemasok sendiri. Sebagai contoh adalah sebuah pabrik baja mengambil alih atau bergabung dengan perusahaan bijih besi, perusahaan minyak goreng melakukan integrasi dengan perkebunan kelapa sawit dansebagainya. Zonasi Zonasi adalah pembagian atau pemecahan suatu area menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan pengelolaan atau kawasan yang memiliki fungsi dan karakteristik lingkungan yang spesifik. Tujuan utama penetapan zonasi adalah menjamin bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan dapat mencapai standar kualitas lokal minimum, yaitu kelestarian alam, kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan BKSDA, 2012. Zonasi kawasan juga berfungsi agar pembangunan baru tidak mengganggu penghuni atau pemanfaat ruang yang telah ada, pemeliharaan nilai properti, pemeliharaan lingkungan dan penetapan nilai kualitasnya, serta penyediaan aturan yang seragam di setiap zonasi.