Biofisik Evaluasi Taman Wisata Alam Gunung Pancar Kabupaten Bogor

13 b. Iklim Iklim Gunung Pancar selama 10 tahun terakhir akan dikaji kesesuaiannya untuk ekowisata. Iklim yang dikaji yaitu curah hujan, suhu dan kelembaban. Suhu dan kelembaban dihitung rata-ratanya agar diketahui tingkat kenyamanannya bagi pengunjung. Tingkat kenyamanan tersebut diketahui dengan melakukan penilaian terhadap Thermal Index Humanity THI. c. Vegetasi dan Satwa Biodiversitas yang baik bagi ekowisata adalah biodiversitas yang dijaga kelestariannya agar tidak terjadi penurunan kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas vegetasi dan satwa di Gunung Pancar yang ada sekarang dijaga jumlahnya dan secara kualitas vegetasi dan satwa dilindungi agar tidak rusak. d. Tanah dan Topografi Kesuburan tanah dan agregat tanah yang baik merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendukung rencana ekowisata. Begitu juga dengan kemiringan lahan diperhatikan untuk mengetahui potensi dan kendala serta kemungkinan bahaya bagi user. Bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan harus diminimalisir dan diantisipasi dengan baik agar user merasa aman dan nyaman. Kemiringan lahan yang ada disesuaikan dengan program wisata yangs sesuai, seperti kemiringan agak cukup e. Hidrologi Kelayakan hidrologi perlu dikaji untuk menjamin kualitas air seperti kadar racun dan debit air untuk kebutuhan manusia, vegetasi dan satwa. Kualitas air baik dan debitnya mencukupi maka air dapat dimanfaatkan untuk minum, mandi, dan irigasi. Kawasan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan airnya sendiri.

2. Sosial-Budaya a. Keterlibatan Masyarakat Lokal

Dalam pelaksanaan ekowisata, masyarakat dilibatkan secara langsung dan berperan aktif. Perencanaan dan pengelolaan kawasan ekowisata dimusyawarahkan dan didiskusikan kepada masyarakat, mulai dari konsep sampai target yang akan dicapai. b. Pengetahuan dan Budaya Lokal Pengetahuan dan budaya lokal yang ada dihormatikan dan lebih lanjut lagi keduanya dijadikan sebagai atraksi dan daya tarik bagi pengunjung. Dilaksanakan perumusan kode etik berekowisata agar keduanya terjaga dengan melibatkan masyarakat lokal dan stakeholders. c. Pengunjung Suara dan pendapat pengunjung mengenai tingkat kepuasan, kenyamanan dan keamanan terhadap kawasan diidentifikasi. Identifikasi dilakukan dengan memberikan sheet kuisioner dan wawancara. 14 d. Kepedulian terhadap Lingkungan dan Budaya Meningkatkan kesadaran dan apreasiasi para pelaku terhadap lingkungan alam dan budaya. Tindakan kepedulian tersebut dapat berupa perlakuan preventif dan program-program yang berbasis lingkungan dan budaya lokal.

3. Ekonomi

a. Manfaat untuk Masyarakat Setempat Pengelola memberikan peluang kepada masyarakat lokal untuk membuka usaha dalam ekowisata dan berperan aktif. Masyarakat diberdayakan dalam upaya peningkatan usaha ekowisata untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. b. Daya Saing Fenomena alam, atraksi budaya dan pengetahuan lokal menjadi produk yang kompetitif dan mampu bersaing dengan baik terhadap produk wisata lainnya. Ketiganya diberdayakan dengan baik dan dipromosikan secara simultan. c. Tingkat Ekonomi Keberadaan pengusahaan ekowisata dapat meningkatkan keterampilan masyarakat lokal dalam bidang-bidang yang berkaitan dan menunjang pengembangan ekowisata. Pengusahaan ini juga menekan tingkat kebocoran pendapatan serendah- rendahnya.

4. Pengelolaan

Pengelolaan terdiri atas alat dan bahan, penjadwalan, pekerja, keuangan, peraturan, dan organisasi serta legalitas. Semua aspek pengelolaan tersebut dikaji satu demi satu untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan pengelolaan yang telah, bila belum efisien dan efektif maka dicari alasannya dan faktor apa yang menyebabkan hal tersebut. Data biofisik yang dibutuhkan, yaitu data luas dan batas, topografi, iklim, hidrologi, sarana dan prasarana, tata guna lahan, peta jalur wisata, visual, dan vegetasi dan satwa. Data ekonomi yang dibutuhkan, yaitu penghasilan rata-rata, jenis pekerjaan, dan dampak keberadaan kawasan terhadap pendapatan masyarakat. Dan data sosial budaya yang dibutuhkan, yaitu demografi, karakter pengguna, perilaku, tujuan dan sasaran, pendidikan, dan atraksi budaya lokal Tabel 2.