Kekuatan Sambungan Paku Sifat Mekanis

dengan garis netral, maka nilai MORnya akan semakin tinggi. Maka dari itu nilai MOR panel 2-1-2 cm lebih besar dibandingkan panel lainnya. Selain itu orientasi sudut pun mempengaruhi, karena sudut dengan 90° arah seratnya tegak lurus dengan lamina penyusun lainnya, sehingga menyebabkan pengurangan kekuatan lenturnya. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Anggraini 2012, orientasi sudut lamina menyebabkan jumlah dari sambungan lamina bersilang pada bagian tengah juga berbeda.

4.2.3 Kekuatan Sambungan Paku

Nilai kekuatan geser paku panel CLT diperoleh dengan cara membagi beban maksimum pada sesaran tertentu dengan perkalian antara luas diameter dengan jumlah bidang yang terkena paku. Sedangkan nilai kekuatan lateral paku diperoleh dengan cara membagi beban maksimum pada sesaran tertentu dengan jumlah paku yang digunakan. Sesaran yang digunakan untuk kedua pengujian ini adalah sesaran 1.5 mm dan sesaran 5 mm. Displacement atau sesaran tersebut ditetapkan berdasarkan standar yang berlaku di Indonesia yaitu sesaran 1,5 mm, berdasarkan PKKI-61 dan sesaran 5 mm merupakan batas yang diduga sambungan paku telah mengalami kerusakan atau berada di zona inelastic nonlinier Sadiyo et al, 2009 dalam Ati, 2012. Hasil pengujian kekuatan sambungan disajikan pada tabel 5. Tabel 5. Kekuatan lateral dan kekuatan geser paku panel CLT Kayu Sengon No Panel CLT Kekuatan Lateral Paku kg Kekuatan Geser Paku kgcm 2

1.5 mm 5 mm

1.5 mm 5 mm

1. A 1 B 1 19 108 163 940 2. A 1 B 2 5 116 41 1012 3. A 1 B 3 12 105 107 918 4. A 1 B 4 10 112 84 978 5. A 1 B 5 9 112 75 977 6. A 2 B 1 18 133 159 1166 7. A 2 B 2 18 112 154 976 8. A 2 B 3 15 111 130 968 9. A 2 B 4 12 110 101 958 10. A 2 B 5 24 116 211 1009 11. A 3 B 1 12 86 108 752 Tabel 5 Lanjutan 12. A 3 B 2 13 76 111 667 13. A 3 B 3 7 22 58 194 14. A 3 B 4 13 87 116 757 15. A 3 B 5 15 74 130 646 Rata-rata 13 99 117 861 Secara keseluruhan rata-rata kekuatan lateral paku pada sesaran 1.5 mm dan 5 mm masing-masing sebesar 13 kg dan 99 kg, dan kekuatan geser paku pada sesaran 1.5 mm dan 5 mm masing-masing sebesar 117 kgcm 2 dan 861 kgcm 2 . Hasil pengujian disajikan pada tabel 6. Tabel 6 Analisis keragaman kekuatan lateral paku dan kekuatan geser paku panel CLT Kayu Sengon Sumber Keragaman Kuat Lateral Paku Kuat Geser Paku 1.5 mm 5 mm 1.5 mm 5 mm Kombinasi ketebalan 0.0012 0.0001 0.0012 0.0001 Orientasi sudut 0.0441 0.0010 0.0441 0.0010 Kombinasi ketebalan dan orientasi sudut 0.0213 0.0046 0.0213 0.0046 Analisis keragaman Tabel 6 menunjukkan bahwa interaksi kombinasi ketebalan dengan orientasi sudut memberikan pengaruh nyata terhadap nilai Kekuatan lateral dan geser paku panel CLT, sehingga harus dilakukan uji lanjut Duncan. Sebaran rataan kekuatan lateral dan geser paku panel CLT menurut kombinasi ketebalan dan orientasi sudut lamina disajikan pada gambar 15. Gambar 15a Sebaran rataan Kekuatan lateral paku sesaran 1.5 mm dan 5 mm CLT menurut kombinasi ketebalan dan orientasi sudut lamina 20 40 60 80 100 120 140 160 Kek u a ta n L a te ra l P a k u Kg Panel CLT Sesaran 1.5 mm Sesaran 5 mm Gambar 15b Sebaran rataan Kekuatan geser paku sesaran 1.5 mm dan 5 mm CLT menurut kombinasi ketebalan dan orientasi sudut lamina Hasil uji lanjut kekuatan lateral paku pada sesaran 1.5 mm terhadap pengaruh interaksi antara kombinasi ketebalan dengan orientasi sudut lamina Lampiran 7 menunjukkan panel A 2 B 5 mempunyai kekuatan lateral paku tertinggi yaitu 24 kg dan berbeda nyata dengan panel yang lainnya dan terendah pada panel CLT A 1 B 2 yaitu 5 kg dan berbeda nyata dengan panel yang lainnya. Sedangkan sesaran 5 mm menunjukkan bahwa A 2 B 1 mempunyai kekuatan tertinggi yaitu 133 kg berbeda nyata dengan panel yang lain dan yang terendah A 3 B 3 , A 3 B 5 , dan A 3 B 2 dengan masing-masing sebesar 22 kg, 74 kg , dan 76 kg dan berbeda nyata dengan panel yang lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kombinasi ketebalan 1.67 cm lebih baik dibandingkan kombinasi lainnya. Nilai rata-rata kekuatan lateral paku pada sesaran 1.5 mm jauh di bawah nilai beban yang diperkenankan per paku dengan menggunakan pendekatan standar PKKI dalam Yap, 1999 yaitu sebesar 93 kg jika ketebalan terbesar laminanya 1.67 cm dan sebesar 104 kg jika ketebalan terbesar laminanya 2 cm atau 3 cm, sehingga paku masih sangat kuat pada semua kombinasi ketebalan jika dikenakan beban. Nilai beban yang diperkenankan tersebut didapatkan dengan mengasumsikan bahwa dengan kerapatan 0.3 gcm 3 dikarenakan rata-rata kerapatan panel CLT 0.37 gcm 3 dengan kekuatan desak yang diperkenankan untuk kerapatan tersebut sebesar 75 kgcm 2 , kemudian dihitung dengan rumus untuk mendapatkan nilai gaya yang diperkenankan per paku yang dikalikan dua karena pada panel CLT yang diuji ada dua buah paku, setelah itu dihitung tegangan ijin yang diperkenankan per paku dengan memperhitungkan faktor 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 Kek u a ta n G e se r P a k u Kgc m ² Panel CLT Sesaran 1.5 mm Sesaran 5 mm keamanan sebesar 2.75, dimana tegangan ijin yang diperkenankan per paku dikalikan faktor aman. Asumsi tersebut menunjukkan hasil bahwa tegangan yang muncul pada paku masih jauh dari tegangan ijin yang diperkenankan, sehingga paku masih sangat kuat untuk menahan beban yang muncul. Hasil uji lanjut kekuatan geser paku pada sesaran 1.5 mm terhadap pengaruh interaksi antara kombinasi ketebalan dengan orientasi sudut lamina Lampiran 8 menunjukkan panel A 2 B 5 mempunyai kekuatan geser paku tertinggi yaitu 211 kgcm 2 dan terendah pada panel CLT A 1 B 2 yaitu 41 kgcm 2 dan berbeda nyata dengan panel yang lainnya. Sedangkan sesaran 5 mm menunjukkan bahwa A 2 B 1 mempunyai kekuatan tertinggi yaitu 1166 kgcm 2 berbeda nyata dengan panel yang lainnya dan terendah A 3 B 3 , A 3 B 5 , dan A 3 B 2 dengan masing-masing sebesar 194 kgcm 2 , 646 kgcm 2 , dan 667 kgcm 2 dan berbeda nyata dengan panel yang lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kombinasi ketebalan 1.67-1.67- 1.67 cm lebih baik dibandingkan kombinasi lainnya. Nilai rata-rata kekuatan geser panel CLT paku jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai rata-rata kekuatan geser panel CLT perekat dari hasil penelitian Aprliana 2012 yang hanya sebesar 22 kgcm 2 . Nilai kekuatan geser paku panel CLT didapatkan dari pendekatan rumus yang diasumsikan dari kedua paku yang berada di panel CLT uji hanya empat permukaan paku yang menahan pergeseran, sehingga kekuatan maksimal pada sesaran 1.5 mm dibagi dengan empat kali luas permukaan paku. Sedangkan untuk panel CLT perekat keseluruhan permukaan perekat yang menahan beban pergeseran. Maka dari itu paku masih sangat kuat dalam menahan pergeseran dibandingkan perekat dengan asumsi ini. Nilai kekuatan lateral dan geser paku dengan sesaran 1.5 mm menunjukkan panel CLT dengan orientasi sudut 90˚ tegak lurus lebih tinggi dilanjutkan dengan 0˚ sejajar serat, hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Mardikanto et al, 2009 dalam Perdana 2012, peringkat kekuatan geser terbesar adalah geser tegak lurus serat, selanjutnya disusul kekuatan sejajar serat dan yang paling lemah kekuatan geser antar serat. Nilai kekuatan lateral dan geser paku dengan sesaran 5 mm yang didapat masih berfluktuasi, orientasi sudut tidak mempengaruhi kekuatan geser paku, hal tersebut disebabkan nilai kekuatan paku tidak dipengaruhi oleh sudut antara arah beban terhadap arah serat kayu PKKI, 1961 dan Breyer, 2007 dalam Ati, 2012.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Nilai rata-rata kerapatan panel CLT paku 0.37 gcm 3 lebih besar dibandingkan papan kontrol dan CLT perekat. Rata-rata kadar air panel CLT paku 4.19 lebih rendah dibandingkan papan kontrol dan lebih tinggi dibandingkan CLT perekat dan tidak terlalu berbeda karena rata-rata kadar air untuk Bogor ±15. Rata-rata pengembangan volume panel CLT paku 5.07 lebih rendah dibandingkan papan kontrol dan CLT perekat akan tetapi tidak terlalu jauh berbeda. Rata-rata penyusutan volume panel CLT paku 3.74 lebih rendah dibandingkan papan kontrol dan CLT perekat. 2. Nilai rata-rata MOE panel CLT paku hanya sekitar 20 dari papan kontrol dan hanya sekitar 15 dari CLT perekat dan MOR panel CLT paku dapat mencapai 82 dari papan kontrol dan sekitar 78 dari CLT perekat. Kekuatan lentur panel CLT paku baik tapi kekakuannya kurang baik dibandingkan CLT perekat. 3. Nilai rata-rata kekuatan lateral paku panel CLT jauh lebih kecil dibandingkan dengan perhitungan PPKI 1961. Kekuatan geser panel CLT paku jauh lebih besar dari kekuatan geser panel CLT perekat. Hal tersebut diduga karena paku masih sangat kuat dibandingkan kayu sengon. 4. Panel CLT dengan ketebalan lamina penyusun 1.67 cm merupakan panel yang paling optimum berdsarkan hasil pengujian keseluruhan.

5.2 Saran

Hasil penelitian menunjukkan stabilitas panel CLT paku yang dihasilkan masih relatif renddah, untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jenis kayu yang sama dengan jumlah dan diameter paku yang lebih besar.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kombinasi Tebal dan Orientasi Sudut Lamina terhadap Karakteristik Cross Laminated Timber Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen)

1 17 201

Studi Biodiversitas Fungi Mikoriza Arbuskula pada Tumbuhan Bawah di Tegakan Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & Grimes) (Studi Kasus di Areal Kampus IPB Darmaga, Bogor)

0 4 45

Pengawetan Kayu Sengon (Falcataria moluccana Miq.) dengan Diffusol CB

0 2 39

Pengaruh Kombinasi Tebal dan Orientasi Sudut Lamina Terhadap Karakteristik Cross Laminated Timber Kayu Jabon Menggunakan Paku

1 6 51

Penentuan Masa Transisi Kayu Juvenil ke Kayu Dewasa pada Bagian Tengah Batang Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) B. Grimes) dan Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.)

0 4 66

Karakteristik Cross Laminated Timber dari Kayu Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes) dan Mindi (Melia azedarach L) menggunakan Perekat Isosianat

0 3 35

Analisis defleksi batas proporsional dan maksimum panel cross laminated timber kayu sengon (paraserianthes falcataria l. Nielsen) dan kayu manii (maesopsis eminii engl.)

0 3 27

Pengaruh Perlakuan Perebusan dan Variasi Ketebalan Vinir terhadap Karakteristik Vinir Lamina Kayu Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) B. Grimes)

0 7 52

Kekuatan Tekan Tegak Lurus Serat Cross Laminated Timber Kayu Mindi (Melia Azedarach Linn ) Dan Sengon (Falcataria Moluccana (Miq.) Barneby & J.W Grimes)

0 7 30

INSIDEN PENYAKIT PADA KECAMBAH SENGON (Falcataria moluccana (Miq.) Berneby and J.W Grimes) DAN UJI PATOGENITAS

0 0 7