Hasil uji lanjut terhadap kombinasi ketebalan dan orientasi sudut pada besarnya nilai KA Lampiran 2 menunjukkan bahwa rata-rata KA panel CLT
A
3
B
2
dan A
3
B
3
mempunyai nilai KA paling tinggi masing-masing sebesar 14.79, 14.75 dan berbeda nyata terhadap KA panel lainnya. Panel
A
2
B
1
mempunyai paling rendah sebesar 13.50 dan berbeda nyata dengan panel yang lainnya.
Panel CLT dengan kombinasi ketebalan 1.67 cm memiliki KA yang hampir sama dari berbagai orientasi sudut, hal tersebut dikarenakan ketebalan
yang sama antara lamina penyusunnya, sehingga hanya sedikit perbedaan KA dari lamina-lamina dengan ketebalan 1.67 cm tersebut.
Menurut Tsoumis 1991, kadar air adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kerapatan dan berat jenis kayu yang berhubungan dengan
kekuatan. Pada umumnya kekuatan kayu akan meningkat dengan berkurangnya KA di bawah titik jenuh serat TJS. Peningkatan kekuatan ini terjadi karena
adanya perubahan pada dinding sel yang menjadi semakin kompak. Unit strukturalnya mikrofibril semakin rapat dan gaya tarik menarik antara rantai
molekul selulosa menjadi lebih kuat.
4.1.3 Pengembangan Volume
Pengembangan volume KV atau Swelling adalah penambahan dimensi kayu sebagai akibat dari penambahan kandungan air atau kadar air kayu Tsoumis
1991. Nilai rata-rata hasil pengujian KV panel CLT berkisar antara 3.18 hingga
7.28 dengan rata-rata keseluruhannya sebesar 5.07 dan KV papan kontrol sebesar 5.84 Tabel 1. Sedangkan berdasarkan penelitian Apriliana 2012 CLT
Sengon memiliki KV sebesar 5.78. Nilai KV CLT paku lebih rendah dibandingkan dengan kontrol dan CLT perekat. Hal tersebut diduga terjadi akibat
dari penggunakan alat sambung paku, sehingga dapat ditekan oleh paku yang melekat di CLT. Sehingga dapat dikatakan bahwa stabilitas dimensi CLT paku
lebih baik jika dibandingkan dengan yang lainnya. Analisis keragaman Tabel 2 menunjukkan bahwa interaksi antara
kombinasi ketebalan dengan orientasi sudut memberikan pengaruh nyata terhadap nilai KV panel CLT, sehingga harus dilakukan uji lancut Duncan. Sebaran rataan
KV panel CLT menurut kombinasi ketebalan lamina dan orientasi sudut lamina disajikan pada gambar 11.
Gambar 11 Sebaran rataan pengembangan volume panel CLT menurut kombinasi ketebalan dan orientasi sudut lamina
Hasil uji lanjut terhadap kombinasi antara ketebalan dan orientasi sudut lamina Lampiran 3 menunjukkan bahwa rata-rata KV paling tinggi panel CLT
A
3
B
1
, A
3
B
4
, A
1
B
3
, dan A
1
B
2
masing-masing sebesar 7.28, 5.83, 5.69, dan 5.32, dan berbeda nyata dengan yang lainnya. Sedangkan yang memiliki KV
terendah A
2
B
3
sebesar 3.18 dan berbeda nyata dengan panel lainnya. Kombinasi ketebalan 1.67 cm memiliki KV yang rendah, hal tersebut
dikarenakan kerapatan panel CLT dengan kombinasi ketebalan 1.67 cm lebih rendah dibandingkan dengan panel lainnya. Sesuai dengan pernyataan Skaar
1972 dalam Anggraini 2012, faktor lain yang mempengaruhi besarnya kembang susut yaitu hilangnya air dari dinding sel, kerapatan, atau berat jenis.
Berdasarkan Anggraini 2012, lapisan luar lamina sejajar panel CLT akan menahan pengembangan dan penyusutan lapisan dalam lamina bersilang dalam
arah tranversal, sedangkan lapisan dalam lamina bersilang menahan pengembangan dan penyusutan sejajar dalam arah tranversal sesuai besar dari
orientasi sudut laminya.
4.1.4 Penyusutan Volume