3.5 Kerangka Pemikiran Penelitian
Dinamika kelompok yang merupakan peubah bebas akan memiliki hubungan dengan pengelolaan hutan rakyat yang merupakan peubah terpengaruh.
Hubungan tersebut disajikan pada Gambar 1. Dinamika Kelompok
Pengelolaan Hutan Rakyat
Gambar 1. Hubungan dinamika kelompok dengan pengelolaan hutan rakyat Unsur-unsur dinamika kelompok tani hutan seperti yang disajikan pada
Gambar 1 mengacu pada Sudjarwo 2011 yang meliputi: 1 tujuan kelompok; 2 struktur kelompok; 3 fungsi tugas kelompok; 4 pembinaan dan pemeliharaan
kelompok; 5 kekompakan kelompok; 6 suasana kelompok; 7 tekanan kelompok; dan 8 keefektivan kelompok. Aspek yang dikaji dalam pengelolaan
hutan rakyat yang optimal bisa dilihat dari kualitas sub sistem produksi persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, serta pemanenan, sub sistem
pengolahan hasil, dan sub sistem pemasaran hasil, sebagaimana disajikan pada Gambar 1.
3.6 Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan ke dalam empat tahap, yaitu
1 pengukuran terhadap unsur dinamika kelompok dan pengelolaan hutan rakyat, 2 uji validitas dan reliabilitas, 3 pengukuran tingkat kedinamisan kelompok dan
tingkat keberhasilan pengelolaan hutan rakyat, dan 4 uji korelasi Spearman. Berikut akan dijelaskan keempat metode di atas.
Dilihat dari unsur-unsur: 1.
Tujuan kelompok 2.
Struktur kelompok 3.
Fungsi tugas kelompok 4.
Pembinaan dan pemeliharaan kelompok
5. Kekompakan kelompok
6. Suasana kelompok
7. Tekanan kelompok
8. Keefektivan kelompok
Dilihat dari sub sistem: 1.
Produksi persiapan lahan, persiapan bibit,
penanaman, pemeliharaan, serta
pemanenan
2. Pengolahan Hasil
3. Pemasaran Hasil
Pengukuran Unsur Dinamika Kelompok dan Pengelolaan Hutan Rakyat
Pengukuran terhadap dinamika KTH dan pengelolaan hutan rakyat digunakan statistik deskriptif yaitu terhadap unsur-unsur dinamika kelompok dan
pengelolaan hutan rakyat dengan menggunakan opsi jawaban model skala Likert, dengan kuantifikasi penilaian:
Tabel 1. Tetapan nilai kuesioner dinamika kelompok terhadap pilihan jawaban responden
NilaiSkor Jawaban Responden
4 Sangat setuju
3 Setuju 2 Tidak
Setuju 1
Sangat Tidak Setuju Tetapan nilai kuesioner pengelolaan hutan rakyat terhadap pilihan jawaban
responden yaitu, diberikan nilaiskor 1 apabila jawaban responden ya dan diberikan nilaiskor 0 apabila jawaban responden tidak.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan tingkat keakuratan suatu instrumen penelitian dalam mengukur sesuatu. Ananto 2010 mengungkapkan seringkali peneliti
sosial tidak membicarakan di dalam laporan penelitiannya tentang alat pengumpul
data yang digunakannya, memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi atau tidak.
Tanpa informasi tersebut, peneliti akan kurang yakin tentang data yang dikumpulkan, karena validitas menggambarkan fenomena yang sedang diukur.
Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17. Hasil uji coba kuesioner menunjukkan nilai koefisien validitas
lebih besar dari r tabel, hal ini berarti kuesioner yang digunakan valid Ananto 2010.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Mengacu pada Ananto 2010, apabila suatu alat
ukur dipakai berulang-ulang kepada kelompok yang sama dan menghasilkan data yang sama, maka alat ukur tersebut reliable.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17. Hasil uji coba kuesioner menunjukkan nilai koefisien
reliabilitas lebih besar dari 0,6, hal ini berarti kuesioner sudah reliable dan layak untuk digunakan. Ananto 2010 menyatakan bahwa instrumen memiliki tingkat
reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh 0,60.
Pengukuran Tingkat Kedinamisan Kelompok dan Keberhasilan Pengelolaan Hutan Rakyat
Tahapan pengukuran tingkat kedinamisan dan keberhasilan pengelolaan hutan rakyat disebut juga tahapan scoring. Skor yang diperoleh distandarisasi
sehingga diperoleh skor minimum adalah nol dan skor maksimum adalah 100. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
100 X
Min Nilai
X Maks
Nilai X
Min Nilai
X Y
× −
− =
Keterangan: Y= skor dalam persen
X= skor yang diperoleh untuk setiap contoh
Pengkategorian yang digunakan adalah interval kelas dengan kategori rendah 0-33,33, sedang 33,34-66,67 dan tinggi 66,68-100. Kategori rendah,
sedang, dan tinggi diperoleh dengan menggunakan teknik scoring dengan menggunakan rumus berikut Slamet 1993:
Kategori Jumlah
Minimum Skor
Maksimum Skor
IK Kelas
Interval −
=
Kategori: a.
Rendah: skor minimum ≤ x ≤ skor minimum + IK b.
Sedang: skor minimum + IK x ≤ skor minimum + 2 IK c.
Tinggi: skor minimum + 2 IK x ≤ skor maksimum
Analisis Hubungan Antar Peubah
Analisis hubungan antar peubah dilakukan untuk melihat keterkaitan antara peubah yang satu dengan peubah yang lainnya. Peubah yang dimaksud
yaitu dinamika kelompok dengan pengelolaan hutan rakyat. Pengujian hubungan korelasi antara satu peubah dengan peubah lainnya
tersebut didasarkan atas hipotesis sebagai berikut: H
: Tidak terdapat hubungan korelasi antara satu peubah dengan peubah lainnya.
H
1
: Terdapat hubungan korelasi antara satu peubah dengan peubah lainnya.
Spearman telah menemukan cara mengetahui nilai keeratan hubungan antara dua peubah yang selanjutnya dikenal dengan uji korelasi peringkat
Spearman dengan statistik uji sebagai berikut:
r
s
= 1 - 1
² n
n i
d 6
−
∑
Keterangan: r
s
= Koefisien korelasi peringkat Spearman d i = Selisih antara peringkat bagi X i dan Y i
n = banyaknya pasangan data
Dua peubah dikatakan memiliki hubungan yang nyata antara satu dengan yang lainnya apabila dapat dibuktikan bahwa tolak H
jika angka probabilitas Asymp. Sig. nilai
α Alpha, dan dikatakan tidak memiliki hubungan yang nyata antara satu peubah dengan peubah lainnya apabila dapat dibuktikan bahwa
terima H jika angka probabilitas Asymp. Sig. nilai
α Alpha.
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN