Keaslian Penulisan Sistematika Penulisan

sehingga diperoleh data yang dapat menjawab permasalahan dalam skripsi ini.

F. Keaslian Penulisan

Berdasarkan informasi dan penelusuran yang dilakukan oleh penulis terhadap hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan dan secara khusus di lingkungan Universitas Sumatera Utara, maka penelitian penulis mengenai “Pertanggung Jawaban Pidana Terhadap Pelaku Yang Memperniagakan Satwa Yang Dilindungi Berdasarkan Perspektif Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1513Pid.B2014PN.Mdn” belum pernah dilakukan pada topik dan permasalahan yang sama. Obyek penelitian yang dilakukan merupakan suatu kajian ilmiah dan belum pernah dianalisis secara komperhensif dalam suatu penelitian sehingga penelitian ini merupakan suatu yang baru dan asli sesuai dengan asas-asas keilmuan yang jujur, rasional, obyektif dan terbuka sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan transparan maupun kritikan yang bersifat membangun sesuai dengan topik dan permasalahan.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini nantinya disusun dalam empat bab. Tiap-tiap bab di bagi menjadi beberapa sub-bab yang saling mendukung. Bab-bab yang tersusun tersebut nantinya merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah : Bab I merupakan bab Pendahuluan, yang mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan, metode penelitian serta sistematika penelitian Bab II akan dibahas mengenai berbagai pengaturan yang berkaitan dengan pertanggung jawaban pidana terhadap pelaku yang melakukan tindak pidana memperniagakan satwa yang dilindungi. Bab III terdiri dari dua sub-bab yang mana sub-bab pertama akan dibahas mengenai pertanggung jawaban pidana terhadap pelaku yang melakukan tindak pidana beserta unsur-unsur dari pertanggung jawaban pidana tersebut secara umum. Serta pada sub-bab kedua akan dibahas mengenai aplikasi dari pertanggung jawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana peniagaan satwa secara khusus. Bab IV yaitu bab Penutup yang membaahas mengenai Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan uraian-uraian dalam Bab II dan Bab III di atas tentang jawaban dari rumusan masalah yang dijadikan obyek penulisan, selanjutnya ditarik Kesimpulan dan Saran dalam Bab IV sebagai Penutup.

BAB II REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT

DENGAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU YANG MEMPERNIAGAKAN SATWA YANG DILINDUNGI Dari uraian-uraian yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peran satwa dalam menjaga kelestarian alam adalah sangat penting. Satwa juga merupakan unsur yang bersifat mutlak serta tidak dapat digantikan dalam pembentukan lingkungan hidup. Mengingat sifatnyayang tidak dapat diganti dan mempunyai kedudukan serta peranan penting bagi kehidupan manusia, untuk itu perlu diadakan suatu usaha untuk melindungi satwa-satwa liar tersebut, salah satu perlindungan terhadap kelestarian satwa-satwa tersebut adalah dengan membuat peraturan nasional serta meratifikasi perjanjian internasional yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap satwa-satwa tersebut. Negara Indonesia telah membuat beberapa peraturan terkait dengan perlindungan terhadap satwa liar yang diperniagakan, adapun peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perlindungan satwa liar tersebut adalah :

A. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber

Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara 3419 Pengaturan mengenai pengertian istilah satwa dan satwa liar diatur dalam Pasal 1 butir 5 dan 7. Pasal 1 butir 5 menyebutkan bahwa Satwa adalah semua jenis sumber daya alam hewani yang hidup di darat danatau di air, danatau di

Dokumen yang terkait

Pengadaan Barang Yang Menyebabkan Kerugian Keuangan Negara Ditinjau Dari Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi ( Studi Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 19/Pid.Sus.K/2014/PT.MDN)

6 100 148

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Orang yang Dengan Sengaja Tidak Melaporkan Adanya Tindak Pidana Menguasai Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 409/Pid.B/2014/PN.Mdn.)

2 54 90

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Yang Memperniagakan Satwa Yang Dilindungi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemny ( Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1513/Pid.B/2014/Pn.Md

3 88 109

Analisis Juridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Percobaan Tindak Pidana Perdagangan Orang Dikaitkan Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007

3 59 100

Tinjauan Kriminologi Dan Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Terhadap Anak Kandungnya (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tulungagung Nomor : 179/Pid.Sus/2012/PN.Ta)

5 134 138

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Perdagangan Ilegal Satwa Liar Yang Dilindungi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Register No.2.640/Pid.B/2006/PN.Medan, Register No.2.641/Pid.B/2006/PN.Medan dan Register No.2.642/Pid.B/2006/PN.Medan)

4 83 81

Penegakan Hukum Terhadap Oknum Polri Sebagai Pelaku Tindak Pidana Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 479/Pid.B/2011/Pn.Mdn)

1 50 102

Penegakan Hukum Atas Perburuan Liar Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994 Tentang Perburuan Satwa

0 2 1

BAB II REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU - Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Yang Memperniagakan Satwa Yang Dilindungi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservas

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, - Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Yang Memperniagakan Satwa Yang Dilindungi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservas

0 0 23