Pertimbangan Hakim Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber

dan kemudian menangkap dan memelihara satwa-satwa tersebut; d. Barang Bukti Barang bukti yang diajukan adalah 2 dua ekor Kucing Emas felis temmincki, 1 satu ekor Ungko Lar hylobates moloch, dan 1 satu ekor Siamang hylobates syndactylus dikembalikan ke habitatnya melalui BKSDA serta 2 dua buah sangkar kawat penyimpanan satwa tersebut, 1 satu buah keranjang sebagai tempat penyimpanan anakan satwa Kucing Emas.

5. Pertimbangan Hakim

• Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Primair-Subsidair, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan Primair sebagaimana yang diatur dalam Dakwaan Pasal 40 ayat 2 Jo Pasal 21 ayat 2 UNDANG-UNDANG RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Jo Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 1999 tanggal 27 Januari 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar. • Menimbang bahwa berdasarkan uraian keterangan saksi- saksi dan keterangan Terdakwa serta dihubungkan dengan barang bukti maka sebagaimana dakwaan dalam Pasal 40 ayat 2 Jo Pasal 21 ayat 2 UNDANG-UNDANG RI tahun1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Jo Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun1999 tanggal 27 Januari 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar, telah terbukti secara sah dan meyakinkan oleh karena itu terhadap Terdakwa dapat dijatuhi hukuman yang sesuai dengan perbuatannya; • Menimbang bahwa dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapus pertanggungjawaban pidana, baik alasan pemaaf maupun alasan pembenar, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya; • Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab maka harus dinyatakan bersaah dan dijatuhi pidana; • Menimbang bahwa bukti berupa 2 dua ekor Kucing Emas felis temmincki, 1 satu ekor Ungko Lar hylobates lar, 1 satu ekor Siamang hylobates syndactylus, dikembalikan ke habitatnya melalui BKSDA SUMUT, 2 dua buah sangkar kawat tempat menyimpan satwa Kucing Emas, Ungko Lar dan Siamang, dan 1 satu buah keranjang tempat menyimpan anakan satwa Kucing Emas, dirampas untuk dimusnahkan; • Menimbang bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka peru dipertimbangkan lebih dahulu keadaan yang memberatkan dan meringankan Terdakwa; a. Keadaan Memberatkan : Perbuatan Terdakwa telah bertentangan dengan program pemerintah dalam upaya perlindungan dan pemeliharaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya; b. Keadaaan Meringankan : 1. Terdakwa belum pernah dihukum; 2. Terdakwa bersikap baik dalam persidangan; • Memperhatikan Pasal 40 ayat 2 Jo Pasal 21 ayat 2 UNDANG-UNDANG RI Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Jo Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 tahun 1999 tanggal 27 Januari 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan.

6. Putusan Hakim

Dokumen yang terkait

Pengadaan Barang Yang Menyebabkan Kerugian Keuangan Negara Ditinjau Dari Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi ( Studi Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 19/Pid.Sus.K/2014/PT.MDN)

6 100 148

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Orang yang Dengan Sengaja Tidak Melaporkan Adanya Tindak Pidana Menguasai Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 409/Pid.B/2014/PN.Mdn.)

2 54 90

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Yang Memperniagakan Satwa Yang Dilindungi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemny ( Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1513/Pid.B/2014/Pn.Md

3 88 109

Analisis Juridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Percobaan Tindak Pidana Perdagangan Orang Dikaitkan Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007

3 59 100

Tinjauan Kriminologi Dan Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Terhadap Anak Kandungnya (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tulungagung Nomor : 179/Pid.Sus/2012/PN.Ta)

5 134 138

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Perdagangan Ilegal Satwa Liar Yang Dilindungi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Register No.2.640/Pid.B/2006/PN.Medan, Register No.2.641/Pid.B/2006/PN.Medan dan Register No.2.642/Pid.B/2006/PN.Medan)

4 83 81

Penegakan Hukum Terhadap Oknum Polri Sebagai Pelaku Tindak Pidana Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 479/Pid.B/2011/Pn.Mdn)

1 50 102

Penegakan Hukum Atas Perburuan Liar Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994 Tentang Perburuan Satwa

0 2 1

BAB II REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU - Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Yang Memperniagakan Satwa Yang Dilindungi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservas

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, - Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Yang Memperniagakan Satwa Yang Dilindungi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservas

0 0 23