Penagihan Piutang Kebijakan Piutang yang Masih Belum Tertagih

7 Faktor yang perlu diperhatikan adalah depresiasi rupiah terhadap mata uang asing yang dipakai perusahaan dalam transaksi bisnis. Fluktuasi kurs tidak selalu merugikan perusahaan, tetapi pada kondisi tertentu juga dapat memberikan keuntungan.

2.4. Penagihan Piutang

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan penagihan terhadap piutang yang jatuh tempo. Penagihan yang paling murah yaitu melalui telepon dan surat Maya, 2005. Teknik-teknik penagihan diantaranya : a. Dikirimi surat b. Ditelepon c. Didatangi d. Menggunakan agenorang lain debt collector Perusahaan dapat menggunakan orang atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN. e. Tindakan secara hukum atau tuntutan secara perdata Asuransi kredit dibentuk dengan maksud untuk melindungi manufacture, pengecer, perusahaan jasa, dan perusahaan lain terhadap kerugian kredit yang tidak diharapkan. Dalam penagihan piutang manajer keuangan harus menetapkan waktu penagihan rata-rata yang dapat diterima atau tingkat hari penjualan yang beredar juga rasio total piutang tak tertagih terhadap total pendapatan operasi yang dilakukan.

2.5. Kebijakan Piutang yang Masih Belum Tertagih

Kekuatan dan ketepatan waktu penagihan akan mempengaruhi periode tagihan yang sudah jatuh tempo tetapi masih lalai membayar dan akan berpengaruh pada jumlah piutang. Keown, 2010. Perusahaan memiliki kemungkinan untuk memperoleh sumber pembiayaan secara mudah dan cepat sampai 80 dari nilai faktur penjualannya secara kredit yakni melalui anjak piutang. Siamat, 2005. Definisi perusahaan anjak piutang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1251KMK.0131988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau 8 pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Menurut Siamat 2005, Proses anjak piutang untuk tagihan yakni : 1 2 3 6 4 7 5 Gambar 1. Proses Anjak Piutang untuk Tagihan Keterangan : 1 Supplier klien menjual barang atau jasa kepada customer pembeli. Penyerahan barang dengan D0 yang ditandatangani pembeli. Asli D0 kembali pada supplier. 2 Karena alasan cash flow supplier klien kemudian menjual tagihannya kepada perusahaan anjak piutang atas persetujuan pembeli. 3 Klien menyerahkan data tagihan, termasuk faktor-faktor atau D0 kepada perusahaan anjak piutang. 4 Kontrak persetujuan pengambilalihan tagihan antara klien dengan perusahaan anjak piutang. 5 Pembayaran kepada klien atas penjualan tagihan. 6 Pada saat jatuh tempo perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada pembeli. 7 Pelunasan utang oleh pembeli. Supplier Perusahaan Anjak piutang Factor Customer 9

2.6. Kebijaksanaan Pemberian Piutang